.
.
Renjun tersenyum miring dan mengalihkan pandangannya pada Ningning, "Kemarin malem sama Sunghoon."
Ningning terdiam tidak tahu harus merespon apa. Gadis itu menggulum bibirnya sendiri, gugup.
"Kenapa diem? Bener kan?"
Ningning menganggukkan kepalanya pelan.
"Jadi tujuan kamu debut itu buat ketemuan sama cowo sampe malem?"
"Buat nyari pacar sana sini?"
Ningning memberanikan diri menatap mata Renjun, gadis itu terlihat menahan emosinya yang akhirnya tidak dapat tertahankan. Kalimat yang baru saja dikeluarkan dari mulut Renjun berhasil menyakiti perasaanya. Gadis itu benar-benar merasa bahwa Renjun sangat membecinya dan berpikir aneh-aneh tentangnya.
"Maksud gege apa?! Ningning cuma jalan sama Sunghoon dan cuma mau temenan sama Sunghoon."
"Terus kamu ga mikirin akibatnya apa? Sasaeng fans bakal nyerang kamu, bakal ngikutin kamu kemana-mana Ning."
Ningning kembali terdiam dan menundukkan kepalanya, ia sadar yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan.
"Sampe sini udah sadar? Jadi, berhenti jalan sama cowo yang ga dikenal." ujar Renjun penuh penekanan.
"Tapi... Sunghoon sekarang temen Ningning."
"Ning! Ngerti ga sih yang barusan aku bilang? Masih ga sadar juga?"
"Geurae (baiklah), Lakukan sesukamu. Lagian, emang Xiaoxi yang pantas debut bukan kamu." ucap Renjun dengan nada yang terdengar sedikit membentak, kemudian ia beranjak pergi dari rooftop.
Ningning hanya bisa diam ditempat, ia masih menetap di rooftop. Angin yang semakin membuat tubuhnya kedinginan. Rintik hujan yang perlahan turun membasahi kepalanya. Tapi gadis itu tetap tidak beranjak pergi dari rooftop untuk sekedar berteduh, seolah-olah turunnya hujan memang hal yang tepat saat ini.
Sebenarnya Renjun tidak benar-benar meninggalkan Ningning sendirian di rooftop, apalagi hari yang semakin larut malam. Ia tidak sebodoh itu meninggalkan Ningning, ia mulai merasa bersalah karena membentak Ningning. Ini pertama kalinya Renjun membentak gadis itu.
Renjun tidak tahan dengan ini, ia segera membuka pintu rooftop dan mencari gadis itu. Ia menemukan gadis itu sedang duduk. Kemudian Renjun mendekap tubuh Ningning dan mengajaknya untuk menepi supaya tidak terkena hujan. Namun, Ningning memberontak ia ingin tetap di rooftop.
"Pergi...." ucap Ningning dengan lirih
"Ning."
"Pergi ge..."
"Ga, aku ga akan pergi kalo kamu masih mau tetep disini." tolak Renjun.
Ningning mengeluarkan air matanya perlahan, air mata yang menyatu dengan air hujan. Tampak samar memang, tapi Renjun masih dapat melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flummox; Renjun-Ningning
FanfictionFlummox (noun);membingungkan Apakah dia masih orang yang sama? -Ning Yizhuo