3. Ruang Hampa

27 10 2
                                    

Seminggu sudah Lisa hanya berdiam diri di rumah, tak ada satu haripun liburan yang menyenangkan baginya, memang waktu itu ia "jalan-jalan" dengan orang tuanya, tapi sudahlah, lupakan saja.

Biasanya Lisa liburan bersama Kevin, ya walaupun hanya ke mall atau nonton, tapi tidak dengan sekarang, Kevin selalu sibuk, entah apa yang sedang dikerjakan.

Liburan bersama keluarga besar juga tidak ada, kondisi sang Kakek kurang memungkinkan untuk di ajak bepergian, jadi lah hanya buku-buku yang menemani liburan Lisa.

Terkadang, Lisa merasa ada yang kosong dalam dirinya, tapi ia sendiri tidak tahu itu apa, semakin dicari malah semakin membingungkan, apa kehidupannya aneh ? Atau, tidak wajar ?

Daripada pusing sendiri, Lisa memilih keluar kamar, ia hendak menonton televisi, lagipula ia sudah menyelesaikan latihan soal untuk hari ini, jadi ia bisa istirahat sejenak.

Lisa duduk seorang diri di depan televisi, ia menonton film yang ditayangkan ulang, edisi liburan.

Cukup lama ia menonton, akhirnya selesai juga, filmnya happy ending, pemeran utama bahagia, mungkin selamanya akan bahagia. Lisa meringis mengingat kehidupannya sendiri, entah bagaimana cerita hidupnya nanti, akankah berakhir bahagia seperti film yang baru saja ditontonnya ?

Suara ketukan pintu dari luar membuatnya beranjak dari duduknya, Lisa segera membukakan pintu.

"Eh, Om," Lisa menyalami Kevin.

"Tumben keluar kamar ?" Lisa terkekeh mendengar pertanyaan Kevin.

"Bosen ya, ketemu buku-buku terus ?"

"Lisa suka kok Om," senyumnya mengembang, seakan perkataannya barusan adalah kebenaran.

"Ya udah, besok jalan-jalan sama Om mau ?" Mata Lisa berbinar mendengarnya.

"Mau Om, mauuu banget."

Memang seminggu belakangan ini, Kevin sibuk dan tidak bisa diganggu, tapi sekarang sudah bisa diganggu, dan Lisa senang bukan main.

***

Lisa sudah siap dengan pakaian santainya, ia akan jalan-jalan bersama Kevin, senyumnya terus mengembang sejak bangun tidur tadi.

"Udah siap?" Lisa mengangguk semangat.

"Let's go !"

Karena masih pagi, mereka memilih untuk ke taman terlebih dahulu. Mereka duduk di salah satu bangku taman, menghirup udara segar dan harumnya bunga-bunga cantik yang bermekaran.

"Lisa sekarang udah besar ya, cepet banget," Lisa menoleh menatap Kevin.

"Kalo nanti ga ada Om, Lisa tetep jadi anak baik ya, anak yang penurut, sopan, pokonya Lisa yang sekarang, tapi belajarnya jangan dipaksa ya, Om ga mau lho, Lisa sampe sakit karna belajar terlalu keras."

"Emang, Om mau kemana ?" Lisa melihat Kevin tersenyum simpul, tanpa menatap ke arahnya.

"Ga kemana-mana, kan Om bilang, 'kalo'," Lisa mengangguk paham.

Keduanya berbincang banyak, Lisa selalu suka berbincang dengan Kevin, Omnya ini tak pernah membahas tugas-tugas atau soal-soal latihan, Kevin selalu punya topik menyenangkan untuk mereka bahas.

Lisa selalu tersenyum dan sesekali tertawa saat bersama Kevin, entahlah, Kevin begitu menyayanginya dengan cara yang Lisa suka, dan Lisa pun begitu menyayangi Kevin.

Siangnya mereka mengunjungi sebuah mall, mereka akan makan dan bermain di sana.

Lisa duduk manis menunggu Kevin yang sedang memesan makanan, ia memerhatikan sekeliling, semua orang tampak bahagia menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta. Ada rasa iri terbesit di hati kecilnya, namun dengan cepat ia singkirkan rasa itu, setidaknya ia masih punya Kevin yang menyayanginya dengan tulus, selagi Kevin masih ada disisinya, Lisa yakin semuanya akan baik-baik saja.

Cheese LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang