CURE - Jichen

(O1.) : Bad News in my life

Sorry for typo....
~Happy Reading~

Agaknya segala kesialan selalu terjadi pada hidup seorang Park Jisung. Hidupnya yang sudah berantakan kembali jatuh lagi kedalam jurang paling dasar. Jisung tidak pernah berharap hidupnya sebegitu mirisnya, semuanya bahkan di luar kendalinya.

Di mulai dari Sang Ibu yang meninggal karena membuatnya terlahir di dunia ini. Dan Sang Ayah yang membuangnya sendirian tanpa ada yang mengurus, berterimakasih lah Jisung kepada keluarga Na yang sangat peduli padanya hingga dirinya berumur 11 tahun.

Jisung pikir semua bahagia itu akan menjadi miliknya, tapi sepertinya tidak begitu. Keluarga Na yang telah baik padanya harus pergi ke luar negeri untuk beberapa waktu dan putra mereka satu-satunya pun harus ikut bersamanya. Jisung tidak pernah protes untuk itu. Jisung sadar bahwa keluarga Na sangat baik masih mau menampungnya yang bukan siapa-siapa itu.

Jisung hanyalah bocah berusia 11 tahun yang terpaksa menjadi dewasa. Jisung harus memikirkan segala kebutuhannya sendiri. Memang keluarga Na masih membiayai sekolahnya hingga sekolah menengah pertama usai.

Bukankah mereka terlalu baik padanya?

Jisung sangat bersyukur untuk itu, tinggal uang makan dan uang sewa asrama yang harus Jisung pikirkan di usia yang cukup belia. Jisung harus bekerja pontang-panting dengan keras hingga menguras waktu istirahatnya tentu saja.

Namun semua itu Jisung jalani dengan sabar juga suka rela. Jisung kerap kali mengeluh memang, tapi mau bagaimana lagi semuanya sudah terlanjur. Jisung masih tau batasan dan aturan dalam hidupnya yang keluarga Na ajarkan, meski tak sedikit teman-teman Jisung itu para berandalan sekolah.

Seperti Hwang Hyunjin yang hobby sekali bermain wanita. Ouh, dan jangan lupakan juga Lai Guanlin yang sangat suka balapan jalanan itu. Jisung biasa memanggilnya dengan Guanlin. Tapi setidaknya mereka harus bersyukur hidup dengan makmur berkat uang orang tua mereka yang tidak sedikit itu. Ya, mereka terlahir dari kalangan orang kaya yang mungkin tidak sebanding dengan Jisung.

Entah kenapa mereka bisa menjadi temannya kala itu. Mereka bilang Jisung memiliki tampang serta watak dewasa yang mampu mengendalikan mereka jika mereka telah salah memilih jalur. Tapi Jisung akui itu memang benar adanya, dan Jisung sangat bergantung ke mereka seperti halnya mereka yang tak bisa melepas Jisung.

Jisung bahkan sangat berterima kasih kepada mereka karena membelikannya sebuah unit apartemen di hari ulang tahunnya. Sebenarnya uang Jisung cukup untuk membeli apartemen itu tapi mereka bersikeras lebih baik uang itu ditabung untuk masa depan Jisung.

Dan mau tak mau Jisung tak bisa menolak itu semua, bagaimana bisa Jisung menolak kebaikan teman-temannya itu? tentu tidak.

Tapi sayang Jisung dan kedua temannya itu tak pernah terlibat dalam satu sekolahan yang sama, mereka hanya sesekali menginap di apartemen Jisung walau hanya sekedar merusuh di hidup Jisung tapi Jisung tak keberatan untuk itu.

Hingga Jisung mulai menjaga jarak dari mereka saat kelas 3 sekolah menengah atas ini dengan alasan sibuk sekolah juga bekerja. Hyunjin dan Guanlin pun maklum dengan itu, karena Jisung itu keras kepala percuma juga melarangnya bekerja sekeras itu.

Alasan sebenarnya bukan itu tentu saja, Jisung hanya tak ingin merepotkan kedua sahabatnya yang sudah berkorban banyak hal untuknya itu.

Alasan yang mungkin juga akan membuatnya menjauhi dunianya selama ini.

Jisung hanya bocah egois yang tak ingin merepotkan siapapun…

----o0o----