*51.

426 42 3
                                    

***

Yeji pun masuk ke kamarnya dan melewati Seulgi yang sedang merapikan tasnya. Yeji pun kembali masuk ke ruang ganti.

Mencari dimana kotak hitam yang dimaksud oleh Yeonjun. Mencari dengan teliti dan akhirnya ia menemukannya.

Membawanya keluar dari sana dan Seulgi yang sudah nyelesain semuanya pun langsung ikut pergi dimana yeji membawa kopernya.

Yeji dan Seulgi pun duduk di sana. Membuka kopernya dan terlihatlah sejumlah buku rahasia di sana. Hanya dia sendiri yang tahu, apa maksud dari Buku-buku tersebut.

"Sayang!! Ini apa nak? Mengapa kamu menyimpan banyak buku aneh ini, Nak?" Tanya Seulgi Pula.

"Eomma. Gue pengen memberitahu eomma. Apa maksud buku ini. Tapi, gue takut. Eomma akan marah pada gue nanti!!" Ucap Yeji khawatir.

"Tidak, sayang. Eomma nggak bakal marah kok. Eomma nggak punya keberanian lagi untuk marah padamu. Cukup melihatmu senang saja, membuat ibu renang. Tapi, Jangan bersedih seperti ini, sayang!!" Ucap Seulgi sedih.

Yeji pun langsung menutup kopernya dan bersandar di sana dan Seulgi langsung memeluknya erat.

"Eomma!! Selama gue dan Oppa dipisah oleh para sialan itu untuk menyiksa kami dalam beberapa tahun belakangan ini. jika kami tak melakukan apa yang diperintahkannya. Gue selalu berpikir, apakah gue akan selamanya merasakan kesepian dalam hidupku?" Lirih Yeji.

"Dan Juga. Gue selalu bertanya-tanya, kapan gue merasakan kebahagiaan dan kenyamanan gue dalam pelukan kalian? Pada saat gue liat para sahabat gue dipeluk dan dimanjakan oleh kedua orang Tuanya. Gue selalu merindukan sosok eomma dan appa di sisi gue. Namun, hiks,,, Hiks,,, gue nggak sanggup menanggung beban selama ini.

Gue kepengen melihat kalian datang menghampiri gue dan memeluk gue saat pulang sekolah maupun Apa pun itu. Tapi, gue ngerasa waktu itu gue akan selamanya seperti ini terus menerus.

Saat gue tau, kalo gue memiliki saudara kembar. Gue berusaha keras mencari tahu dimana keberadaannya dan gue sama sekali tak pernah gagal dalam mencarinya.

Tapi, saat gue sudah berhasil menemukannya. Betapa terkejutnya gue meliat para sialan itu menyiksa oppa layaknya hewan. Gue nggak nyangka bahwa gue di umur Tujuh tahun itu, bisa melihat perlakuan kasar seperti itu dari orang yang merawat gue selama ini!!" Cerita Yeji.

Sepanjang Yeji bercerita. Seulgi menahan tangisannya sambil mendengar seluruh keluh kesah Putrinya.

Ia juga tak pernah mengharapkan takdir mengerikan seperti itu yang telah menimpa kedua anak kembarnya.

Dalam 25 tahun ini, ia pernah sekali pun menyerah menanyakan soal keberadaan Anak-anaknya kepada para polisi.

Sama halnya dengan suaminya. Ia juga sama sekali tak pernah menyerah untuk mencari mereka.

Saat Yeji sudah menyelesaikan cerita hidupnya kepada Eommanya. Seulgi pun mulai bercerita pula dan Kali ini Yeji yang mendengarkan cerita eomma kandungnya itu.

Tanpa tahu. Kalau Yeonjun sudah menangis di sana. Saat mendengar cerita gadisnya selama ia hidup.

Ia juga tak menyangka bahwa gadisnya itu akan mengalami masa sulit seperti itu. Dan ia juga pernah mengalami masa sulit, namun tak pernah mengalami hal mengerikan yang dialami oleh Yeji.

Hidup dalam Penyiksaan, Penghinaan, Kebohongan, bahkan sampai mau bunuh diri adalah bukan Masa Sulitnya. Melainkan gadisnya.

Yeonjun langsung pergi dari sana sambil mengusap air matanya. Yeji pun langsung memegang tangan Eommanya dan kemudian berbicara kepada.

Mafia In The Morning END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang