I would appreciate if you guys leave any comments & votes, thank you 🙇🏼
Sore menjelang malam di Surabaya, ajaibnya kota ini bisa panas kayak neraka bocor, tapi malamnya dingin kayak lagi di Malang. Belum lagi cuaca akhir-akhir ini yang tidak bisa diduga, harusnya di awal pertengahan tahun Surabaya seharusnya tidak dilanda hujan seperti sekarang. Untungnya Jeane jadi ke Starbucks bareng Javier, kalau enggak pasti udah basah kuyup dalam perjalanan pulang nebeng Haikal.
Sambil menyesap Iced vanilla sweet cream cold brewnya melalui sedotan, jarinya sibuk mengetik bab 2, mengolah tiap kalimat yang ada pada literatur yang diambil. Kalau dari kata senior kebanyakan, bikin proposal justru bab 2 itu yang paling gampang dibuat dari bab yang lain, tapi ini udah hampir satu minggu, enggak kelar-kelar, sebenarnya udah kelar cuma ya bolak-balik direvisi mulu sama dosen pembimbing.
Dosen pembimbing ya memang bermaksud baik, supaya kalau dicek plagiasi persentasenya enggak gede, cuma sedihnya tetep nyangkut di bab yang sama, padahal waktu bakal berjalan terus, dan tidak akan berhenti untuk menunggu Jeane menyelesaikan bab yang sama.
Diseberang Jeane, Javier juga sedang sibuk memilah berkas skripsi kating yang desain penelitiannya eksperimental, butuh waktu yang cukup lama, sehingga harus bersabar, juga harus bersikap sesuai kode etik terhadap hewan coba. Dan engak ketinggalan, budget juga harus ada, cuman untungnya Javier ngikut penelitian sama dosen, jadinya lebih terbantu dimasalah dana.
Mereka berdua diselimuti diam dari semenjak Javier datang dan membawa nampan berisi 2 minuman dan 2 piring cake, Jeane tercengang saat melihat keberadaan cake yang ada di nampan, ini udah hampir tanggal tua, harga 1 minuman dan cake starbucks kalau dijumlahin bisa dipakai Jeane buat makan 1 minggu.
Tapi, apakah ini perilaku yang biasa Javier lakukan pada orang yang baru beberapa bulan ini dekat ?, ini adalah suatu hal yang harus Jeane laporkan ke grup Trio kwek-kwek sehabis pulang dari sana. Justru selain mengerjakan proposal, Jeane diberi misi oleh 2 sahabatnya itu untuk membuktikan apakah Javier akan memperlakukannya dengan cara yang berbeda.
Cowok itu memberinya sepotong red velvet cake, itu cake kesukaan Jeane, tiba-tiba hal itu kembali membuat dia seakan diberi harapan bahwa cowok itu naksir, namun Jeane segera menepis pikiran itu.
“Kamu kedinginan ta ?”tanya Javier yang sadar daritadi Jeane menyembunyikan telapak tangannya dibawah kedua paha.
Sudah hampir 1 jam lebih mereka berada di dalam ruangan ber-AC, ditambah cuaca diluar yang juga dingin, membuat Jeane kedinginan, kayaknya gara-gara lapisan lemak dikulitnya yang tipis.
“Iyo, wes 1 jam lebih lo kita disini.” cewek itu akhirnya meregangkan tangannya di meja melepas pegalnya.
Tawa kecil tiba-tiba lolos dari bibir Javier, pundaknya ikut terangkat saat Dia tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
478 (Set Me Free) | Lee Jeno (SEDANG REVISI)
Fanfiction"Ketika Panic Attack kamu datang, latihan teknik bernafas 478, 4 detik kamu hirup nafas dari hidung, tahan nafas itu 7 detik, hembuskan nafas itu dari mulut 8 detik." Tentang Jeane dengan Panic Disordernya dan Javier dengan Toxic Relationshipnya dan...