Part II

11 2 1
                                    

_____________________________________MISELLIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________
MISELLIA

Aku melihat Billy yang berjalan meninggalkanku. Aku berjalan kembali menuju bioskop. Sebenarnya aku ingin menonton satu film lagi. Film yang aku inginkan.

Tadinya aku ingin mengajak Billy, tapi aku takut Billy ternyata sudah lelah karena sehabis kerja.

Dan mungkin saja dia sudah menonton film ini. Karena memang film yang aku ingin tonton, sudah lama di bioskop dan sedang booming.

Aku mengantre untuk membeli tiket, semoga masih ada kursi yang kosong di jam yang aku inginkan.

Sebenarnya aku sering menonton film atau ke mal sendiri, bukan tidak punya teman. Tapi aku lebih suka sendirian, tidak ada yang bawel karena aku terlalu banyak berkeliling jika di mal.

Aku bingung, karena di jam yang aku inginkan sudah penuh, ada nya satu jam dari sekarang, bisa-bisa aku pulang terlalu malam.

"Di C yang ini mbak." Aku menoleh ke samping dan melihat Billy sedang berbicara dengan pegawai bioskop.

"Kamu ngapain di sini?" tanyaku, bingung.

Billy tidak menjawab, mengabaikanku. Dia sibuk memilih dan membayar. Ah, aku hampir lupa, aku mengeluarkan dompet lalu memberikan uang padanya.

Billy tidak mengambilnya tapi berkata, "uang lo buat beli popcorn aja." katanya.

"Beli nya satu atau dua?" tanyaku

"Terserah." Aku mengangguk, lalu berjalan ke konter makanan.

Aku memutuskan membeli satu popcorn berukuran Large dan juga dua cola.

Setelah membeli aku berjalan menuju Billy yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Kok kamu di sini?" Aku duduk di sampingnya. "Tadi katanya mau pulang?" lanjutku

"Gue pikir lo mau pergi ke mana. Gue takut lo nanti di culik orang." ujarnya dengan cuek.

Aku mendengus mendengar perkataannya. Dia pikir aku sangat bodoh dan tidak bisa menjaga diri? Gini-gini aku bisa memukul orang, dulu waktu smp aku pernah ikut taekondo.

"Aku nggak apa-apa sendiri kok, lagian kan kamu capek habis pulang kerja." gumamku.

Aku melihat ke sekeliling bioskop. Ada beberapa orang yang tersenyum padaku, aku tersenyum balik. Mungkin mereka kenal atau pernah melihatku di televisi atau menonton filmku.

"Film lo tuh." Aku menoleh menatap Billy. "Tuh." tunjuknya dengan dagunya ke depan.

Aku melihat ke depan dan melihat film yang aku mainkan akan tayang dua minggu lagi.

"Iya."

"Ternyata lo masih laku." ujarnya, santai.

Aku diam saja, tidak menanggapinya. Seenaknya saja dia berkata aku sudah tidak laku.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang