Prioritas(?)

582 59 31
                                    

8 PM KST

Ningning baru saja mendudukkan dirinya di restoran Star yang biasanya dipakai sebagai tempat berkumpulnya para idol. Restoran yang digunakan para idol untuk berkencan, menjalin pertemanan, ataupun sekedar nongkrong bareng. Renjun mengajak Ningning makan malam bersama, sudah lama mereka tidak menikmati waktu berdua. Ada saja halangan yang menganggu, terutama sejak kehadiran Nakyung.

 Matanya terus mengecek notifikasi yang ada di ponselnya sambil menunggu kekasihnya datang. Sebenarnya dalam perjalanan ke restoran, Ningning merasa ada seseorang yang mengikuti dirinya. Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Renjun lagi, namun nihil. Tidak ada balasan dari pria itu. Mungkin lagi di jalan, pikir Ningning.

Setelah 1 jam berlalu, seorang pelayan pria datang ke meja yang diduduki Ningning.

"Permisi, mau pesan apa?" tanya pelayan pria yang menggunakan masker hitam diwajahnya.

Ningning sedikit terkejut dengan kehadiran pelayan pria itu, "Kenapa dia pakai masker? Apa dia sasaeng?" batin Ningning.

"Americano aja deh, nanti kalau pacar saya udah nyampe sini saya pesan lagi." jawab Ningning spontan.

Ningning merasa dirinya mulai takut dengan tatapan tajam yang dilayangkan  pelayan pria yang berdiri tepat di hadapannya. Ia baru pertama kali melihat ada pelayan yang menggunakan masker hitam seperti itu.

Dengan cepat Ningning menghubungi temannya, Park Sunghoon. Untungnya Sunghoon menjawab panggilan Ningning.

"Annyeong, Sunghoon-ah." ucap Ningning yang menatap kepergian pelayan pria itu dengan tatapan cemas.

"Yeoboseyo."

"Kamu dimana? Sibuk ga?"

"Lagi di jalan, mau ke Star,"

"Kenapa, Ning?" tanya Sunghoon karena Ningning diam saja.

"Aku kayaknya diikutin sasaeng. Renjun gege ga bisa dihubungi."

"Kamu dimana?" sahut Sunghoon dengan cepat.

"Di Star, room 02."

"Arasseo, jangan kemana-mana. Sebentar lagi aku nyampe."

"Gomawo, Sunghoon-ah."

"Hmm..."

.

9.30 PM KST

Sudah cukup lama Ningning menunggu kedatangan Renjun tapi kekasihnya tak juga kunjung datang. Ia mendengus kesal, mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Renjun untuk yang kesekian kalinya, dan tetap tidak ada jawaban juga.

Tuttt...Tuttt...Tuttt...

Ningning mengalihkan pandangannya pada orang yang datang dari arah pintu masuk ruang VIP restoran, ia kira itu Sunghoon ternyata bukan. Melainkan, pelayan pria yang tadi melayani Ningning muncul dari balik pintu.

"Maaf, tapi pacar saya belom datang. Bisa tunggu seben--" belum sempat Ningning menyelesaikan kalimatnya, mulutnya sudah dibekap terlebih dahulu oleh pelayan pria itu.

"Hmmpphh... t-tolong...." Ningning berusaha teriak, tangannya berusaha melepaskan tangan yang membekap mulutnya.

"Diam!" bentak pria yang menyamar sebagai pelayan restoran.

Jantung Ningning berdegup dengan kencang, berharap Renjun ataupun Sunghoon segera datang menemuinya.

"Hei, gadis cantik. Tidak ada orang yang akan membantumu." ucap pelayan pria yang menarik rambut Ningning ke belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flummox; Renjun-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang