KIRANA

Part 4

Kirana sudah memakai baju terbaiknya, karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja.
Setelan blazer dengan celana panjang berwarna pastel melekat sempurna di tubuhnya.

"Bagaimana, Danish sudah siap ke sekolah?" seru Kirana, seraya menghampiri Danish yang sedang duduk meminum susunya.

"Siap mama." Danish meletakkan gelas susunya di meja.
"Ma, apa nanti kalau mama sudah bekerja kita bisa beli mainan banyak?" tanya Danish.

Kirana tersenyum dan mengiyakan.
"Tentu, kamu bisa beli mainan yang kamu mau."

"Ya, tapi Danish harus rajin belajarnya ya...."

"Iya mah."

Dia pun mulai menggerakkan jari di layar ponsel, untuk memesan taksi online. Pertama ia akan mengantarkan Danish lebih dulu, setelah itu baru pergi ke butik tempatnya bekerja. Alamat butik sudah di share oleh Vano, Kirana hanya tinggal datang ke sana langsung.

Dua puluh menit kemudian,
Kirana kembali menatap layar ponselnya untuk memastikan kalau dia sudah berada di tempat yang benar sesuai map yang di share oleh Vano.

Dia sudah tiba di depan sebuah butik besar bernama Louis. Kedatangannya di sambut hangat oleh pegawai di sana.
Dan Kirana di antar menuju ruangan kerja yang sudah di persiapkan.

Ruangannya terletak di lantai atas, dengan ukuran yang cukup luas, dan tembok berwarna putih cerah. Meja kerjanya terletak berhadapan dengan jendela. Beberapa kertas putih tertumpuk di atas mejanya, dengan berbagai macam alat tulis.  Di sudut ruangan juga ada sekitar lima buah patung manekin dengan meteran kain mengalungi salah satunya.

Kirana hampir meneteskan air mata saat itu juga. Impiannya sejak dulu kini menjadi kenyataan. Walaupun bukan butiknya sendiri, tapi ini bisa menjadi langkah awal untuknya.

Pikirannya pun melayang ke beberapa tahun lalu, saat ia kuliah di Kota ini, merantau untuk menuntut ilmu demi menaikkan derajat ibunya. Namun, bukan keberhasilan yang ia dapat. Justru duka nestapa. Karena kesalahannya, telah mencintai pria yang sudah bertunangan dengan sahabatnya sendiri. Dia terlarut dalam dosa yang bahkan ia rasakan indah saat itu. Cinta dan nafsu telah menggelapkan matanya.

Kirana mengusap pipinya yang mulai basah, ia berusaha menyemangati dirinya sendiri untuk bangkit dari kenangan pahit itu. Sekarang dia hidup bukan hanya untuk sendiri, tapi untuk Danish dan masa depannya. Dan dia bertekad untuk hidup lebih baik lagi.

🌸🌸

Alex berjalan mondar-mandir di ruangannya. Dengan napas yang naik turun ia memberikan instruksi pada Zidan, asisten pribadinya.

"Namanya Kirana. Cari dia sampai dapat." ucap Alex dengan penuh penekanan.

Bukan Alex namanya kalau tidak bisa mendapatkan yang dia mau. Zidan menatap foto Kirana yang di sodorkan oleh Alex.

"Anda masih mencarinya, Pak?"

"Bukan urusan kamu, Zidan." balas Alex dengan sengit.

Zidan menundukkan wajah, "Maafkan saya sudah lancang. Baik, saya akan kerahkan seluruh kemampuan saya untuk kembali mencari nona ini."

Nona? aku tidak yakin dia masih berstatus nona mengingat dia bersama anak kecil tadi. Batin Alex. Apa Kirana sudah menikah?

Walaupun sudah menikah, Erlan bertekad untuk tetap mencarinya. Kirana harus memberikan penjelasan kenapa dia tiba-tiba menghilang beberapa tahun lalu.

