Part ~26~

912 105 3
                                    

Jennie Pov

Saat ini aku sedang duduk di depan Rs tempat biasa orang orang menunggu jemputan begitu hal nya denganku. Ku eratkan sweater hitamku cuaca sore ini begitu dingin mungkin karna awan yang mendung sedari tadi dan tak turun hujan.

Hufff...dimana kekasihku? Mengapa ia lama sekali eoh! Bicara tentang nya aku sedikit merasa bersalah telah mengabaikan nya seharian ini. aku tau aku Egois bukan?

Tapi rasa kesal dalam diriku tak bisa ku sembunyikan begitu saja.
Jelas aku ingin berduaan dengan nya setelah malam panas itu. Dan kalian tau apa yang terjadi dia mengajak Eonnieku secara paksa dan berdalih Lim Oppa yang menyuruhnya.

Aku sangat mencintai nya dan parahnya aku menyerahkan segalanya malam itu.
Apa aku termasuk wanita murahan telah memberikan segalanya untuknya padahal umur kenalan kami begitu singkat? Bagaimana jika dia meninggalkanku aku menghela nafas jika mengingat hal itu. Ada rasa takut dalam diriku saat lisa berdekatan dengan yang lain.

Apa aku tak yakin padanya?

Ah tidak dia begitu mencintaiku tak mungkin kan dia meninggalkanku demi wanita lain? Tapi Jennie kau ingat dia mantan Player.
Mantan nya sangat banyak bahkan tak terhitung

Tinnn

Tinnnnnnnnnn

Suara kelakson mobil itu menyadarkanku dari lamumanku
Ternyata itu Kekasih tercintaku.

"Hai sayang....."teriak nya lantas turun dari mobil

Ia segera menghampiriku dengan senyuman yang selalu saja membuat jantungku akan copot. Astaga Lisa sihir apa yang kau pakai aku tertegun saat ini melihat nya tersenyum semanis itu dengan tatapan mata Hazel yang indah berwarna coklat sirat akan cinta.

"Hei apa kau melamun hmm" ucapnya lagi yang menyadarkanku

Ia meraih tanganku dan tangan kami terjalin erat.

"Kajja baby. Maaf sedikit terlambat" ucapnya lagi

"Hmm tak apa, aku baru saja keluar tadi" bohongku

Ia kembali tersenyum... dan aku lagi lagi terpesona oleh nya

"Hei mengapa banyak melamun? Apa ada yang mengganggu pikiranmu hmm? Kajja kita masuk udaranya mulai dingin"ucapnya Lantas ia menariku halus menuju mobilnya dan ia segera membukakan pintu untuku dan aku segera masuk senyumku tak lepas dari bibirku apa begitu dia memperlakukan semua wanita? Begitu manis

Ia segera masuk dan lantas menyalakan mesin dan segera menginjak pedal meninggalkan rumah sakit.

Aku diam diam mencuri pandang padanya ntah mengapa aku menjadi  pendiam sekarang malu? Sungkan? Ntahlah aku seperti Remaja sekarang yang di mabuk cinta. saat aku akan berbicara sesuatu. jantungku tak aman. saat mata hazel itu menatapku apalagi bibir tebal itu aku tak memiliki benteng untuk tak menciumnya saat itu juga

"Sayang...."panggilnya

"Iya Honey?" Jawabku lantas melihat nya


"Maaf sepertinya makan malam Romantis bertiga gagal" ujar nya dengan sendu lantas meliriku sekilas karna ia sedang menyetir

"Kenapa hmm?" Tanyaku bingung

"Di apartemenku sudah ada para sabahatku yang tiba tiba datang mereka menunggu kita. Dan aku bilang kita akan makan malam bersama" ucapnya dengan nada sedikit lembut mungkin ia takut jika aku akan marah lagi padanya


"Astaga honey. Aku tak menyadari
Jika tak ada baby el disini?" Ucapku terkejut saat melihat bangku belakang yang kosong

"Baby el bersama mereka sayang"

Three jealous wives posesif (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang