8

1.9K 217 12
                                    

    Jisoo sedang menunggu Jennie di depan rumah Seungri dan Sehun. Dia menelepon sahabatnya tersebut untuk menjemputnya karena suasana hatinya yang kurang baik. Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat didepan tubuh Jisoo.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi denganmu?" Pekik Jennie tertahan ketika melihat penampilan Jisoo yang berantakan.

"Pria itu sungguh brengsek" nada suara Jisoo terdengar menggeram seperti seekor singa yang siap untuk menerkam musuhnya.

"Siapa? Seungri? Sehun?" Tanya Jennie yang tak mengerti siapa yang dimaksud oleh Jisoo. Jennie memang mengetahui apa yang sedang terjadi terhadap Jisoo.

"Si pucat sialan" gumam Jisoo yang masih merasa kesal dengan apa yang baru saja dia alami.

"Astaga! Apa ini juga perbuatannya?"

   Jennie memperhatikan bekas kemerahan yang ada di leher Jisoo. Dia tak habis pikir kenapa sahabatnya tersebut berangkat ke sekolah dengan keadaan berantakan. Jennie melilitkan syal miliknya di leher Jisoo. Beruntung dia meninggalkan syalnya di dalam mobil semalam.

"Jangan pernah berani melepasnya" ucap Jennie dengan nada memperingati.

     ✖✖

     Hari sudah beranjak malam ketika Jisoo pulang. Dia memasuki rumah dengan sangat terburu-buru untuk segera mengunci diri di kamarnya. Beruntung baginya rumah saat itu masih sepi karena baik Seungri maupun Sehun masih belum pulang dari kantor. Sedangkan Lisa, entahlah gadis tersebut tak terdeteksi keberadaannya.

"Ahh segarnya" gumam Jisoo setelah keluar dari dalam kamar mandi. Dia menggunakan waktunya untuk berendam air hangat sejenak.

"Candy?"

    Suara Seungri menyita perhatian Jisoo yang sedang berkaca. Dia menatap kearah Seungri yang kini semakin mendekatinya. Melihat senyum hangat yang terukir di bibir Seungri membuat Jisoo membalas senyuman pria tersebut.

"Are you okay?" Tanya Seungri ketika melihat raut wajah lelah Jisoo. Jisoo hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Harimu buruk?"

   Seungri menatap kearah manik mata Jisoo yang terlihat tak seperti biasanya. Dia merentangkan kedua tangannya. Memberi isyarat agar Jisoo menyandarkan kepalanya kedalam pelukannya. Jisoo yang mengerti maksud dari Seungri seketika berhambur kadalam dekapan pria tersebut.

   Tanpa mereka sadari sepasang mata mengintai dari celah pintu kamar Jisoo yang sedikit terbuka. Sehun membalikkan tubuhnya dengan membawa kembali nampan berisi camilan yang dia bawa untuk Jisoo.

"Apa itu untukku?" Tanya sebuh suara dari atas tangga yang membuat Sehun mendongakkan kepalanya.

"Turunlah mari kita makan bersama" ajak Sehun. Lisa seketika turun dari tangga ketika mendengar ajakkan Sehun. Dia terlihat bahagia terbukti dari sikapnya yang ceriah dan senyum yang merekah di bibir tebalnya.

"Kau terlihat bahagia?" Tanya Sehun ketika melihat Lisa kini duduk di depannya.

"Aku sangat senang tinggal di Korea"

   Jawaban Lisa membuat Sehun mengernyit tak suka. Menurut Sehun wanita cantik didepannya kini hanya akan membawa masalah di hidupnya dan Seungri. Sudah tak terhitung berapa kali dirinya dan Seungri membereskan masalah yang Lisa perbuat.

"Oppa tak suka jika aku tinggal disini?" Tanya Lisa ketika menyadari raut masam di wajah Sehun.

"Kau lebih cocok tinggal di Thailand" ucap Sehun yang berusaha mengatakannya dengan cara yang halus.

APHRODITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang