Part 24

3K 271 5
                                    

Jangan lupa makan-,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa makan-,

•••🦋•••

Axel semakin menambah kecepatan motornya diatas rata-rata, ia menggeram kesal mendengar keraguan Anaya.

Anaya yang tidak siap pun semakin mengeratkan belitan tangannya dipinggang Axel. "EL PELAN-PELAN!!"

"IYA AKU MAU KOK JADI PACAR KAMU!" Teriak Anaya dengan muka memerah

Gadis itu semakin erat memeluk tubuh Axel. Sedangkan Axel sudah senyum-senyum sendiri dibalik helmnya mendengar jawaban Anaya yang menyenangkan hatinya.

Axel menghentikan motornya dipinggir jalan sepi, lalu ia menengok ke depan melihat muka Anaya yang sudah memerah malu.

"Coba bilang lagi? Tadi nggak kedengaran!" Goda Axel sambil menoleh kebelakang.

Pipi Anaya tambah memerah mendengar godaan tersebut. "Iya El! Aya mau." Cicit Anaya.

Axel tersenyum lebar lalu menyodorkan pipinya, "Sini cium dulu!"

Dengan malu-malu Anaya mengecup pipi Axel dengan muka memerah. "Cepetan jalan udah mau telat!" Ucap Anaya berusaha mengalihkan pembicaraan.

Axel yang mendengarnya terkekeh geli, lalu mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Pegangan!"

Lalu Anaya memegang pundak Axel jahil, ia ingin melihat Axel kesal pagi ini.

"Aya!" Geram Axel dibalik helmnya.

Anaya terbahak lalu tanpa ragu ia melingkarkan tangan mungilnya di pinggang Axel dengan erat, sambil menyenderkan kepalanya dipunggung Axel.

Setelah 10 menit perjalanan akhirnya mereka berdua sampai di sekolah itu, dan tentu saja mengundang pekikan-pekikan tertahan dari warga sekolah.

Lalu Anaya turun dengan dibantu Axel. Anaya mendongak, "Lepasin helmnya ayangg!" Rengek Anaya manja.

Mata Axel mengerjab, setelah itu ia melepaskan helm dari kepala gadisnya.

Mereka berjalan dengan Anaya yang menemplok di lengan Axel. Mereka berdua menghampiri sahabatnya yang menatap menggoda mereka berdua.

"Gue mencium bau-bau pj nih!" Celetuk Nathan saat Axel dan Anaya sampai didepannya.

Axel yang mendengar itu mendelik, lalu ia mengambil ATM dari dompetnya dan melemparkan kemuka Nathan.

AXELLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang