15

157 24 2
                                    

tidak butuh waktu lama gosip di terpa angin sudah mencapai telinga kaisar

seorang pelayan berlari masuk ke dalam ruang kerja Zhao Xiao tapi tidak menemukannya disana, pelayan itu tergesah-gesah mencari Zhao Xiao lalu bertanya kepada beberapa pelayan lain.

sedangkan Zhao Xiao sedang berada di bak mandi kayu, mendam dirinya kedalam bak dan menyandarkan punggungnya pada ujung bak, untuk beberapa kali Zhao Xiao menghela nafas lega, tapi dia masih merasakan ada sesuatu yang mencekik hatinya membuatnya merasa tidak nyaman, sekali lagi Zhao Xiao menarik nafas dalam lalu menghembuskanya secara perlahan dan memejamkan matanya sebentar, tiba-tiba wajah Bai Xiao ju saat menangis terlintas di kepalanya lalu dia memikirkan kembali apa yang terjadi kemarin malam memang terlalu berlebihan.
"apa aku harus meminta maaf kepadanya?"

tiba-tiba suara ketukan terdengar.

tok, tok, tok
"pangeran zhao, apakah anda berada didalam?"
tanya pelayan .

Zhao Xiao tersadar dari bengongnya lalu berkata "tunggu sebentar jangan masuk ke dalam saya akan menyelesaikan pakaian saya"

"baik"

Zhao Xiao mengambil handuk yang di taruh di samping meja dekat bak lalu menyeka tubuhnya, dia menatap dadanya yang benar-benar rata lalu bergumam
"obat yang di berikan jenderal Liu memang sangat ampuh"
setelah itu dia menyelesaikan pakaiannya mengenakan pakaian dalam satu lapis seputih salju lalu berjalan membuka pintunya.

"ada apa?"

"pangeran zhao, kaisar mengirimkan pesan dari istana untuk menyuruh Anda segera pergi menemui kaisar".

"aku mengerti kau bisa pergi".

Zhao Xiao  memakai set pakaian kerjaan seperti biasa lalu bergegas pergi ke menemui kaisar saat sampai di gerbang istana Kasim pribadi kaisar telah menunggu Zhao Xiao .

"hamba menyambut pangeran zhao, kaisar sudah menunggu anda silahkan lewat sini"

Zhao Xiao hanya mengangguk.
"Mm".

dia sudah tau bahwa kaisar akan mendesaknya lagi dengan pertanyaan tentang pernikahanya.

Kasim itu berhenti di depan pintu kamar kerja kaisar.
"putra mahkota tolong tunggu sebentar hamba akan melapor kepada kaisar dulu"
lalu berjalan masuk kedalam.

"kalau begitu merepotkan Kasim Lu"

"memberi hormat kepada kaisar pangeran zhao sudah datang"

"cepat suruh di masuk dan kau boleh pergi".

"baik"

kasim Lu membuka pintu lalu berkata.
"pangeran zhao silahkan masuk"

Zhao Xiao langsung masuk kedalam ruang kaisar dan Kasim Lu menutup pintunya dari luar lalu pergi menjauh dari ruang kaisar.

"anak ini, hormat kepada ayah kaisar"
sambil berlutut dengan satu kaki.

"kesopanan di kecualikan, bangunlah"
Sambil mengangkat lengan Zhao Xiao.

"ayah Handa akan langsung bicara ke intinya saja"

"mengerti"

"beberapa hari yang lalu ayah Handa mendengar bahwa kau membawa seorang gadis dari teater xinmen apa itu benar?"
dengan nada penuh kasih sayang tapi sangat tegas.

"benar, sebelumya anak ini meminta maaf atas kebodohan saya saat it.."
Zhao Xiao menelan kembali kata-katanya karena dia takut akan salah langkah.

"lanjutkan"

"saat itu anak ini pergi ke teater xinmen untuk menyelidiki sesuatu, tapi saat itu anak melihat jika seorang gadis akan menikah dengan paksaan dan hanya menentukan masa denganya menggunakan bola Temari, anak ini melihat kesedihan dan keengganan dari mata gadis itu bagaimana pun pemilik teater itu pasti telah memberi instruksi dan menyuruh gadis itu menargetkan bola kepada orang yang berumur 50 tahun lebih tua darinya bagaimana dia bis.., terlebih orang itu tidak memilik niat baik"

Journey of xiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang