[1] Awal

6.6K 793 198
                                    

Vote dulu, baru baca. Gue ganti jadi kata, aku-kau/kamu. Jadi kalo kalian emang sukanya bahasa gini, atau suka yang gue-lo. Komen aja, biar gue ubah.
.
.
.
.
.

Keluar dari rumah sekadar berolahraga malam, dimana aku udah gak keluar selama 1 bulan lamanya.

Mataku yang sembab, sebab habis menangisi salah satu karakter anime kesukaan yang baru saja mati. Melihat ke kanan dan kiri, banyak orang yang sedang bersama pacar, teman segang, ataupun keluarganya. Aku doang yang sendiri. Nasib jomblo ya gini.

Huftt... Menghembuskan nafas dengan pelan

Di jam segini, masih banyak orang yang berkeliaran, yaiyalah malam minggu. Gak kayak kalian, meluk guling doang dirumah.

Harusnya aku keluar pagi aja anjrit terima asupan matahari gitu, terus gak keliahatan jones, dahlah.

Dan

Kenalin, aku [Name], seorang otaku nolep, yang hidupnya gitu-gitu aja, gak ada yang istimewa.

Tidak ding, aku punya kemampuan mirip Saiki, tapi karena kekuatan tersebut jugalah yang membuatku menjadi nolep.

Sering terjadi kekuatanku tiba-tiba saja muncul tanpa aku inginkan. Meresahkan emang.

Aku anak yatim-piatu, di urus sama saudari emak, itupun hanya didatangi selama 2x sebulan. Aku maklumin, tanteku sibuk, kerjanya diluar kota lagi. Yang penting jajan mengalir aja, udah senang kok.

Tiba-tiba saja, aku malah keingat kejadian 1 bulan yang lalu.

Flashback

"Selamat pagi anak-anak yang kucintai," Ucap wali kelas yang berdiri di depan kelas.

Saya bukan anakmu pak:)

Lagi ada classmeeting, jadi seluruh siswa diwajibkan datang, padahal males banget sumpah. Sebelum lomba dimulai, wali kelas ingin memberikan sebuah petuah.

"Mari kita bersyukur, karena kita masih di beri kesehatan yang baik, dimana kita bisa berjuma dan berkumpul semua disini." Lanjut wali kelas.

Duh bosan, kapan selesai sih?

Author: Baru aja mulai jir

Melihat keluar jendela, milirik masyarakat sekolah yang berada di lantai 1. Saat ini, aku menghalukan diriku, bersama para husbu.

Ayok kalian sering gitu kan? Ayok ngaku!

Saat wali kelas selesai, akulah orang yang terakhir keluar dari kelas, di karenakan malas berdesak-desakan dengan yang lainnya. Saat semua orang sudah keluar, dengan buru-buru aku berdiri dan berjalan keluar kelas.

Tapi sebelum berhasil melewati pintu kebebasan, aku malah di cegat didepan pintu oleh 4 orang, yaitu 1 cowok jelek dan 3 cewek.

Mau apa mereka? Keroyakan kah? Pikirku bingung.

Segera aku mengaktifkan kemampuan baca pikiran, karena melihat tampilan kurang menyakinkan dari mereka.

"Kau [Nama] kan? Aku Diandra hahaha akhirnya aku bertemu juga denganmu." Ucap seorang perempuan, Diandra.

'Cih apaan sih, kalo bukan dia yang selalu ngasih jawaban tugas mana mau aku samperin eww.' Batin Diandra menjijikan.

Aki tipe orang yang tanpa ribet, saat orang minta jawaban, langsung ku kasih, dari pada gangguin. Tapi, aku diam-diam SSin ke guru, cepu? Tidak, itu adil namanya.

Ya, aku udah biasa dengan tipe orang seperti Diandra, jadi mari kita abaikan saja.

"Aku Dicky." Ucap 1 pria yang sendiri disini, dia menyeringai saat kita bertatapan.

'Bagus juga bodynya, enak kali dipake. Kata si Messa dia yatim-piatu, pasti udah ngejual diri biar kehidupannya terpenuhi."

Bangsat!

Tanpa menjawab, segara aku berjalan pergi dari hadapan mereka. Tapi si Diandra ini malah mencengkram tanganku dengan keras, oalah anjing:)

"Apa?" Tanyaku menatap Diandra datar, pliss aku mau pulang doang.

"Mau kemana?! Berani juga, abaikan kita!" Teriak Diandra kasar persis di depan wajah.

Duh... bau mulut

"Dra, jangan di buat luka banget, mau aku pake soalnya." Ucap Dicky sambil menjilat bibir bawahnya, sementara 2 orang lainnya menyeringai senang.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku mencengkram balik tangan Diandra.

"Aww, lepasin! Sakit anjir." Lah kau yang memulai, kau juga yang bertanggung jawab lah.

Dicky segera membantu Dianda, saat dia ingin mencengkram ke 2 bahuku. Aku segara menghantam muka si cowok jelek ini. Dan berjalan pergi.

"Arghhh sakit!!..." Dari kejauhan, aku dapat mendengar teriakan kesakitan Dicky.

Berbalik dan meneriakkan

"Don't play-play denganku boss, so fun kah, begitu? Btw kalian gak bisa hukum, noh liat ke atas ada cctv awokwok" Teriakku ngejek dan segera lari meninggalkan ke 4 dugong tersebut.

Ya, aku sabuk hitam karate dan taekwondo sih:)

End flashback

Duh sebulum corona aja, aku dah nolep. Apa lagi setelah corona, makin nolep awokwok.

Broomm broommm

Aku yang mau berbelok segera menghindar karena melihat moge yang ingin melintas.

Eh, dengan bodohnya, aku malah kepleset kulit pisang dan jatuh kebelakang. Dimana ada pagar besi tajam yang segera menembus kepalaku.

Eughh sakit...

Motor sialan! Pisang sialan! Pagar sialan!

Dan aku menutup mata.
.
.
.
.
Jan lupa vote, typo? Komen!

Minggu, 22 Agustus 2021

Aplomb • Tokyo Revengers x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang