TMJ 08

1.3K 70 10
                                    

Keadaan di rumah sakit begitu mencekam. Jaehyun sedari tadi mondar - mandir dengan tangan bersedekap. Yuta menggiti kuku nya khawatir . Johnny menutup matanya sambil bersedekap. Jungwoo menenangkan Doyoung yang menangis sedari tadi. Mark mendekap tubuh haechan yang bergetar karena tangisannya. Taeil yang mengamati Jaehyun takut Jaehyun kembali menyakiti dirinya sendiri.

Sudah 4 jam mereka menunggu di luar ruangan operasi. Namun belum selesai juga.
Mereka berharap Taeyong dan anaknya baik-baik saja.

" Hyung. Sebaiknya Hyung pulang. Ten hyung  pasti mengkhawatirkan mu. Ingat hyun. Ten hyung sedang mengandung". Ujar Yuta lembut.

" Kau benar. Aku pulang dulu. Kalian jaga Jaehyun. Jangan sampai anak itu  melukai diri nya lagi!". Johnny pun pamit meninggalkan rumah sakit.

Kruyuuuk kruyuukk

" Hyung suara perut siapa itu. Besar sekali". Tanya Haechan.

" Perutku". Jawab Jaehyun datar dengan tatapan kosongnya.

" Aku akan membelikan makanan untukmu. Kajja Mark Hyung. Kita beli makanan dulu". Ajak Haechan. Mark pun mengangguk. Mark dan Haechan pun ijin mengundurkan diri. Pergi ke kantin rumah sakit.

" Hyung. Berhenti lah. Suduh cukup. Jangan. Menangis lagi". Ucap Jungwoo lembut.

" Hiks hiks aku terlambat mencegahnya hiks seharusnya aku menembak mati saja si Bajingan itu hiks".

" sudah jangan menyalahkan dirimu sendiri Hyung. Ini semua takdir".

" Hiks tapi aku hiks Hiks ".

" Husstt tenanglah". Jungwoo kembali memeluk erat Doyoung. Mengusap punggungnya lembut. Perlahan-lahan tangis nya mulai reda. Nafasnya teratur.

" Hey dude. Lo kuat. Gw yakin. Taeyong dan anak lo bakalan baik-baik ajah". Yuta memberikan semangat.

" Bener kata Yuta. Jangan seperti ini. Lebih baik lo terus berdoa". Tambah Taeil.

Mark Dan Haechan pun kembali. Dengan membawa begitu banyak makanan.

" Haechaan dataaaaang! Ayok di makan! hyung makan lah ini khusus untuk mu!". Ucap Haechan bersemangat.

Jaehyun hanya terdiam tidak menggubris Haechan sama sekali.

" Hyung. Hyung lapar bukan? Makan lah setidaknya sedikit saja? Nanti hyung tidak punya tenaga untuk menjaga Taeyongie hyung". Haechan mencoba bernegosiasi.

Jaehyun hanya menggeleng.

" Baiklah. Aku akan menyupai hyung. Aaaaa.... buka mulutmu hyung".

Jaehyun membuka mulutnya. Melihat itu Haechan terkekeh geli. Dan menyupai jaehyun makan dengan teratur.

Hati Jungwoo, Yuta , Mark dan Taeil menghangat melihat begitu gigihnya Si maknae untuk membujuk Hyung nya makan.

Doyoung tertidur dengan lelap dipelukan Jungwoo. Tangan Jungwoo masih setiap mengelus lembuh surai halus Doyoung.

Taeil menyandarkan bahunya yang tegang.

" Apa kau lelah Hyung". Tanya Yuta. Taeil hanya mengangguk.

" Sini. Tidurlah di paha ku. Tak apa kemari Hyung". Taeil pun memindahkan posisinya menjadi tiduran di paha Yuta. Dengan sayang Yuta mengelus lembut rambut hyungnya.

Ting

Lampu operasi berubah menjadi warna hijau. Seketika itu Jaehyun langsung menegapkan tubuhnya.

" Keluarga Kasian?". Panggil dokter itu.

" Saya suami nya dok". Kata Jaehyun

"Baiklah Tuan. Bisa bicara sebentar di ruangku. Para Perawat akan membawa Pasien ke Rawat inap VVIP". Ujar dokter itu.

Tuan Muda JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang