Sebelum membaca apa aku boleh minta apresiasinya dalam bentuk vota dan atau comment ?, terima kasih 🙇
Jeane
Aku duduk termenung di bangku taman sembari menenangkan diri sehabis menangis kayak bocah hilang ditengah keramaian. Di depanku terdapat Merry Go Round yang masih beroperasi, didalamnya juga dihiasi banyak lampu, tapi kilauan cahayanya entah mengapa membuatku merasa lebih nyaman daripada saat berada di Taman Lampion.
Kemudian aku dikejutkan dengan tangan besar yang menyentuh pipiku. Javier terdiam sejenak sebelum berujar, “Pipi kamu panas.”
Selanjutnya dia menempelkan botol air mineral dingin menggantikan tangan besarnya tadi. Mungkin dia bermaksud menyuruhku untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mengompresnya dengan sesuatu yang dingin. Dia lalu duduk disebelahku tanpa bersuara.
Aku memindahkan botol dingin itu pasa sisi leher yang juga terasa gerah. Kami terus diselimuti dengan hening, masing-masing sibuk mempertahankan ego untuk sekadar membuka percakapan.
Javier tidak terang-terangan dalam menunjukkan rasa kesalnya, tapi aku menyadari itu dari sorot matanya yang dingin.
Kemudian aku berdehem membersihkan tenggorokanku seraya menatap cowok itu, normalnya orang akan mengeluarkan ponsel pintarnya kalau mereka bosan dengan sesuatu, tapi yang kulihat dia malah memainkan tali gelang yang dia gunakan sambil sesekali melihat keadaan sekitar.
“Javier.”
“Jeane.”
Kami memanggil satu sama lain disaat yang bersamaan, kemudian aku membuang muka, melihat sorot matanya yang tajam itu entah mengapa meningkatkan debar jantungku.
“Ladies first then.”
Lalu aku menatapnya ragu, aku menimbang apakah perkataan yang akan aku lontarkan ini kira-kira akan memperbaiki suasana ?.
“I’m sorry, you have to went through these, maaf aku terlalu kekanak kanakan, I admit it.”
Javier menegakkan badannya dari sandaran bangku, kemudian dia menghela napas.
“Aku juga minta maaf, I’m sorry If I annoys you a lot today, maaf juga aku ga jaga kamu baik-baik.”
“Jaga ?, I’m an adult now, you don’t have any obligation to do so.” ujarku tidak terima.
Cowok itu kemudian mendengus, “Kamu aja sampai nangis tadi.” setelah itu aku mengerutkan dahi, perasaan tadi udah maaf-maafan malah diusik lagi sama dia.
“Ya kan tadi serem aja, hp aku udah habis baterai, gelap banget lagi, terus tadi juga banyak cowok-cowok nakal, boro-boro berantem, berdiri aja lemes kayak balon joget depan supermarket, kalau tadi diapa-apain gimana ?, kalau-”
KAMU SEDANG MEMBACA
478 (Set Me Free) | Lee Jeno (SEDANG REVISI)
Fanfiction"Ketika Panic Attack kamu datang, latihan teknik bernafas 478, 4 detik kamu hirup nafas dari hidung, tahan nafas itu 7 detik, hembuskan nafas itu dari mulut 8 detik." Tentang Jeane dengan Panic Disordernya dan Javier dengan Toxic Relationshipnya dan...