#24 || Vadilla

6 4 0
                                    

"Ingat dit,saat lo sakit dulu dia pergi tanpa kabar" ucap Elang.

"Iya,sekarang dia cuma termasuk bagian dari masa lalu lo sedangkan Ayu dia sekarang adalah masa depan lo"

"Iya gue setuju, jangan sampai kejadian 2 tahun yang lalu terulang kembali, dengan mudahnya kita terhasut sama omongannya Fira dan kali ini jangan udah cukup satu kali kita lakuin hal yang sama" ucap Lucky panjang lebar yang membuat yang lainnya terkejut tapi ini bukan waktunya.

"Guys bukannya itu Dilla" ucap Elang menunjuk salah satu gadis yang berada disana.

"Gausah sebut sebut dia" ucap Raffi dengan kesal, "tapi bener itu Dilla"

Karena jengah Raffi terpaksa menoleh ke arah yang ditunjuk Elang dan berhasil membuat Raffi membulatkan mata tak hanya Raffi Adit pun sama terkejutnya.

"Kok bisa ada dia sih Lucky?"

"Jadi Ayahnya itu rekan bisnis Papah gue ya mau gimana lagi"

"Ck, lihat wajahnya bikin gue muak jangankan wajah denger namanya aja udah muak"

~~~~~~~


"Guys gue ke toilet bentar" ucap Adit menahan sesuatu, "Iya, jangan lama lama" setelahnya Adit langsung berlari ke toilet.

Disisi lain tampak Ayu dan teman temannya asik dengan obrolan mereka entah apa yang sedang mereka obrolkan.

"Eh yu,si Adit mana kok nggak kelihatan?" tanya Aulia, "ada kok mungkin lagi kumpul sama the boys"

"Iyalah mereka best friend forever" ucap Putri, "Iya gue setuju, mereka itu udah sama kaya perangko kemana mana slalu barengan"

Adit sudah selesai buang air sebelum kembali,dia mencuci muka di wastafel yang ada di toilet. tiba tiba ada sebuah tangan melingkar di perutnya.

"Adit,apa kabar?" Adit mencoba melepaskan tangan itu namun tetap tidak bisa karena orang yang memeluknya sangatlah erat.

"Dilla lepasin tangan lo" ucap Adit alhasil gadis yang bernama Dilla melepaskan pelukannya, "lo kenapa sih dit? dulu aja nggak pernah protes saat gue peluk"

"Sekarang beda Vadilla"

"Lo masih sayang sama gue kan dit?" pertanyaannya memang simpel tapi membuat Adit bungkam.

"Kenapa lo nggak jawab dit? jawab pertanyaan gue" ucap Dilla menahan sesuatu yang sebentar lagi akan turun.

"Iya gue masih sayang sama lo" ucapan Adit membuat Dilla tersenyum tetapi sayangnya senyuman itu tak bertahan lama setelah mendengar ucapan Adit yang selanjutnya.

"Tapi sebagai teman"

"Permisi Dill,gue mau pergi" Adit ingin beranjak dari sana tapi sayang Dilla menahannya.

"Apalagi sih Dilla" ucap Adit berbalik ke arah Dilla, Dilla tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu langsung memeluk Adit.

"Lepasin gue Dilla" ucap Adit mencoba melepaskan pelukan Dilla.

"Enggak,gue masih sayang sama lo dit"

"Tapi sekarang beda Dil,lo udah punya Bima"

"Bima pergi ninggalin gue dit,gue mau kita kayak dulu lagi"

"Tapi sayangnya gue nggak bisa"

"Kenapa nggak bisa dit,apa karena lo udah punya pengganti gue?" ucap Dilla tanpa melepaskan pelukannya.

"Iya, jadi sekarang jangan kejar gue lagi"ucapan Adit berhasil membuat Dilla menangis, sebenarnya Adit masih belum bisa melupakan Dilla tapi mau bagaimana lagi Dilla sudah membuat dirinya kecewa.

Kisah Cinta Anak SMA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang