Selama perjalanan pulang dari resto Jisoo terlihat seperti gadis pendiam yang memikul banyak beban dibahunya. Dan pemandangan itupun disadari oleh Sehun yang sedang menyetir.
"Apa kau tak menikmati makanannya? Perlu kita mencari tempat makan lainnya?" Tanya Sehun dengan sesekali memoleh kearah Jisoo.
"Aku sangat menyukai makanannya" jawab Jisoo singkat. Membuat Sehun memicingkan matanya curiga. Seperti ada yang tidak beres dengan kekasihnya.
"Sedang memikirkan sesuatu?" Selidik Sehun dengan menepi ke bahu jalan.
Jisoo menoleh ke arah Sehun. Ini bukan pertama kalinya dia harus berbohong tapi membohongi orang yang dicintai memberikan sensasi berbeda seakan jantung berpacu dengan cepat dan menimbulkan rasa takut dan sakit.
"Sepertinya perutku terasa sakit karena terlalu banyak makan sup tahu" bohong Jisoo. Dicengkeram perutnya kuat-kuat seolah sedang menahan sakit. Dan trik itu berhasil mengelabuhi Sehun yang kini terlihat panik.
"Perlu ke rumah sakit?" Tawar Sehun. Tangannya mengelus perut Jisoo dengan lembut. Ingin sekali Jisoo tertawa karena sentuhan Sehun memberikan sensasi geli menggelitik tapi dirinya harus menahannya.
"Tidak. Aku ingin pulang dan beristirahat"
Sehun mengangguk dan mulai melajukan mobilnya kembali menuju flat Jisoo. Selama perjalanan Sehun tak hentinya menanyakan keadaan Jisoo.
"Mau ku kompres dengan air hangat?" Tanya Sehun begitu membaringkan tubuh Jisoo di kasur. Lagi. Jisoo hanya menggeleng menolak tawaran Sehun.
"Baiklah. Aku akan menemanimu sampai sakitnya hilang" jawab Sehun mengalah. Sehun membaringkan tubuhnya di samping Jisoo. Menarik tubuh Jisoo agar lebih mendekat.
"Tidurlah candy. Aku akan menggosok perutmu"
Sehun mulai menggosok perut Jisoo dengan gerakan memutar. Memijitnya dengan lembut hingga membangkitkan sesuatu didalam dirinya.
"Ini sangat geli. Oppa!" Teriak Jisoo dengan tertawa terbahak-bahak. Jisoo memang memiliki sensitifitas tinggi di area perutnya utamanya di bagian pusar.
"Kau suka candy? Hmm" goda Sehun dengan semakin memperlambat gerakan menggosoknya hingga membuat Jisoo tak bisa mengkontrol tawanya.
Kini Sehun tak lagi menggosok melainkan menggelitik perut dan pinggang Jisoo. Jisoo menggeliat di bawah kuasa Sehun dengan berusaha keluar dari jerat gelitik tangan ajaib Sehun.
"You look so hot candy" bisik Sehun. Ditatapnya penampilan acak-acakan Jisoo dengan mata sayu akibat terlalu banyak tertawa membuat Sehun tak dapat menolak pesona seorang dewi bernama Kim Jisoo.
"I really miss you" ucap Sehun dengan mengecup bibir Jisoo. Kecupan-kecupan yang kini berubah menjadi lumatan lembut dan basah.
"You taste like a cherry" racau Sehun ditengah-tengah ciuman panasnya. Bibirnya kini turun menuju ke rahang Jisoo. Meninggalkan jejak panas dan basah. Lebih turun lagi menuju leher ke jenjang Jisoo. Meninggalkan jejak kemerahan yang akan berubah keunguan.
"Kau membesar" ucap Sehun ketika tangannya menangkup kedua dada Jisoo yang masih tertutup pakaiannya.
"Hmm.." erang Jisoo. Menikmati setiap cumbuan dan sentuhan Sehun di tubuhnya.
"Mulai sekarang mari kita saling jujur"
Sehun menghentikan aktivitasnya. Menatap dalam ke manik hazel Jisoo. Memgunci tatapannya hingga membuat Jisoo tak bisa berpaling atau hanya sekedar melirik kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
FanfictionShould I draw the image of your sleeping Don't be shy anymore, You're already mine Even if it's not clear it's that way to me You're perfect