12.

702 80 4
                                    

***

Akhhh

Isshhh

Plakk

"Woii,, siluman rubah!! Sakit goblok!!"

"Iya. Mangkanya jangan banyak gerak!! Lu ngira, mengurus lukamu yang menyebalkan macam orangnya, mudah!! Heh,, !!!"

"Lalu? Kenapa elu main narik-narik tangan orang hah,,!! Goblok bener ni barang satu!!"

Sejak tadi. Yeonjun tak berhentinya membuat yeji meringis kesakitan karena kecerobohannya yang melebihi otak cerdasnya.

Sedangkan yeji. Ia juga tak berhentinya mengomelinya karena yeonjun tak kunjung selesai mengobati lukanya.

Setelah beberapa menit berlalu. Akhirnya yeonjun selesai. Belum sesaat yeonjun pergi meninggalkan dirinya di sana.

Tiba-tiba handphone yeji berdering. Pertanda bahwa ada seseorang yang menelponnya.

Lantas ia mengangkatnya tanpa mau melihat siapa yang menelponnya.

"Halo!!" Terdengar suara berat diseberang sana.

Seketika pergerakan tangan Yeji berhenti. Ia pun seketika teringat dengan seseorang dan seseorang itu merupakan orang yang paling di bencinya.

"Kenapa!!" Tanya Yeji Dingin.

"Kamu dimana, Yeji? Appa dan eomma sud-,,!!"

"Gua nggak peduli. Kalian udah sampai apa tidak? Apa maksud kalian nelpon gua?!" Ucap Yeji Dingin.

"Jaga omongan kamu yang lebih tua yah,, Yeji!! Yeji,, appa tidak pernah membuatmu bersikap kurang ajar seperti itu pada orang yang lebih tua!!" Ucap Tuan Hwang marah.

Yah,, Yang menelpon Yeji adalah Tuan Hwang. Dengan penuh tatapan benci. Yeji pun berkata.

"Gua bersikap seperti ini karena ulah kalian. Mengorbankan Masa kecil Putrinya di panti asuhan dan bahkan malu untuk memandangnya. Apakah pantaskah gua menghormati Pria Macam dirimu!!" Ucap Yeji.

"Sejak kapan kami mengabaikan dirimu? Hanya dirimu saja yang keras kepala dan tak pernah menuruti setiap perkataan kami!!" Ucap Tuan Hwang lagi.

"Wah,, Rupanya Tuan Hwang sudah memulai dan memainkan sebuah dramanya yang begitu menyedihkan bagiku. Gua salut dengan apa yang Kau lakukan, Sialan!!" Ucap Yeji.

"HWANG YEJI!!!!" Teriak Tuan Hwang.

Sontak Yeji menjauhkan hpnya dari telinganya. Kemudian, menekan tombol speaker. Ia pun berkata.

"Kau tak perlu berteriak seperti itu, Tuan Hwang? Percuma elu berteriak, tidak ada gunanya. Karena nama yang elu sebut tuh,, sudah MATI!!!!" Ucap Yeji lagi.

"Yeji sayang!! Kenapa kau berkata seperti itu pada Appamu!!" Tiba-tiba ada seorang wanita yang berbicara lembut padanya.

"Ohh,, ada elu rupanya. Jalang seperti dirimu seharusnya tak melahirkan gadis seperti gua ini!! Memalukan!!" Ucap Yeji lagi.

"Yeji!!! Jaga ucapan kamu!! Kenapa kau selalu saja bersikap kasar seperti itu pada kami? Apa karena Teman-temanmu yang hidupnya selalu penuh dengan Kekacauan itu!!! Benarkah!!" Ucap Tuan Hwang marah.

Brakkkkk

Dengan tidak begitu berperasaannya. Yeji memukul kaca yang ada di hadapannya dan membuat Nyonya Hwang berteriak ketakutan karena mendengar suara pecahan kaca.

Termasuk Pria Tampan yang sedang berdiri di dekat Pintu dapur sambil menatapnya Datar.

Yeji pun seketika berdiri dari sofa dan kemudian berkata kepada orang yang sedang menelpon dirinya itu.

"Gua kek gini, gara-gara elu yah,,Anjing!! Bahkan, gua nggak sudi untuk memanggil kalian dengan sebutan Appa dan Eomma!! Karena kalian itu adalah Beban bagi hidupku.

Pernakah kalian bertanya? Mengapa gua seperti ini? Tidak Pernah. Yang kalian tahu adalah Hyunjin, Putra Kesayanganmu. Yang hanya modal Otak Kecil saja sudah dibanggakan. Sedangkan gua, heh,, bahkan mau menyebutkan prestasiku saja tak sebanding dengan apa yang Hyunjin lakukan disana. Cuihh,,,

Yang ada dalam pikiran kalian itu adalah Hanya uang dan juga Kekuasaan. Dasar otak tua Sialan!!! Memalukan!!" Ucap Yeji Dengan penuh amarah.

"Aku tak menyangka akan membesarkan seorang Anak yang tak tahu diri macam dirimu, Yeji!!" Ucap Tuan Hwang.

"Lalu, setelah elu mengatakan itu? Apakah gua harus peduli!! Nggak!! Nggak akan, Tuan Hwang!! Karena, Gua sekarang bukan anakmu lagi. Dan marga Hwang sendiri ini akan gua ubah menjadi Nama orang lain!! Dan Nanti, Di dalam Media. Akan ada kabar bahwa Tuan Hwang yang terhormat sudah membuang Putrinya demi keuntungan Perusahaannya yang menjijikkan itu!!" Ucap Yeji lagi.

Yeji sudah tak peduli lagi dengan apa ya telah terjadi padanya. Termasuk luka yang begitu parah pada bagian lengannya.

Yang ia tahu, hanya pembalasan dendam untuk kedua orang tuanya yang sudah merubah hidupnya layaknya Neraka baginya.

"Kalian membuangku diusia Yang rentan. Merubah hidupku layaknya Neraka. Mengirimi sekelompok orang untuk menyiksaku. Dan sekarang, Setelah apa yang lo lakuin pada gua. Gua nggak bakalan lupa dengan apa yang kalian lakuin itu!!" Ucap Yeji lagi.

"Hiks,, hiks,, jikalau pun gua harus mati ditangan oleh musuhmu. Gua rela mati ditangan mereka, asal gua nggak ketemu seorang iblis macam kalian!!" Isak tangisannya pun terdengar.

"Kalian seharusnya tak melahirkan gua untuk hidup di dunia ini. Dari pada mempertemukan gua dengan Tempat memalukan itu!!" Ucap Yeji lagi.

"Seharusnya kau mati saja bersama dengan mereka. Dari pada menghidupkan dirimu di dunia ini, Gadis tak tahu diri!!" Bentak Tuan Hwang.

"Minhyun!! Mengapa kamu katakan hal itu kepadanya? Apakah kamu tak tahu? Yang membuatnya seperti itu adalah dirimu?!" Bentak Nyonya Hwang lagi.

Seketika kedua Orang tua itu berdebat dengan hebat. Dan tak memperdulikan Yeji yang sedang menangis sambil memukuli dirinya.

Bahkan pria yang sejak tadi berdiri pun tak melakukan apa pun di sana. Membiarkan Gadis itu menangis diseberang sana sambil memukuli dirinya.

Hingga saat ia mendengar perkataan Gadis itu, ia langsung menatapnya terkejut.

"Jikalau saat itu, gua tak melarikan diri dari Para Mafia. Mungkin saat ini, gua udah nggak ada. Nggak bakal bertemu dengan orang yang memiliki hati iblis macam kalian!!" Lirih Yeji.

"Jika besok kalian udah nggak dengar Nama Putrimu yang memalukan ini diluar sana, Maka Kebahagiaan kalian sudah lengkap. Karena, gua udah pergi untuk selama-lamanya!!" Ucap Yeji lagi.

"Apa maks-,,,

Brakkkkk

Benda persegi panjang itu pun akhirnya pecah berkeping-keping dan tak terlihat baru lagi.

Berlari keluar dari dalam rumahnya Para Mafia itu. Dan Yeonjun yang menjadi Saksi mata melihat Pertengkaran itu pun langsung berlari ke arah Jendela rumahnya dan melihat Gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Pun seketika ia menatap benda persegi itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia langsung mendekatinya dan berjongkok di sana.

Tiba-tiba Beomgyu dan Soobin yang baru datang pun langsung menghampiri Yeonjun yang sedang mengambil pecahan handphone itu.

Dan disusul oleh Taehyun dan Hueningkai yang datang melihat keadaan ruang Tamu milik pribadi Yeonjun.

Hingga saat mendengar perkataan Yeonjun. Membuat keempat Pria Tampan itu terdiam membeku.

" Jika memang hidupmu Bagaikan Neraka karena Ulah Para Mafia dan juga Kedua orang Tuamu. Maka gua sendiri yang akan membalaskan dendammu kepada mereka. Dan Mengenai kedua orang tuamu, gua pun juga yang akan mengambilmu dari mereka!!" Ada niat yang tersirat dari perkataan Yeonjun.

Yang membuat keempat Pria tampan ini tak berniat untuk bertanya ada apa padanya.



























Mafia In The Morning END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang