•••🦋•••
Sekarang Axel sedang berada dikamar ya. Kamar Axel didominasi dengan warna hitam atau abu-abu selain menenangkan ini juga nyaman. Itu adalah pendapat Axel.
Kalo author sih iya! Gimana kalian?
Sekarang ia sedang duduk di balkon kamar dengan bertelanjang dada sambil menghisap rokok, dan menerawang langit malam yang dipenuhi bintang itu.
"Lo Diman sih, Ay?!" Tanya Axel frustasi.
"Kangen banget gueee, gilaa!"
"Gimana kalo gue nyusulin si Aya?!"
"Tapikan gue nggak tau dia dimana!!"
"Aaa mamaaa!!" Rengeknya.
"Padahal kan baru 3 tahun."
"Tapi kan tiga tahun itu lama anjeng!!" Axel frustasi sambil menendang meja didepannya.
"CK, bisa gila nih gue lama-lama!"
"Gimana kalau gue culik aja si Aya, trus nanti gue ajak kawin lari?!" Tanya nya kepada diri sendiri seolah mendapat pencerahan.
"Tapi kan Aya nurut banget sama ortunya, nanti kalau dilarang gitu aja paling nurut." Keluh nya.
"Kalau gue ketemu sama Aya lagi harus gue ajarin buat nggak nurut nih lain kali!" Ide Axel dengan muka cerah.
Tapi setelah itu mukanya kembali kusut. "Bukanya gue ajarin malah nanti gue lagi yang diajarin!" Ujar Axel saat mengingat betapa cerewetnya gadisnya.
"Ngomong sendiri berasa gila gue!" Ujar Axel sadar diri.
Setelah itu ia membuang putung rokok yang hampir habis itu, lalu ia masuk kedalam kamar dan langsung menelungkup kan kepalanya ke bantal.
"Aaaaa mau ketemu Aya!!" Rengek Axel.
Ceklek
"Ngapain kamu, Xel?" Tanya Alea heran melihat tingkah putra semat wayangnya.
"Masak Axel kangen sama Aya lagi ma! Apa Axel culik aja ya Aya?!" Usul Axel langsung bangkit dari tidurnya menuju Alea yang duduk dipinggir ranjang.
Pemuda berumur 18 tahun itu duduk di samping ibundanya sambil menyenderkan kepalanya di bahu mamanya.
Pletak
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLIO
Teen Fiction[ CERITA INI HASIL KARYA SAYA SENDIRI] [ JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN, MOHON DIMAAFKAN] [ DAN JIKA ADA KESAMAAN NAMA, ATAUPUN TEMPAT ITU SAMA SEKALI TIDAK DISENGAJA ] -Squel Alana Or Alea- Hanya cerita klasik tentang persahabatan seorang laki-laki...