[4] Crazy Day (1)

3.5K 576 49
                                    

Vote dulu, baru baca.
.
"Pagiku cerahku, matahari bersinar, ku gendong tas hitamku dipundak..." Dengan mood yang bagus, aku bernyanyi menuju ke ruang makan.

"Pagi semuaaaaa...." Sapaku keras saat sudah berada di ruang makan.

"[Name], udah ibu bilang. Ini rumah! bukan hutan!" Ucap Emak capek.

"Mwehehe."

Langsung aja aku duduk, dan memakan sarapan.

"Nyamnyam bwang aku nyam perwgi sendiri nyam ke sekholaw nyamnyam." Ucapku sambil nguyah.

"Telen dulu, dek." Ucap Abang Sei, akupun menelan sisa roti yang dimulut.

"Aku pergi sendiri ke sekolah, mau naik motor." Ucapku dengan benar.

"Gak mau berangkat bareng aja? Naik supir?" Tanya Abang Sei.

"Gak mau." Tolakku dan lanjut makan.

"Baiklah." Ucap Abang Sei, sementara para orang tua hanya tersenyum melihat kami.

Segera aku meminum habis susu, setelah menghabiskan sarapan. Memasukkan bento ke tas, untuk makan siang nanti di sekolah.

Aku pergi mendekati Ayah dan mengadahkan tangan keatas. Meminta uang.

"Kamu mau apa?" Ucap Ayah pura-pura bingung.

"Masa Ayah gak tau sih? Cuan loh yah:(" Ucapku pelan.

"Bercanda, tau kok." Setelah itu Ayah memberikan uang padaku, sebanyak ¥10.000.

"Makasih Ayah xixixi." Ucapku senang dan mecium pipi Ayah.

Bisa-bisanya aku minta uang jajan lagi, padahal setiap hari dompetku isinya.....

"Aku berangkat dulu, Bu." Pamitku dan ikut mencium Ibu.

Sebelum pergi, aku malah dihentikan sama Abang Sei. Mengerutkan dahi bingung, aku mengucapkan "Kenapa, Bang?"

"Abang gak dicium?" Tanya Abang Sei.

"Nanti juga ketemu di sekolah kan?" Ucapku bingung, setelah mengatakan hal itu, Abang Sei secepat kilat mencium pipiku gemas.

"Bang! Gak boleh cium-cium!" Balasku kesal, Abang Sei hanya lanjut minum.

Melihat reaksi Abang Sei, aku hanya mengehembuskan nafas pelan.

"Yaudah, aku pergi dulu yak." Pamitku dan langsung pergi begitu saja.

"Hati-hati."

~

Setelah sampai sekolah, aku langsung saja pergi ke kelas, yaitu kelas 3 unggulan.

Aku segera duduk dan membaca komik untuk menghilangkan rasa bosan.

Setelah itu, Abang Sei datang dan duduk di depanku.

"Dek, bentar lagi masuk." Beritahu dia.

"Iya." Ucapku tetap fokus membaca.

Kringg kringgg

Segera aku menaruh komik di laci, dan mengeluarkan buku dari tas.

"Selamat pagi semua." Sapa guru yang baru masuk.

~

Skip istirahat

Setelah bel bunyi, aku dengan cepat pergi ke belakang sekolah untuk memakan bekal dengan tenang disana.

Saat lagi asyiknya makan+lihat pemandangan sekolah, aku mendengar suara orang berkelahi dari jauh.

Aku yang orangnya emang kepoan pun, mendekati suara tersebut. Ingin mencari tau.

Aplomb • Tokyo Revengers x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang