Benturan keras dari jalan di samping kanan terdengar begitu nyata. Aku dan Rain sontak berlari ke sumber suara. Orang-orang yang berada di tempat kejadian pun turut menengok apa yang terjadi.
Pengendara motor menabrak sebuah bus besar. Motor itu remuk menjadi beberapa bagian, sedangkan bus penyok di bagian depan. Darah berceceran dimana-mana. Ditambah dengan roda depan bus yang menampilkan anggota badan terlindas dan mengeluarkan organ dalam. Sungguh mengerikan.
Rain dengan sigap menelepon polisi agar dengan cepat menangani kasus ini. Dia sendiri menertibkan kerumunan agar tidak membuat kekacauan sembari menunggu ambulans beserta tetek bengeknya.
Supir bus berhasil keluar dari kursi pengemudi. Dia mengalami luka ringan di tangan dan kakinya. Tapi dia masih syok berat dengan apa yang dialaminya. Untungnya tidak ada penumpang satupun di dalam.
Sirine bersahutan di atas jalan beraspal. Mereka datang dengan cepat. Truk (derek) juga dikerahkan untuk mengalihkan bus agar pihak dari rumah sakit dapat dengan mudah mengevakuasi jasad.
"Pekerjaan mu itu sungguh berat"
Rain sedang menanyai saksi mata. Dia disibukkan dengan catatan penting, harus secara ringkas dan detail. Aku juga ikut mendengarkan kesaksian mereka. Ada yang mengatakan bahwa motor melaju dengan kencang lalu oleng menabrak bus di depannya. Ada juga pernyataan lain, bus tiba-tiba muncul dari tikungan dan pengendara motor yang akan menyeberang tidak bisa menghindar.
"Begitulah. Kamu pulang saja, kayaknya urusanku masih banyak. Selamat malam"
Dia melambaikan tangan sebelum melenggang menuju kumpulan polisi lainnya. Bercakap serius mengenai analisis kasus.
Berbalik badan, memutuskan untuk menjauh. Tidak elok jika aku masih berada diantara pihak berwajib. Lagipula disini masih tercium bau anyir darah yang membuatku semakin muak.
.....
Terasa tenang setelah kepanikan melanda. Sisi yang bersebelahan dari kota ini menampilkan kebalikan dari sisi lainnya.
Pohon beringin ukuran sedang di pinggir jalan memperkuat kebisuan dan kelamnya malam. Aku berhenti sebentar saat melihat pria yang ku kenal berjalan di seberang jalan. Aku sedikit menyipitkan mata untuk memfokuskan pandangan pada wajahnya.
Tidak salah lagi itu pasti 'dia'.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM
FanfictionHal pertama yang harus kamu lakukan adalah (berpura-pura) mempercayai orang-orang yang terlihat baik di depan mu. Cerita ini tidak akan selesai