[5] Crazy Day (2)

3.2K 509 45
                                    

Vote dulu baru baca, ada typo? Komen!

Memasuki rumah secara perlahan

Saat melewati ruang keluarga, dan tidak melihat ibu yang biasanya nonton sinetron di sore hari, membuatku bernafas dengan lega.

Sepertinya ibu ada di dapur menyiapkan makan malam.

Berjalan menuju kamar dengan perasaan yang baik, sebelum membuka pintu kamar...

"Dek, kok baru pulang?" Tanya Abang Sei dari arah belakang, tanpa berbalik aku menjawab.

"Tadi aku pergi sama teman makan." Jawabku santai padahal dalam hati udah deg-degan parah, dari belakang Abang Sei menatap dengan curiga.

"Tau, kamu udah cerita istirahat tadi di sekolah, emang selama itu kalian makannya?" Tanya Bang Sei lagi.

"Balik sini dong, Abang mau lihat kamu." Lanjut Bang Sei sambil memegang bahuku untuk berbalik.

"Are~? Kok ada darah di seragam?" Tanya Bang Sei, melihat seragamku yang kotor dengan tajam

Menghembuskan nafas dengan pelan, apa boleh buat ya... Abang Sei juga lagi makai Eyes Emperor, aku gak bisa lari:)

"Tadi setelah makan, aku gak sengaja ketemu anak berandalan, ya... Berkelahi lah kita... Setelah itu langsung pulang... Tamat."

Dengan jujur aku menjawab, menatap sekeliling menghindari tatapan mata Bang Sei. Kalo Abang Sei memakai Emperor Eyes itu sangat menyeramkan, walaupun tanpa pake juga udah menyeramkan sih.

"Kamu ada luka?" Tanya Bang Sei, aku hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Syukurlah, kalo gitu bersih-bersih sana." Setelah itu Bang Sei pergi dan masuk ke kamarnya.

Aku memasuki kamar dengan lega.

Memasuki kamar mandi.

Membuka seragam sekolah, dan membersihkan darah di seragam. Setelah itu aku juga segera mandi.

Badan udah lengket dari debu dan juga keringat.

Sebenarnya sih malas, dari pada gak nyaman, lebih baik aku mandi.

Tanpa menghabiskan banyak waktu, aku segera turun ke bawah membantu emak menyiapkan makanan.

"Dek, gimana sekolahnya?" Tanya Ibu di sela kegiatan kami.

"Biasa aja sih."

"Adek emang udah pintar sih, tapi tetap butuh ijazah."

"Iya, Bu ini boleh ku tambahin ini gak?"

"Boleh."

"Fix ini punyaku ya! Gak bakal aku berbagi sama Bang Sei." aku yang capek bikin, masa aku harus berbagi:)

Saat Makan

"Dek bagiin punyamu dong."

"Gak mau!"

"Dasar pelit!"

"Terserahku dong!!"

"Iyain deh." Jawab Abang Sei datar dan mengambil sepotong makanan di piring, dan segera menjilati makanan tersebut, biar aku gak bisa mengambil kembali.

"Arghhh untung adek sabar!" Jawabku pundung

Dengan bahu kebawah

"Ayah, motorku tangki olinya bocor, ada banyak goresan dimotor juga, tadi motorku sempat jatuh gegara anak berandalan." Ucapku pada ayah.

"Nanti ayah perbaikin." Jawab Ayah.

"Kamunya gakpapa?" Tanya Ibu.

"Tenang Bu! Anakmu ini kucing, mempunyai banyak nyawa!" Jawabku sambil menepuk dada dengan keren.

Aplomb • Tokyo Revengers x YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang