Apa boleh aku meminta apresiasi kalian dengan bentuk vote dan atau comment ?, terima kasih 🙇
“Neng geulis, dimakan atuh nasinya.”ujar Haikal berusaha membuyarkan lamunan Jeane.
“Makan dong Jen, jok melamun terus, onok kita kok.” Ucap Reyna sambil mengusap lengan Jeane, kejadian gertakan oleh Windy kemarin bahkan mereka enggak tau kronologinya gimana. Tapi yang jelas, mereka sepakat tidak mengungkit atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan yang lalu.
Semenjak kejadian itu juga selera makan Jeane makin turun, melamun melulu, kalau lagi sendirian bisa nangis sendiri. Secara mental Jeane lagi enggak stabil.
Tapi sahabatnya semua hadir, Haikal siap jadi abang gojek buat antar-jemput, Danny bakal ada untuk menyadarkan Jeane kembali dari lamunannnya, Julian bisa ngebantu Jeane sementara untuk mengejar ketertinggalan materi kalau-kalau Jeane ketiduran ditengah kelas, dan Reyna ada di barisan paling depan buat baku hantam sama yang berani macam-macam sama Jeane.
Mereka lagi makan siang di gazebo, dalam hati mereka masing-masing meenyimpan rasa prihatin dan sedih sama kejadian yang menimpa Jeane. Tapi mereka berusaha terlihat tegar, berusaha menghibur cewek itu.
“Thank you ya rek, udah nyempetin buat terus ada sama aku,maaf-“
“Jok pernah merasa bersalah Jen, kita tuh sahabatan, yang kita lakuin itu tulus, jangan pernah lagi minta maaf kayak gitu.”sergah Danny dengan mata berkaca-kaca.
“Wes-wes, ojok minta maaf gitu, kalau kamu butuh bantuan jok ragu bilang o ke kita, ojok dipendam ya Jen.” Ucap Julian.
Dari segala berkat yang diberikan oleh Tuhan, kali ini Jeane sangat bersyukur punya support system yang menyokong dia untuk menjalani hari. Entah apa yang dia perbuat di kehidupan lampaunya hingga dikelilingi oleh lingkungan yang baik untuk mendukung dia bangkit kembali.
💊
Windy
Ikut aja permainannya, kalau kamu enggak patuh
Dia yang hancurJavier hanya meembaca chat dari Windy tanpa ada niatan untuk membalasnya.
“Gila, bener-bener cewek gila.”batin Javier.
Javier agak menjauh dari circle Jeane gara-gara perbuatan Windy minggu lalu, tapi cowok itu masih bertukar kabar dengan Julian buat nanyain kondisi Jeane waktu dia lagi enggak gabung sama mereka.
Mau bagaimanapun, Javier harus menyelesaikan hal ini baik-baik dengan Windy, bisa aja targetnya malah ke temannya yang lain, enggak cuma Jeane. Namun kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan buat ketemu lagi sama Windy, cowok itu bisa naik pitam dengan mudahnya, tapi Javier masih ingat sama Mama, dia enggak bisa berlaku kasar ke cewek, takut mereka akan merasakan hal yang sama seperti Mama.
Soal pengakuan Javier minggu lalu waktu vidcall bareng Jeane merupakan sesuatu yang diucapkannya secara refleks begitu saja, cewek itu, dia nampak terjebak didalam derasnya air hujan yang turun tiap hari.
Air hujan, ada yang menganggapnya seperti berkah, ada beberapa kelompok orang di belahan dunia ini yang bahkan menggelar upacara khusus untuk menurunkan hujan.
Tapi bagi cewek itu tidak. Tiap rintik air hujan menyerap melalui pori-porinya dan perlahan menghanyutkan jiwanya kedalam dimensi lain, tempat itu gelap, dingin, rasanya sepi sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
478 (Set Me Free) | Lee Jeno (SEDANG REVISI)
Fanfiction"Ketika Panic Attack kamu datang, latihan teknik bernafas 478, 4 detik kamu hirup nafas dari hidung, tahan nafas itu 7 detik, hembuskan nafas itu dari mulut 8 detik." Tentang Jeane dengan Panic Disordernya dan Javier dengan Toxic Relationshipnya dan...