Vote dulu, baru baca.
.
.
.
.
."Eh? Ha? Lah aku hidup?"
Itulah kata pertama yang aku ucapin setelah membuka mata.
Melihat sekeliling kamar yang aku tempati tidur, "ANJIR?!" Teriakku kaget dan menduduki diri di kasur.
"AKASHI (NAME)! JANGAN TERIAK! INI RUMAH BUKAN HUTAN!" Teriak seorang wanita dari balik pintu.
Tiba-tiba saja, sebuah memori masuk di kepalaku. Karena hal itu, aku memegang kepalaku yang tiba-tiba sakit.
Nama: Akashi (Name)
Umur: 14 tahun
Tinggi: 170cm
Berat badan: 60kg
Rambut: Putih
Mata: Ungu
Kemampuan: Seperti Saiki
Sabuk hitam karate dan taekwondo
Anak perempuan pengusaha kayaIni bukannya aku doang ya? Sifatnya juga mirip. Bedanya, aku masih ada orang tua dan ketambahan 1 kakak laki-laki.
Bentar? Keluarga?
Segera aku berlari keluar kamar dan mencari. Melewati para pekerja dirumah dan berhenti di depan ruang makan.
Melihat kedua orang tua yang sedang bercanda satu sama lain, tanpa sadar aku malah menangis dengan kencang.
"HUWAAAAAA IBUUU! AYAHH!" Tangisku kencang, kedua orang tuaku yang lihatpun segera mendekat.
"Ada apa sayang?" Tanya Ibu khawatir sambil memeluk tubuhku erat.
"Kamu kenapa nak?" Tanya Ayah panik.
Dari arah belakang, datang seorang lelaki dan menaruh punggung tangannya.
"[Name], sakit." Ucap Abang yang merasakan kulit tubuhku yang menghangat, yang aku ketahui bernama Akashi Seijuro.
"Kamu habis mimpi buruk ya?" Tanya Ibu setelah melepaskan pelukan kami.
Aku hanya mengangguk sesegukan menjawab, Abang Sei segera mengangkatku macem koala.
"Gak mau! Ihh mau sama Ayah dan Ibu." Rontahki, berusaha melepaskan diri, Abang Sei malah memelukku semakin erat. Dimana membuatku semakin susah untuk dilepaskan.
"Kamu istirahat [Name]! Gak usah sekolah dulu!" Perintah Ayah absolut dan mengikuti kami berdua. Sedangkan Ibu, sedang mengambil makanan, kompres, dan juga obat penurun panas.
Dengan pelan, Abang Sei mendudukan diriku dikasur. Setelahnya Ibu datang, menempelkan kompres di dahiku dengan lembut.
Author: kompresnya macem kompres anak kecil yang menempel di dahi itu loh
Abang Sei segera menaruh meja kecil dihadapanku, dan meletakkan piring dan obat.
Ibu duduk disamping, dan mengelus pipiku lembut.
"Kamu mimpi apa? Sampai panas gini loh." Ucap Ibu khawatir, aku menggeleng pelan, tidak ingin menjawab.
Mimpiku buruk Bu.
"Makan ya, sudah itu obatnya diminum." Lanjut Ibu.
"Iya." Ucapku serak, disebabkan habis menangis dengan kencang.
"Ayah pergi dulu, ada rapat penting pagi ini. Kamu jangan bandel ya! Biar cepat sembuh! Nanti ayah kirimkan surat sakit dokter." Ucap Ayah dan mencium keningku.
"Ibu antar ayahmu kedepan dulu." Ucap Ibu sambil mengelus kepalaku pelan. Orang tua pun pergi.
"Abang juga pergi, udah mau telat, makanannya dihabisin! Jangan lupa minum obat! Setelah minum obat langsung tidur!" Ucap Abang Sei dan mencium pipi lembut.
~
Ketika melihatku menutup mata, Ibu segera keluar dari kamar, tidak ingin mengganggu.
Setelah mendengar suara yang pintu tertutup, dan tidak merakasan seseorang di dekat kamar, segera aku membuka mata.
"Aku bereinkarnasi ya?" Ucapku pelan, dan tersenyum senang.
"Senangnya... ada Ibu dan Ayah, ada Abang Sei juga walaupun pendek sih, dan juga aku lebih kaya hahahaha." Ucapku kegirangan.
Aku pun kembali tertidur di karena kan pusing kepalaku yang belum hilang
.
.
.
.
Jan lupa vote, typo? Komen?Minggu, 22 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplomb • Tokyo Revengers x You
HumorSeorang cewek wib--otaku, nolep, ahli beladiri, dan mempunyai kemampuan seperti karakter Saiki, bereinkarnasi ke dunia Tokyo Revengers Apa ini musibah atau Rezeki, Author pun gk tau, biar para pemirsa yang menentukan "Akashi (Name)." _______________...