"Baikalah. Aku..."
Jisoo menjedah kalimatnya. Dia mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sejujurnya walaupun itu sangat memalukan.
"Aku sangat merindukanmu hingga sulit bagiku memejamkan mata setiap malam jadi aku melakukan exercise setiap malam karena lemak di perut dan lenganku semakin menebal. Aku ingin terlihat sempurna didepanmu" jelas Jisoo dengan suara samar. Wajahnya kini memerah karena malu. Jisoo dapat menebak kalau pria dibalik pintunya saat ini sedang menahan tawanya karena Jisoo yakin dia mendengar suara tawa yang tertahan.
"Jadi itu aktivitas malammu yang berkeringat?" Tanya Sehun dengan berusaha menahan tawanya.
"Tentu saja. Apa lagi yang bisa membuat berkeringat selain olahraga? Karena merindukanmu membuatku cukup depresi hingga tanpa sadar tiap kali rasa rindu itu datang aku minum banyak sekali soju dan ayam goreng" jelas Jisoo. Bibirnya berkerucut kesal.
"Berapa usiamu hingga berani mengonsumsi soju?"
Sehun tersentak kaget akan pengakuan kekasihnya tersebut. Bagaimana mungkin pihak mini market mengijinkan anak dibawah umur membeli minuman beralkohol. Namun disisi lain Sehun melupakan fakta bahwa Jisoo kini bukan lagi seorang siswi SMA.
"Unbelievable. Kau tak mengingat kelulusanku dan kini aku telah memiliki Kartu tanda pengenalku secara legal" ingat Jisoo yang membuat Sehun memejamkan matanya. Menyesal akan ucapannya.
"Sorry candy. Bagiku kau masih menjadi bayi kecilku yang tersesat di club malam" ucap Sehun menggoda Jisoo.
"Kau sungguh menyebalkan!" Runtuk Jisoo dengan keras.
Sehun masih saja merayu Jisoo agar kekasihnya mau membuka pintu kamarnya. Rasa rindu yang dia rasakan begitu membuncah seakan seperti bom waktu yang siap meledak.
"Klik"
Sehun segera memeluk tubuh ramping Jisoo dengan erat menyalurkan kerinduannya. Jisoo tersenyum dibalik pelukan Sehun. Wanita muda tersebut merasa begitu bahagia dapat bertemu kembali dengan kekasih tampannya.
"I am hungry. Time to eat. Kkaja" ajak Jisoo dengan melepas pelukan Sehun.
"Kau semakin jago berbahasa asing" puji Sehun yang merasa bangga karena kekasihnya bersungguh-sungguh untuk belajar bahasa asing.
"I'm always ready to eat you candy" jawab Sehun dengan tatapan menggoda seolah siap untuk menerjang Jisoo. Sedangkan wanita cantik didepannya menghela nafas pendek.
"I mean aku benar-benar lapar. Perutku terus berbunyi" Jisoo mengusap perutnya yang mengeluarkan bunyi keroncongan hingga mengundang tawa Sehun.
"Aku akan membawamu ke restoran Korea yang sangat enak"
Mata Jisoo berbinar begitu mendengar ucapan Sehun. Menurutnya masakan Korea adalah yang terbaik. Apalagi lobak kimchi pedas dan nasi plus sup tahu kesukaannya. Dengan membayangkan saja sudah membuat air liur Jisoo ingin menetes keluar.
"Usap liurmu sebelum mengotori pakaianmu" goda Sehun yang membuat Jisoo tersadar dari lamunannya dan menatap tajam kearah kekasihnya tersebut.
Dua insan manusia yang sedang kasmaran sedang saling melontar ejekan dan godaan satu sama lain didalam mobil tanpa terasa perjalanan selama satu setengah jam terasa sangat singkat.
"Kita pesan menu couple komplit spesial" pesan Sehun kepada pelayan resto begitu selesai melihat buku menu.
"Bisakah aku menukar doenjang jjigae dengan sundubu jjigae?" Tanya Jisoo kepada pelayan resto. Hari ini Jisoo sedang tidak berselera menyantap olahan seafood. Dia hanya ingin sup tahu kesukaannya menjadi menu sarapannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
FanfictionShould I draw the image of your sleeping Don't be shy anymore, You're already mine Even if it's not clear it's that way to me You're perfect