11. Teman Cerita

14 9 3
                                    

Malam ini, Lisa sedang makan malam dengan Nala di hadapannya.

"Lisa." Panggil Nala.

"Iya, Tante ?"

"Kakek tambah parah, kamu tau itu kan ?"

Lisa mengangguk.

"Besok malam, kakek minta dijagain kamu, pulang sekolah langsung ke sana."

Lisa mengangguk antusias, sedetik setelahnya ia teringat satu hal.

"Lisa mau Tante, mau banget, tapi les Lisa ?"

"Nenek udah bilang ke orangtua kamu, mereka udah tau."

Lisa mengangguk saja, ia melanjutkan makannya hingga Nala beranjak lebih dulu.

Setelah selesai, Lisa kembali ke kamarnya, duduk di bangku belajarnya. Ia memerhatikan kedua tangannya.

"Udah mulai ilang." Katanya menyentuh bekas-bekas lukanya.

Lima hari terakhir Lisa memang sudah tidak melakukan selfharm atau perilaku melukai diri sendiri lagi.

"Besok ketemu kakek, bahaya kalo kakek liat ini." Katanya masih memegangi bekas-bekas luka itu.

Lisa kemudian beranjak ke lemari pakaiannya, memilih cardigan serta baju ganti yang akan ia kenakan di rumah kakek dan neneknya.

"Ini aja deh." Lisa mengambil cardigan berwarna biru denim.

"Harus baju panjang, yang tebel kalo bisa." Katanya sembari memilih-milih pakaiannya.

"Eum, ini." Lisa mengambil kaos polos berlengan panjang berwarna coklat muda.

Ia juga mengambil celana bahan panjang berwarna coklat tua agar senada.

Mama is calling ...

Lisa menekan tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Besok bersikap baik di depan kakek, jangan buat Mama malu !"

"Iya, Ma."

"Mama besok titip buku latihan soal keluaran terbaru ke bapak, jangan lupa kerjakan !"

"Iya, Ma."

Panggilan dimatikan sepihak, Lisa menghela nafas.

"Sampe kapan Mama Papa kayak gini ?"

Lisa merebahkan dirinya di atas kasur, entah apa yang dipikirkannya hingga ia betah berlama-lama dalam posisi ini.

***

"Non, nanti pulang sekolah lesnya libur dulu, nanti non diminta temenin kakek." Bapak mengingatkan sebelum Lisa keluar dari mobil.

"Iya, pak, Lisa inget."

"Yo wes, hati-hati, non." Kata bapak saat Lisa menyalami tangannya.

"Assalamu'alaikum, pak."

"Wa'alaikummussalam."

Lisa berjalan santai dengan sesekali tersenyum. Hari ini perasaannya sedikit senang, karena libur les satu hari.

Lisa menghentikan langkahnya sebelum sampai kelas. Di depan sana sudah ada Ceisya, Yasmin dan Lunna.

"Lisa !" Panggil Ceisya melihat Lisa yang hanya diam.

Lisa melanjutkan langkahnya, berusaha mengabaikan keberadaan tiga gadis yang selalu mengusiknya.

Kali ini Ceisya dan kawan-kawan tak menghalangi atau menahannya. Mereka justru mengikuti Lisa menunju bangkunya.

"Gue perhatiin, lo makin deket sama Bu Adina, cara nyogoknya gimana ?" Tanya Ceiysa setelah ia duduk di depan Lisa.

Cheese LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang