Part 23

3K 286 20
                                    

Hai gais balik lagi sama akuuu😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai gais balik lagi sama akuuu😁

Jangan lupa makan karena hidup perlu makan!

Maaf banget lagi up, soalnya tugasku lagi numpuk, hehe

-selamatttttt-

•••🦋•••

Malam ini Axel sedang termenung sendiri dibalkon kamarnya, ia sedang memikirkan sesuatu yang bisa mengubah hidupnya.

"Otak gue kalau mau mikir penting gini malah kosong anjir!"

"Mama gue pinter, papa gue pinter. Masa anaknya bodoh? Dikira anak pungut gue nanti."monolog Axel lagi.

"Dari pada mikir gini gimana kalau gue tanya sama Papa aja? Ide bagus El, Lo pinter!"

Setelah mengatakan itu Axel bangkit dari duduknya untuk menuju ke ruang kerja papanya. Untuk menanyakan hal penting.

Saat diperjalanan menuju ruang kerja Rafa, Axel berpapasan dengan Alea.

"Mau kemana El?" Tanya Alea dengan membawa cemilan keruang tamu.

"Mau ke papa, ma." Jawab Axel sambil mengecup pipi Alea.

Seketika Alea menghentikan langkahnya saat mendengar jawaban Axel. Ia membalikkan badannya melihat Axel yang sudah menjauh, "Tumben akur?!" Monolog Alea, lalu menggedikan bahunya Acuh dan lanjut berjalan keruang tamu.

Saat ini Axel sudah berada didepan ruang kerja Rafa, dengan bermodal mental kuat akhirnya ia masuk kedalam ruangan itu tanpa mengetuk pintu.

Axel bisa melihat Rafa yang sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menggunung.

"Hey broo?" Sapa Axel sambil merangkul bahu tegap papanya itu.

Rafa yang sedang sibuk tersentak kaget karena teriakan serta rangkulan dari puteranya itu. Ia hanya menghela nafas pasrah.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Rafa sinis sambil melepaskan rangkulan Axel.

Memang seperti ini gaya bicara mereka ketika hanya berdua tanpa Alea. Mereka akan menggunakan lo-gue seperti teman.

Axel menyengir lalu ia duduk didepan meja papa nya, "Kalau dilihat-lihat papa ganteng juga ya?" Puji Axel sambil menyengir.

Dahi Rafa mengenyit perasaan nya mulai tidak enak, ia menyipitkan matanya menatap Axel curiga, "Mau apa?" Tanya Rafa sinis.

AXELLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang