Sudah beberapa hari ini Kirana mencari rumah untuk di sewa. Namun belum ada yang deal hingga saat ini. Pertama, ia melakukan pencarian melalui internet. Pertimbangan terbesar Kirana adalah, mencari yang dekat dengan sekolah Danish, agar dia tidak kerepotan saat harus mengantar jemput putranya.
Ada satu rumah yang Kirana suka. Letaknya strategis, dekat dengan sekolah Danish. Namun saat Kirana menyatakan kecocokannya, tiba-tiba sang penyewa rumah membatalkannya. Dia bilang, tempat itu tidak jadi disewakan, karena anaknya akan menempati tempat tersebut.
Kesal? tentu saja.
Namun, Kirana hanya bisa diam memendam rasa kesalnya. Untunglah, uang DP yang sudah masuk, langsung dikembalikan utuh tanpa potongan sedikit pun.Kirana menghela napas berat, sambil meminum soda kaleng yang baru saja ia beli di mini market . Saat ini ia sedang duduk untuk beristirahat sejenak di kursi yang telah tersedia untuk pelanggan mini market tersebut.
"Kenapa sulit sekali sih mencari rumah." gumamnya sambil mencoret-coret sesuatu di buku agendanya.
Masalah terbesarnya adalah tabunganku cuma sedikit. Aku beberapa bulan bekerja di butik.
Tapi kalau tidak pindah dari rumah itu...Tuk.
Seseorang meletakkan air mineral dingin di depan Kirana. Wanita cantik itu pun mendongakkan wajahnya.
"Kamu?"
"Kebiasaanmu belum berubah yah. Minuman soda itu tidak baik untuk kesehatan." ucap seseorang yang tadi menaruh air mineral di atas meja. Orang itu menarik kursi di hadapan Kirana, lalu duduk dengan santai.
"Alex? mau apa kamu kesini!"
Ya... orang itu adalah Alex.
"Kenapa? ini tempat umum. Siapa saja bebas untuk datang." sahut Alex.
Kirana terdiam. Menatap manik mata cokelat Alex dengan tajam. Sedangkan Alex, membalas tatapan Kirana dengan seringai misteriusnya. Bukan hanya itu, Alex juga mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Kirana.
Blush.
Wajah Kirana seketika memanas. Tidak bisa dipungkiri kalau pria di depannya ini sangat mempesona.Kirana menggelengkan kepalanya. Berusaha menepis segala pikiran itu. Dia bukanlah Kirana yang dulu. Gadis polos dan lugu yang mudah terjerat oleh rayuan pria kadal seperti Alex.
Kesalahan itu tidak akan terulang!"Di mana anakku?" tanya Alex.
"Danish anakku!"
Alex mengangkat sebelas alisnya yang tebal, "Jangan lupa kalau aku yang menanam benih unggul itu. Kamu lihat Danish? dia tampan seperti ayahnya."
Kirana memutar bola matanya dengan malas. Satu hal yang ia tidak suka. Kenapa Danish harus semirip itu dengan Alex?
Tak ingin menghabiskan waktu bersama Alex, maka Kirana pun beranjak dari duduknya. Berniat untuk pergi meninggalkan anak itu.
Namun, gerakan Kirana terhenti karena Alex menahan tangannya."Lepaskan aku, Alex." ucap Kirana.
"Aku tidak mau."
"Oh ayolah! apa kamu sudah menjadi pengangguran sekarang? sampai menggangguku seperti ini?" Kirana berkata dengan emosi. Berhadapan dengan Alex sungguh menguji kesabarannya.
Alex pun tertawa mendengar ucapan Kirana. Menganggur?
Ya... dia cukup menganggur hari ini, sampai bisa mengikuti Kirana sejak pagi tadi."Ikut aku!" Alex menarik tangan Kirana, membuat kedua mata wanita itu melotot kaget.
"Alex, lepasin aku!" Kirana berusaha berontak.
"Ikut atau kamu tidak bisa bertemu dengan Danish lagi?"
"Apa maksud kamu?"
Mendadak perasaan Kirana tidak enak. Dia pun menatap Alex dengan takut dan ngeri. Apa yang Alex lakukan pada Danish?
Kirana teringat, kalau hari ini dia menitipkan Danish ke playground. Dia tidak ingin mengajak Danish ikut mencari rumah, khawatir putranya itu kelelahan.
Namun, perkataan Alex tadi membuat Kirana takut. Entah kenapa dia mempunyai firasat buruk, kalau Alex telah melakukan sesuatu pada putranya.
"Alex, apa yang kamu lakukan pada Danish?"
"Aku sudah menyuruh asistenku ntuk membawanya pergi." sahut Alex datar.
Tubuh Kirana seketika bergetar. Hal yang paking ia takutkan terjadi.
Alex membawanya!
Sungguh ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi."Kamu jahat!" Kirana berusaha melepaskan tangannya. Namun genggaman Alex terlalu kuat, sehingga usaha Kirana sia-sia.
Melihat perlawanan Kirana yang kuat. Alex pun memutuskan untuk memaksa wanita itu. Dia mengangkat tubuh Kirana dan menggendongnya di pundak.
Kirana memekik kencang. Rasa malu dan takut berbaur menjadi satu. Dengan posisi kaki yang menjuntai ke bawah, dia memberontak dan memukuli punggung tegap Alex.
"Turunkan aku Alex! kamu gila."
"Ikut denganku atau aku tidak akan menurunkan kamu." sahut Alex tegas.
Kirana tahu sekali kalau ucapan Alex itu seperti perintah. Pria itu sangat otoriter sejak dulu.
Apa pun yang ia ucapkan bersifat mutlak dan harus di lakukan. Alex tidak mau menerima penolakan."Oke. Oke. Aku ikut." ucap Kirana akhirnya, ketika beberapa pasang mata sudah menatapnya di sana.
Alex tersenyum penuh kemenangan dan menurunkan tubuh Kirana di trotoar. Tidak jauh dari sana, mobil mewah Alex terparkir di pinggir jalan.
"Bagus liebe. Ayo masuk ke dalam mobil dengan manis." kata Alex.
Dia benar-benar monster! menyebalkan.
Kenapa dulu aku bisa jatuh cinta dengannya. Batin Kirana.****
Di dalam mobil yang sedang melaju, Kirana terdiam menatap ke luar jendela. Sementara itu, Alex dengan santai duduk di balik kemudi, sesekali matanya melirik ke arah Kirana, memperhatikan penampilan wanita itu.Penampilan Kirana memang sudah banyak berubah. Dulu... Kirana wanita yang lugu dan polos. Cantik natural. Dia begitu tergila-gila dengan wanita itu. Gadis desa yang mampu membuatnya jatuh cinta dan menjalin affair di belakang putri, tunangannya sekaligus sahabat Kirana.
Sekarang penampilan Kirana sudah berbeda. Terlihat matang dan dewasa. Bagian tubuh Kirana juga sudah tidak rata seperti dulu. Kirana sudah menjelma menjadi wanita dewasa yang cantik dan sulit untuk dijangkau.
Namun bukan Alex namanya kalau ia harus menyerah. Sekeras apa pun itu, ia bertekad untuk mendapatkan Kirana dan Danish dalam hidupnya. Meskipun Kirana menolak, Alex punya seribu cara untuk menahan wanita itu untuk tetap berada di sisinya.
"Kita sudah sampai. Ayo turun." ucap Alex seraya membuka pintu mobil.
Kirana pun menurutinya, membuka pintu dan turun dari mobil dengan perasaan cemas. Pandangan Kirana terpaku pada rumah dua lantai yang berdiri dengan megah dan kokoh di depannya.
Rumah Alex!
Ya... dulu ia pernah masuk ke rumah ini sekali. Ketika masih bekerja dengan Alex sebagai sekretaris. Saat itu Kirana ingin mengantarkan berkas yang di minta Alex.
"Kenapa kamu membawaku ke sini?" tanya Kirana.
Alex tersenyum tipis dan menjawabnya, "Danish ada di dalam."
"APA?!"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA
Roman d'amour"Beberapa orang merasa beruntung karena di pertemukan dengan seseorang oleh waktu, meski tidak dapat di persatukan oleh keadaan." _Alex Dieter_ 🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸 Kirana seorang gadis cantik, yang harus berjuang seorang diri untuk melahirkan dan membe...