2.0|Mulai masuk sekolah

3.8K 259 30
                                    

Mulmed: Hal Hebat - Govinda (Cover by Dinda Alfa)

happy reading !!

Jam menunjukkan pukul enam pagi, kini Nara sudah rapih dengan pakaian sekolah nya, sedikit merias wajah nya agar tak terlihat sangat pucat.

Menoleh ke arah suami nya yang kini masih betah menutup matanya, menghampiri Devan duduk di samping Devan, memandangi wajah tampan suami nya.

Tersenyum dengan sangat manis, mengelus lembut pipi Devan membuat Devan mengerjapkan mata nya.

Devan pun membuka matanya, dapat ia lihat wajah cantik istrinya yang sudah siap untuk ke sekolah.

Bangkit dari posisi tidur nya, menyender kan tubuh nya di kepala ranjang, menatap wajah istrinya yang kini menatap dirinya juga.

"Kenapa?" Tanya Nara.

"Jam berapa? Masih pagi banget udah rapih" Jawab Devan membuat Nara mendengus.

"Aku gamau bolos, kalo kaka mau berangkat lebih siang, biar aku pergi di antar supir" Sahut Nara membuat Devan menggeleng.

"Sama gue, gue mandi dulu" Ucap Devan membuat Nara mengangguk.

Devan pun bangkit dari duduknya, turun dari kasur, mengambil pakaian sekolah nya yang tadi Nara sudah siapkan, memasuki kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.

Setelah beberapa menit kemudian akhiranya Devan pun keluar dari kamar mandi, dengan baju yang di keluarkan, rambut basah acak acakan.

Nara yang melihat penampilan suami nya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Kaka penampilan nya acak acakan ishh" Ujar Nara saat melihat Devan yang ada di hadapan nya.

"Gapapa sayang" Sahut Devan mengacak-acak rambut Nara membuat Nara mengerucutkan bibirnya.

"Berantakan lagi ishh" Ucap Nara.

Devan pun terkekeh, menarik lembut tangan Nara agar lebih dekat lagi dengan dirinya, dan tak di duga Devan pun merapihkan rambut Nara yang acak acakan karena dirinya.

"Udah cantik" Ujar Devan mencubit gemas pipi chubby milik Nara.

"Udah semua kan?" Tanya Devan yang di balas anggukan kepala oleh Nara.

Nara pun mengambil tas sekolah dirinya dan Devan selesaii mengambil tas suami nya, Nara pun menghampiri Devan, menyodorkan tas milik Devan yang langsung di terima oleh Devan.

Menggandeng tangan istrinya untuk keluar kamar, sampai di luar kamar, mereka pun menuruni anak tangga satu persatu, saat sampai di tangga Devan menahan Nara agar tak melanjutkan jalannya.

Nara yang merasa dirinya tertahan, lantas membalikkan tubuhnya, menaikkan sebelah alisnya, Devan yang mengerti pun lantas berkata.

DENARA (Devano & Nara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang