DIRTY NIGHT CHAPTER 2

1.7K 5 0
                                    

Suasana semakin sunyi dan dingin, suara jangkrik dan suara hewan lainya berbunyi seolah olah memberikan dukungan terhadap kelanjutan dari kegiatan mereka yang penuh semangat dan nafsu ini di ranjang kamar zuzu.

Perlahan sang utusan memasukan penisnya kedalam vagina yang mungil nan sexy itu ketika posisi zuzu sedang terbentang tidur menghadap badan sang utusan, dimasukannya lalu seketika zuzu membuka matanya lalu bangun dan memeluk erat tubuh sang utusan sambil berkata "Nikmat sekali tuan tapi bisakah kau bergerak lebih cepat agar aku dapat merasakan gairah mu padaku tuan" ucap zuzu ditelinga sang utusan sambil menahan kenikmatan yang dia rasakan.

Tubuh sang utusan bergerak maju mundur yang dan semakin cepat, suara zuzu yang semakin tak terkontrol akibat gerakan yang semakin cepat dan aroma keringat dari sang utusan yang zuzu rasakan seolah sebuah kenikmatan yang sangat melimpah ruah.

Sang utusan pun berkata kepada zuzu "jangan kau teriak semakin keras nona karena dapat menggangu tidur paman mu yang sedang lelap saat ini" ucap sang utusan kepada zuzu sembari melihat ke wajah zuzu lalu menciumnya dan melakukan gerakan itu lagi dan lagi.

Tak kuasa zuzu ingin sekali rasanya untuk teriak sekeras mungkin karena penis yang masuk kedalam vagina zuzu begitu besar dan panjang itu seolah olah mencapai titik dalam dan kenikmatan yang membuatnya sangat lelah namun tetap ingin merasakan kenikmatan tersebut.

Setalah hampir beberapa menit kemudian sang utusan mengangkat tubuh zuzu lalu membuat nya berdiri diatas tubuh sang utusan untuk bertukar posisi dengan zuzu dan memberikannya kesempatan untuk mengontrolnya dari atas tubuh sang utusan.

Digoyangkannya tubuh zuzu dengan penis sang utusan yang masuk kedalam vaginanya dengan cepat sembari mendesah, dan sang utusan pun mengambil sempak yang digunakannya sebelumnya untuk menutupi mulut zuzu yang berteriak tak terkontrol itu.

Meremas payudara milik zuzu dengan dua tangannya yang besar dan kekar milik sang utusan lalu bangun dan berganti posisi lagi dengan bangun dan menarik tubuh zuzu sambil berdiri dengan mengarahkan nya ke tembok lalu dimasukan nya kembali penis sang utusan kebalam vagina zuzu dari belakang sembari jemari yang memelintir pentil coklat milik zuzu.

Rasa panas yang dirakan oleh zuzu di pinggir kulit vagina nya membuatnya semakin bergairah dan memuncak tingkat birahi dan kecupan hangat dari sang utusan di leher lalu pundak zuzu membuatnya semakin nikmat, pelan-pelan sang utusan meraba tubuh zuzu dari belakang dengan tangannya menuju vagina bagian atasnya lalu menggosok gosoknya dengan tangan tersebut sembari megoyang kan tubuh sang utusan dari belakang.

Nikmat yang memuncak pun zuzu rasakan sehingga zuzu mengeluarkan cairan nya yang kedua kalinya dan berkata "Aaah.. aku tak bisa menahan nya, akuuu.. akuu.. aaach" sembari keluarnya cairan tersebut dari vagina zuzu dan sang utusan masih tetap bertahan dan mengucapkan "Iyaa begitu ...  biarkan dia mengalir membasahi penis ku dari dalam vagina mu nona, ini sungguh nikmat" ujar sang utusan kepada zuzu.

"Aku mulai lelah tuan bisakah kita kembali di posisi ranjang lagi?" Ucap zuzu kepada sang utusan.

"Baiklah nona, namun aku masih belum puas dan belum mengeluarkan cairan ku" Jawab sang utusan kepada zuzu

"Baiklah namun kita lakukan di ranjang tuan, tubuh ku tak sanggup lagi untuk berdiri" ucap zuzu

"Baiklah nona" 

Berbaringnya zuzu di ranjang dengan posisi tergeletak menghadap kasurnya dan sang utusan pun bergerak dengan menempelkan perut nya diatas tubuh zuzu lalu memeluk tubuh zuzu dari belakang, gerakan yang semakin cepat dari tubuh sang utusan sehingga tanpa disadari penis sang utusan masuk ke lubang pantat zuzu ketika penisnya yang licin karena cairan yang zuzu keluarkan dan seketika itu zuzu teriak kembali dan mengucapkan "Tuan pelan pelan untuk bagian itu" sambil menahan sakit yang dia rasakan.

"Maaf nona aku terlalu cepat dan tidak menyadari bahwa penis ku naik diatas lubang pantat mu" Jawab sang utusan kepada zuzu sembari memindahkan kembali penisnya kedalam vagina zuzu.

"Jangan tuan, jangan kau kembali kesana lagi, tetaplah di posisi tadi karena kenikmatan tiap lubang aku rasakan dengan berbeda" Ujar zuzu kepada sang utusan.

Sang utusan pun mengikuti kemauan zuzu dengan memasuki di lubang pantatnya yang sempit dan kenyal itu, tak kuasa dengan kenikmatan lembutnya pantat zuzu membuat sang utusan mengeluarkan cairannya yang hangat kedalam lubang pantat zuzu.

Tubuh yang penuh dengan keringat basah dari kegiatan mereka berdua membasahi hampir seluruh suprei atau ranjang zuzu, tanpa disadari zuzu mulai lelah dan tertidur dengan melihat wajah sang utusan yang semakin samar dan pergi meninggalkan kamar zuzu.

GAIRAH SEORANG JANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang