Sudah satu minggu Sehun dan Jisoo tak saling bertemu. Jisoo masih merasa kesal dan sakit hati akan ucapan Sehun tempo hari. Dia tak menyangka jika pria yang menjadi tempat bersandarnya mampu mengeluarkan kalimat yang menyakitkan. Jisoo merapikan seragam yang kini melekat di tubuhnya sebelum dirinya mengambil tas punggungnya dan bergegas berangkat menuju sekolahnya. Jisoo tak ingin datang terlambat di ujian kelulusannya.
"Kau begitu lama nona Kim"
Jisoo mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara familiar yang sudah dia rindukan. Matanya menatap ke arah Oh Sehun yang sedang berdiri di dekat mobilnya. Wajah tampannya nampak berseri secerah mentari pagi ini. Jisoo tak bisa tak mengagumi mahluk Tuhan yang satu ini. Hanya melihat senyum yang merekah di bibir Sehun membuat amarah Jisoo lenyap seketika.
"C'mon baby. Ujianmu di mulai setengah jam lagi" ucap Sehun sambil membukakan pintu untuk Jisoo. Dengan langkah pelan dan wajah yang bersemu Jisoo mendekat ke arah Sehun.
"Maaf" ucap Sehun sembari mengecup puncak kepala Jisoo.
Sehun meninggalkan sekolah Jisoo setelah memastikan gadis tersebut memasuki gerbang sekolah. Dia merasakan kecemasan yang sama seperti yang Jisoo rasakan. Seperti perasaannya dulu saat mengikuti ujian kelulusan.
Beberapa hari setelah Sehun mengantar Jisoo untuk mengikuti ujian kelulusannya, pria tersebut belum sempat menemui kembali gadis muda yang kini sangat dia rindukan. Setelah mengantar Jisoo waktu itu dia harus segera menemui kliennya yang berada di China. Selama 4 hari berada di negeri orang tanpa bisa bertemu dengan Jisoo dan hanya bisa menatap wajah cantik gadisnya melalui panggilan video hari ini tepatnya pagi ini dia akan memberi kejutan kepada Jisoo. Dia akan mengambil penerbangan jam 4 pagi.
Setelah sampai di Korea Sehun memang harus mampir ke kantornya untuk menandatangani beberapa berkas dan mempersiapkan rapat untuk siang ini.
"Sajangnim ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda" ucap sekertarisnya sesaat setelah dirinya menyenderkan tubuhnya di kursi kerjanya.
"Apa aku memiliki janji dengan orang tersebut hari ini?" Tanya Sehun heran.
"Tidak. Dia bukan salah satu klien kita. Apa anda ingin bertemu dengannya?"
Sehun menggeleng menolak bertemu dengan orang asing tersebut. Bukan dia sombong karena menolak orang seenaknya hanya saja dia hanya menemui seseorang di perusahaannya dengan alasan berbisnis bukan untuk alasan pribadi. Terlebih dia masih merasa lelah karena harus mengambil penerbangan pagi-pagi buta. Tak lama kemudian sekertarisnya kembali masuk dengan membawa sebuah amplop berukuran sedang. Sehun menerima amplop tersebut dengan curiga. Perasaannya mengatakan ini bukan hal baik.
"Kuharap ini bukan berisi bom atau peledak lainnya" gumam Sehun. Dia tak ingin berakhir seperti film-film action yang biasa dia tonton.
Sehun membuka dengan hati-hati amplop tersebut. Matanya berkilat marah dan jari-jarinya mencengkeram erat isi dari amplop tersebut. Sebuah foto yang memperlihatkan bagian belakang tubuh Jisoo yang telanjang dengan posisi seperti sedang bercinta. Terselip sebuah catatan dibalik selembar foto tersebut.
Kau melukai perasaanku tuan Oh yang terhormat. Aku datang untuk memberi penawaran terbaik tapi kau menolak bertemu denganku. Jadi jangan salahkan aku jika akan kurebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku!
Kim Taehyung.
"Sialan!" Geram Sehun marah. Dia meremas foto yang berada di genggamannya sebelum merobeknya menjadi kepingan kecil dan membuangnya di tempat sampah.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE
FanfictionShould I draw the image of your sleeping Don't be shy anymore, You're already mine Even if it's not clear it's that way to me You're perfect