***
"Terima kasih atas kepercayaan anda pada perusahaan kami, saya pastikan akan memberi produk terbaik kami" ucap CEO Jchufashion
"Tentu saja nona jisoo kami sudah sangat percaya terhadap perusahaan anda, mari bekerja sama dengan baik" ucap laki laki lalu menyalami CEO Jchufasion yang tak lain adalah kim jisoo
Tak lama meeting pun selesai jisoo segera membereskan berkas lalu keluar dari ruangan tersebut.
"Huahh akhirnya satu persatu perkerjaan ku selesai, sepertinya aku membutuhkan kafein saat ini" lalu jisoo menelpon asisten nya untuk membuatkan segelas kopi
Tak lama asisten pun datang membawa segelas kopi yang jisoo pesan
"Silahkan nona jisoo" ucap asisten lalu menyodorkan segelas kopi
"Terimakasih " balas jisoo sambil mengambil gelas tersebut
Ssssrrttt ahhh suara seruputan yang terdengar begitu nikmat dari wanita ber bibir love itu.
Tak lama kemudian suara notifikasi hp jisoo ber bunyi
Ting drtttt
menandakan 1 pesan masuk
Ternyata jennie lah yang mengirimi jisoo pesan untuk mengajak makan siang bersama
Tak lama kemudian jisoo membereskan barangnya lalu pergi dari kantornya untuk menjemput sang adikJisoo Pov
Tak biasanya adik manduku mengajakku makan siang bersama, pasti ada hal yang penting
Lalu ku lajukan mobil kesayangan ku ini dengan kecepatan normal
Kumelihat pemandangan kota seoul siang ini begitu panas huffft andai saja adik tercintaku itu tak mengajaku keluar, cuaca siang ini panas sekali astaga.
Tak selang berapa lama akhirnya akupun sampai di rumah sakit tempat adiku bekerja
Akupun keluar dari mobilku ...
"Unnie..." teriakan itu sudah ku hapal betul
"Huh uri mandoo " balasku sambil melambaikan tangan
"Yak! Unnie jangan memanggilku seperti itu haisssh " ucap jennie sambil cemberut
"Why" jawabku santai
"Aku tak suka"lalu menggempilkan pipinya
"Mengapa,? Dari dulupun kau ku panggil seperti itu jenduk"!
"Tapi sekarang pipiku tak seperti mandu lagi jadi jangan panggil aku seperti itu paham aku sudah dewasa kali ini" ujar jennie lalu menyilangkan tangan nya
"Aigoo..... jadi adik kecilku ini sudah besar rupanya, lelaki mana yang telah membuatmu menjadi sedewasa ini uri mandoo" ejek ku
"Yakk unnie " jennie mulai merengek tak terima
Tak lama kemudian seorang Namja menghampiri kami.
"Ha-hai... " sapa namja tersebut
"Hmm" jawab jennie ketus
"Hai" balasku dengan senyuman
"Mianhe, jen ini ponselmu tertinggal di meja lobby tadi perawat wang menemukan nya dan dia bilang ini milikmu " ucap namja tersebut
"Oh iya gomawo" ucap adik devil ku,lalu memasukan ponselnya
Kenapa ku sebut dia devil, ya lihat saja dia ber ekspresi sangat dingin seperti itu berhadapan dengan seorang namja padahal ku lihat najma itu lumayan tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three jealous wives posesif (Jenlisa)
Short Storytakdir macam apa ini aku harus bermain dengan takdir seperti ini dimana aku harus membagi cinta dan perhatian ku terhadap 3 wanita sekaligus, bisakah aku adil dalam membagi nya bahkan dihatiku hanya ada satu wanita lalisa manoban