Flashback
Malam itu, mereka berada di villa untuk merayakan ulang tahun Alex bersama teman-temannya. Dan saat itu, Alex terlalu mabuk hingga memasuki kamar Kirana. Dia sangat merindukan gadis itu, di bandingkan dengan Putri tunangannya, Alex lebih menikmati scandal bersama Kirana.

Alex tidak pernah mencintai Putri, karena dia di jodohkan. Dia tidak percaya cinta, sampai ia mengenal Kirana. Gadis lugu dan polos yang di kenalkan sebagai sahabat Putri.

Setelah perkenalan dengannya, Alex selalu mencari cara untuk menghubungi Kirana. Dia harus mendapatkan gadis itu bagaimana pun caranya. Ketika sang pujangga menginginkan mangsanya, maka pujangga itu akan melakukan apa pun, untuk menjeratnya.
Perhatian manis Alex, juga kebaikan Alex yang memberikan Kirana pekerjaan saat dia sangat membutuhkan, membuat Kirana yang polos akhirnya luluh. Terjadilah scandal di antara mereka berdua. Mereka menjalin hubungan di belakang Putri.

Puncaknya adalah malam di villa, mereka menikmati malam bersama dengan penuh cinta dan gairah. Tapi setelah bangun pagi harinya, Alex justru mendapati Putri yang tertidur di sampingnya, bukan Kirana.
Walaupun mabuk, tapi Alex ingat kalau malam itu ia memasuki kamar Kirana. Tapi kenapa Putri yang ada di sampingnya?

Setelah itu Kirana menghilang bak telan bumi. Sekeras apa pun Alex mencari, gadis yang telah mencuri hatinya itu, tidak di temukan. Bahkan, Kirana berhenti bekerja di kantor tanpa sepengetahuan dirinya.
Alex marah, sakit hati. Dia tidak terbiasa di campakkan, selalu dia yang mencampakkan wanita. Tapi bukan hanya hal itu yang membuatnya sangat marah. Faktanya, Alex mencintai Kirana. Sangat mencintainya.

Beberapa bulan kemudian, akhirnya Alex menikahi Putri. Karena tunangannya itu menuntut pertanggung jawaban dengan apa yang terjadi di villa. Walaupun Alex tahu Putri berbohong, tapi ia memenuhi permintaan Putri. Mereka pun menikah, tapi bukan pernikahan normal pada umumnya. Alex tidak pernah menyentuh Putri selama setahun pernikahannya. Dia tidak jarang sekali pulang ke rumah.

"Kita cerai saja." ucap Alex saat itu. "Aku tidak mau menyakiti kamu lebih dari ini."

Awalnya Putri menolak, tapi Alex bersikeras menggugat cerai. Akhirnya keputusan sidang pun keluar, dan mereka resmi bercerai. Hati Alex menjadi dingin. Kepergian Kirana yang tiba-tiba tanpa kata, membuat dirinya marah dan merana.
Seolah separuh jiwanya telah pergi. Andai Kirana tidak pergi, Alex berniat untuk melamar Kirana setelah malam itu.
Dia akan jujur pada Putri dan kedua orang tuanya. Sudah seringkali Kirana berniat mengakhiri scandal itu, tapi Alex selalu berhasil membujuknya.
Jadi ini cara kamu untuk meninggalkanku Kirana? pergi jauh tanpa kata, *agar tak bisa ku temui lagi.

🌸🌸

Memang sudah takdirnya, hubungan yang di awali dengan kebohongan itu berakhir. Alex tidak tahu, kalau bukan hanya dia yang menderita.
Kirana pun menyimpan duka itu sendiri. Terkadang pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaannya tertinggal terlalu lama.

Kini setelah melihat Kirana kemarin, Alex merasa sangat marah karena Kirana kelihatan baik-baik saja, bahkan tertawa bahagia dengan anaknya.
Sedangkan dirinya? selalu terkurung dalam masa lalu yang tidak bisa ia hempaskan selama bertahun-tahun.

🌸🌸