Sorry for typo...
~Happy Reading~Drapp...
Grepp...
Pelukan erat Jisung terima dari Chenle, isakan teredam memenuhi indra pendengarannya. Jisung bahkan terlalu kaget dengan pelukan erat yang Chenle lakukan.
"Che-Chenle?" Jisung tidak bisa berucap banyak, dia masih terlalu kaget dengan Chenle yang memeluknya tiba-tiba.
"Hiks, kau jahat pada ku Jie. Kau benar-benar jahat padaku. Ku pikir kau hanya marah sebentar, tapi-tapi kau...Hiks bahkan membawa seorang wanita cantik dan memeluknya di depan ku. Kau benar-benar lelaki brengsek." Chenle menangis, memeluk Jisung erat seakan Jisung akan pergi jauh darinya.
"Maaf Chenle." Jisung berujar lirih, batinnya menangis melihat Chenle kini terisak di pelukannya.
Apakah Jisung terlalu jahat padanya?
"Kau juga berbohong padaku, kau sakit Jisung. Kau keterlaluan." Chenle menepuk dada Jisung pelan meskipun dia berusaha mati-matian untuk tidak memukul lelaki di pelukannya ini.
Jisung terlalu tega padanya, berbohong padanya, bahkan Jisung bersandiwara agar Chenle membencinya. Harusnya Chenle membenci Jisung akan tingkah brengseknya itu. Tapi hati kecil Chenle justru merasa tidak bisa melakukan itu.
Chenle tidak sanggup untuk membenci Jisung yang selalu bisa membuat hidupnya lebih berwarna. Jisung yang sangat sabar pada setiap polah tingkah kekanakan Chenle. Jisung yang dengan sekuat tenaga mewujudkan impian Chenle untuk andil dalam basket. Jisung nya... Hanya Jisung yang Chenle mau dalam hidupnya, bukan hal lain.
Grepp...
Srett...
Jisung membalas pelukan erat Chenle, mengusap lembut punggung bergetar itu dengan wajah sendu.
"Maafkan aku Chenle, sungguh aku minta maaf." Ungkapan lirih Jisung ucapkan pada Chenle.
Rasa sesal membuat malaikatnya begitu tersakiti hinggap begitu saja padanya.
"Maaf mu itu tidak berguna, kau membuat ku tampak sangat jahat sekarang. Setelah apa yang ku ucapkan padamu tempo lalu. Se-seharusnya aku yang minta maaf Jisung... Hiks." Chenle masih saja terus terisak, usapan lembut Jisung semakin membuatnya terlihat begitu jahat pada lelaki sebaik Jisung.
Chenle sadar dirinya memang seegois itu, tanpa tau Jisung juga menderita karenanya.
"Hey sudah hm? Aku bahkan sudah memaafkan mu sebelum kau meminta maaf padaku. Aku memang tidak pantas bersanding dengan mu Chenle, dan aku tau itu." Ucap Jisung sendu.
Jisung merasa itu benar adanya, dia yang tidak bisa setara dengan Chenle. Menyusul Chenle pun kadang terasa sulit baginya.
Srettt...
"Apa maksud mu?" Chenle melepaskan pelukannya dengan wajah tak senang, intonasi kesal dia layangkan ke Jisung dengan geram.
"Ya kau terlalu sempurna untuk ku Zhong Chenle. Bahkan setelah aku sakit pun, aku hanya membuat beberapa orang repot. Jadi aku juga tidak ingin menyeret mu terlalu jauh." Jisung menatap sendu wajah marah Chenle, berharap kekasihnya itu bisa mengerti.
Chenle tak harus membuang waktunya untuk menunggu Jisung, 2 tahun bukan waktu yang sebentar untuk Chenle buang begitu saja.
"Kau tidak menyeret ku untuk hal buruk Jisung! Aku tidak suka saat kau berkata begitu! Aku bahkan terlalu malu dengan diri ku sendiri yang sangat egois padamu." Chenle meninggikan suaranya, tidak terima dengan lontaran kalimat menyebalkan yang coba Jisung ungkap padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURE - Jichen
Romance[🔞18+] [bxb!] [Bxb/homo/gay] [Romance angst] Ini hanya kisah klasik sendu seorang Park Jisung yang terlalu egois dengan dunianya dan seorang Zhong Chenle yang menyesal karena telah terlambat menyadari cintanya kini telah lelah berjuang untuknya Cop...