(O7.) : Tired

1K 88 3
                                    

Sorry for typo...
~Happy Reading~























Grep...

Seketika tangan itu terhenti karena genggaman erat tangan kekar lainya. Manik kelam Jisung bergulir cepat, itu Hyunjin sabahabatnya. Ah, sekarang Jisung paham orang yang di maksud wanita di depannya ini.

Ternyata adalah sahabatnya sendiri, dan tuduhan yang sungguh tidak berdasar bila Jisung ingin merebut Hyunjin yang notabene sahabat sekaligus saudara baginya.

"Berhenti di situ Hwang Yeji! Kau keterlaluan! Ikut aku sekarang!" Itu suara lantang Hyunjin, membuat kantin yang semula riuh menjadi senyap seketika.

Jisung benci dengan tatapan para hakim sepihak itu padanya. Seolah-olah dirinya adalah pembawa masalah dan pencari perhatian.

Hey, Jisung bukan orang picik seperti yang selalu mereka pikirkan. Jisung bahkan harus berusaha keras untuk hidupnya yang kini sedang di unjung tanduk.

Andai para anak manja itu tau kerasnya perjuangan Jisung tentu mereka akan tau rasanya direndahkan lebih dari siapapun.

Srett...

Seketika Hyunjin menyeret wanita itu dengan kasar, Jisung hanya diam melihat. Karena itu juga bukan urusanya juga.

"Lepaskan! Hyunjin! Cih." Teriakan nyaring itu membuat Hyunjin semakin menyeretnya lebih kasar.

Drapp...

Drapp...

Hingga siluet mereka menghilang di ujung belokan koridor kantin sekolah.

"Wanita itu benar-benar." Suara Taehyun mengalun di indra pendengaran Jisung, mata Jisung hanya meliriknya sekilas.

"Kau tak apa Jisung?" Itu suara Guanlin yang hendak mengelus pipi merah sabahatnya itu.

Plak...

Hanya tepisan tak suka yang Jisung lontarkan, mata Jisung menatap kecewa pada bubur yang tak sempat di makannya itu. Padahal bubur itu pemberian gurunya yang berharga. Jisung hanya menatap malas ke arah dua sabahatnya itu, sembari melangkah pergi meninggalkan kantin.

"Kau mau kemana Jisung??" Guanlin berusaha mengikuti Jisung melangkah, sahabatnya itu pasti kini tengah menyalahkan dirinya lagi.

Drap...

Drap...

Suara langkah kaki yang saling saut-menyahut itu memenuhi koridor yang kini sedikit sepi karena para penghuninya tengah berada di kantin sekarang, untuk mengisi perut lapar mereka.

Tep...

Dan langkah Jisung berhenti dengan jenggah. Jisung hanya ingin sendiri saat ini tanpa gangguan siapa pun. Moodnya sudah terlanjur sangat berantakan hari ini, meskipun perutnya tadi begitu lapar tapi entah kenapa rasa lapar itu lenyap seketika.

"Berhenti, kumohon stop! Jangan ikuti aku, aku hanya ingin sendiri saat ini Guan. Mengertilah, tolong." Suara serak Jisung membuat Guanlin berhenti melangkah.

"Baiklah Ji, tapi nanti kau harus kabari kami. Jangan menghilang begitu saja. Aku dan Hyunjin sangat khawatir padamu mengertilah Ji." Ucapan lembut Guanlin membuat Jisung semakin merasa terpuruk.

Tap...

Tap...

Hingga langkah lebar Jisung berbalik arah meninggalkan Guanlin dengan raut kecewa ketara di wajah tampan sahabatnya itu.

CURE - JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang