Pantai

325 43 2
                                    

Ningning menoleh ke arah sumber suara. Ia mendapati Renjun yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin. Tanpa Ningning ketahui ternyata Renjun terus memperhatikan Ningning sejak gadis itu mengangkat telfonnya. Bukan apa-apa, hanya saja jarak Ningning dengan Renjun lumayan dekat jadi Renjun masih bisa mendengar percakapan Ningning.

"Sunghoon udah dulu yaa...aku masih ada urusan. Mian" Ningning segera mematikan sambungan telfonnya dan melangkahkan kakinya mendekati Renjun.

"Kenapa ge?"

"Habis telfonan sama siapa?" Renjun hanya basa basi saja.

"Mmmm....Sunghoon."

"Ohh, ngomongin apa?"

"h-ah?"

"Ngomongin apa sama Sunghoon?" Renjun mengulang pertanyaannya.

"Sunghoon ngajak jalan Sabtu besok."

"Terus?"

"Ya terus aku bilang gabisa."

Renjun hanya mengangguk pelan berusaha memahami situasi. Ia tidak ingin memikirkan yang tidak-tidak. Toh, Ningning sudah menjadi miliknya sekarang.

"Ge?"

"Gege" Ningning menggoyangkan bahu Renjun karena laki-laki itu sedang melamun.

Renjun menengok lalu tangannya meraih tangan Ningning dan menggenggamnya erat.

🦊🦋—

2 Januari 2021

Renjun, Ningning, Karina, dan Jeno sudah tiba di pulau Jeju. Semilir angin menyambut kedatangan mereka. Sangat jarang mereka bisa menikmati liburan ini. Tapi apakah ini bisa disebut liburan? Liburan singkat?

"Ahh....nyampe juga." Jeno membuka pintu vila diikuti oleh Renjun, Ningning, Karina, kemudian Jeno membantu Karina untuk membawakan kopernya ke dalam kamar. Villa itu berisikan empat kamar, mereka tidur sendiri-sendiri tidak ada yang berpasangan. Kamar Renjun dan Ningning saling berhadapan satu sama lain, begitu juga dengan Karina dan Jeno.

"Ning." Renjun mendatangi Ningning yang sedang selonjoran di sofa. Gadis itu sedang asyik menonton drama korea. Ia tidak sadar akan kehadiran Renjun karena ia sedang menggunakan airpods-nya.

"Ning....."

"Ning Yizhuo." Renjun membalikkan badan Ningning supaya berhadapan dengannya.

"Gege? Dari kapan di—" Ningning belum selesai menanyakan pertanyaannya tapi Renjun tiba-tiba memeluknya dengan erat. Entah apa yang Renjun pikirkan, laki-laki itu hanya sedang ingin berduaan dengan Ningning.

"Ih... Gege kenapa sih? Tumben gini?" Ningning mengeryitkan alisnya terheran-heran dengan sikap Renjun.

"Gapapa, lagi pengen aja."

"Udah ah lepasin, ge. Ada Jeno oppa sama Karina eonni, ga enak kalau diliat." Ningning bergerak gelisah berusaha untuk melepaskan pelukan Renjun.

"Ning, biarin gini dulu. Aku capek." suara Renjun melemah.

Ningning yang merasa ada perubahan pada suara Renjun langsung terdiam. Ia menatap Renjun dengan tatapan penuh arti. Ningning tersenyum  ia memeluk Renjun dengan erat dan membenarkan kepala Renjun agar laki-laki itu bisa berbaring dengan nyaman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flummox; Renjun-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang