Part V

10 2 1
                                    

_____________________________________BILLY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________
BILLY

Aku menatap chat terakhir dari Misellia sekitar dua jam yang lalu, yang berisi bahwa dia akan syuting sampai sore. Aku melihat jam di meja kerjaku, pukul tiga sore sekarang. Apakah Misellia sudah selesai syuting hari ini?

Aku memutuskan untuk menelepon ponselnya. Sangat lama sampai akhirnya Misellia menjawab teleponku.

"Billy?"

"Udah selesai?"

"Udah," jawabnya dengan suara lelah.

"Udah makan?" Aku sangat kesal padanya yang kadang suka melupakan makanan kalau sudah lelah syuting.

"Udah makan siang tadi. Mau balik ke hotel terus mau packing."

"Packing? Mau kemana?"

"Aku dapat libur syuting tiga hari, Billy. Aku mutusin pulang ke rumah aja."

Aku tersenyum mendengarnya. Libur selama tiga hari? Aku akan memanfaatkan nya untuk bertemu dengannya selama tiga hari itu.

"Pulang jam berapa?"

"Paling nanti malam. Sampe apartemen sekitar jam sebelas atau tengah malam. Kamu nggak usah jemput dan nggak usah nungguin aku juga." ujarnya panjang lebar.

"Kok kamu tahu sih aku ada rencana jemput kamu?" Aku mengangkat sebelah alisku.

"Billy, biasanya kalau aku dapet jahat libur tiga hari pas syuting, aku habiskan hari pertama buat tidur sampai siang dan nggak akan keluar apartemen seharian. Hari kedua dan ketiga baru aku free." jelasnya

"Jadi maksud kamu aku nggak boleh ganggu kamu di hari pertama kamu libur gitu?" tanyaku

"Iya" gumamnya.

"Well, aku nggak akan ganggu kamu di hari pertama. Tapi aku akan ganggu kamu terus-terusan di hari kedua dan ketiga."

"Oke deal" balasnya. Aku mendengus mendengar nya.

"Aku udah sampai hotel. Nanti aku telepon lagi ya, bye Billy"

"Bye."

Aku menaruh ponselku di meja kerja. Lalu mengusap wajahku kasar. Sial, aku harus menunggu sampai lusa jika mau bertemu dengan Misellia.

*****

Setelah menunggu dengan tidak sabar aku akhirnya memutuskan untuk menemui Marsha di apartemennya. Persetan dengan janjiku yang akan menemuinya di hari kedua liburnya.

Aku bahkan tidak mengerti dengan diriku saat ini. Dulu padahal aku tidak peduli padanya dan merasa risih bila dia mendekatiku terus menerus. Tapi lihat sekarang, bahkan aku yang tidak sabar untuk bertemu dengannya!

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang