TMJ 14

945 48 1
                                    


Di mansion Johnny. Di sore harinya. Terdengar rintihan dan teriakan yang menggema didalam kamar Johnny.

Sialnya Johnny sedang mengurus tikus nakal. Yang sudah berani mengambil dana yang cukup besar dari perusahaannya.

Arrrrrgghhh

John aaaarrgh nyyyy

Sstttttt

Huh huh huh

Eeeeeehhhhhg

Eeeehhhhg

Aaaaaaakh

Teriakan kesakitan Ten begitu menggema. Peluh keringat sudah membasahi tubuhnya. Tubuhnya bergetar hebat. Napasnya tersenggal-senggal. Perutnya begitu keram.

Ten berusaha untuk menekan tombol panggilan maid. Dan.

Ting

Berhasil. Sinyal panggilan telah Ten berikan. Bernafas lebih lega. Setidaknya para maid akan membantunya.

Alangkah terkejutnya saat masuk kedalam  kamar Tuannya. Maid itu terdiam sebentar. Sebelum akhirnya. Berteriak meminta bantuan kepada bodyguard Tuannya.

" Bertahanlah Tuan".

Ten hanya mengerang kesakitan.

" Panggil aaarrgggh Doyoung kesini aarrrgggg". Ucapnya di Sela-Sela rasa sakitnya.

Maid itu pun mengangguk. Mengambil telpon rumah. Dan melepon Doyoung.

.
.
.

Doyoung tengah asik bermain dengan senjata nya. Melatih ketepatan bidikannya. Namun. Handphone nya berdering. Langsung saja ia mengangkat telponnya itu.

" Hallo tuan saya maid dari Tuan Ten. Tuan Ten sedang

arrrgggggh". Ucapan maid itu terputus mendengar teriakan Ten yang menggelegar.

" saya kesana".

Panggilan pun tertutup. Doyoung kini panik. Dan bergegas menuju ke rumah Johnny.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sungguh Ia Sangat panik saat ini.

Sesampainya di Mansion Johnny. Doyoung langsung melenggang masuk kedalam. Berlari ke lantai 2. Dengan menaiki tangga. Dengan tergesa-gesa.

Hos hos hos

Sampai di kamar Ten yang terbuka. Dengan Suara rintihan Ten yang begitu memekik.

Aarrggghg huh huh huh

Huh huh aaaaaahhhk

Doyoung langsung menggendong Ten. Membawanya turun dengan hati-hati.

Doyoung menyuruh salah satu Bodyguard Johnny untuk mengendarai mobilnya. Sedangkan dirinya menenangkan Ten.

Di perjalanan menuju rumah sakit. Ten tak henti-henti menjabak rambut Doyoung. Menggenggam Tangan Doyoung dengan kuat. Terkadang menggigit bahu nya dengan kencang.

Doyoung tidak keberatan sama sekali. Hanya saja rasanya lumayan sakit. Pedih. Dah perih. Jambakannya kencang. Namun. Doyoung membiarkannya. Membiarkan Ten menyalurkan rasa sakitnya pada Tubuhnya.

Setidaknya. Membantu Ten untuk menyalurkan rasa sakitnya itu.

Tentu saja Doyoung mengumpat dalam diam. Karena Hyung nya itu. Sedang mengurus tikus kecil.

.
.
.
.

Di dalam ruangan yang temaram. Dengan bau anyir yang begitu menyengat. Terdapat seseorang yang tengah terduduk dilantai. Tidak sadarkan diri. Dengan kedua Tangannya yang terikat. Tanpa mengenakan busana. Hanya memakai Celana dalam saja.

Tuan Muda JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang