14

2.2K 223 34
                                    

Keesokan paginya di atap rumah, Geisha sedang berlatih bela diri yang diajarkan oleh Joko, tubuh Geisha berkeringat meski baru 45 menit berolahraga.

"Kita sudahi, kemampuan dan refleks mu cukup baik, jangan melupakan catatan pelatihan yang aku berikan kepadamu sebelumnya!" Kata Joko dengan ramah.

"Um, terima kasih kakek atas pelajarannya hari ini!" Kata Geisha dengan patuh.

Dia juga mengambil catatan itu dan membacanya, isinya adalah program diet sehat dan kegiatan olahraga Geisha selama mengikuti latihan.

Joko tersenyum melihat punggung Geisha yang turun ke bawah untuk bersiap sekolah, setelah insiden kemarin membuat Geisha menjadi gadis yang ceria dan penurut yang tentu membuat Joko merasa senang.

"Apakah ini perasaan seorang pria yang sudah memiliki seorang cucu?" Kata Joko kepada dirinya sendiri.

Namun dia dengan cepat menolak pemikiran itu, tidak perlu berpikir hal yang tidak perlu untuk saat ini, dia pun kembali ke bawah dan menemukan Ellena yang sedang memasak buat sarapan.

"Pagi, kakek!" Kata Ellena dengan ramah saat melihat kedatangan Joko.

"Um, apa Peter sudah bangun?" Tanya Joko ramah.

"Belum, dia kemarin pulang larut jadi sekarang masih tertidur di kamar, sebentar lagi juga bangun." Kata Ellena dengan ramah.

"Um" Joko mengangguk ringan.

"Aku akan membantu!" Kata Joko ramah dan sembari mengambil sebuah pisau.

"Eh? Ti-tidak perlu, aku sendiri juga sudah cukup!" Kata Ellena menolak dengan cepat, dia merasa tidak enak merepotkan Joko untuk memasak.

Apalagi dia juga tau kalau sekarang Joko mengajari Geisha bela diri, jadi dia merasa malu bila merepotkan Joko lebih dari itu.

"Tidak apa, aku sudah terbiasa masak sendiri sebelumnya!" Kata Joko ramah dan tidak keberatan.

Mendengar ini akhirnya Ellena hanya bisa setuju, dia pun meminta Joko memotong beberapa sayuran untuk membuat salad.

Joko memotong sayuran dengan cepat dan terlihat indah, Ellena belum pernah melihat seseorang memotong sayuran dengan begitu indah dan cepat seperti Joko, bahkan setiap potongannya memiliki ukuran yang sama membuat Ellena terkesan.

Setelah itu Joko membantu menyiapkan meja dan membawakan sarapan di meja, Ellena juga pergi membangunkan suaminya yang tertidur di kamar.

Perasaan dari adegan ini benar-benar seperti mereka adalah keluarga yang sebenarnya, sangat menyenangkan dan hangat.

Semuanya berkumpul dan makan sarapan dengan tenang, setelahnya mengobrol sebentar dan pergi untuk mengurus pekerjaan masing-masing meninggalkan Joko sendiri di rumah.

"Ya karena semua sudah pergi lebih baik aku bersih-bersih!" Kata Joko dengan santai.

Dia sudah mendapatkan keterampilan untuk bersih-bersih layaknya asisten rumah tangga profesional dan dengan tubuh serta keterampilan acceleration miliknya membuat pekerjaan menjadi selesai lebih cepat.

"Fiuh, rasanya cukup melelahkan!" Kata Joko sambil mengelap dahinya yang berkeringat.

Dia pun pergi ke kamar mandi untuk mandi tentunya tidak seperti kalian yang kekamar mandi untuk coli.

Joko mandi tentu tidak lupa mengaktifkan misi membuat penampilan Joko seakan kembali muda lagi, sekarang Joko seperti seorang pria 35 tahun, meski kumis dan rambutnya masih putih karena umur tapi itu seakan putih dari lahir, sangat alami.

"Um, kemana ya aku sebaiknya?" Tanya Joko dengan bingung harus memilih ke mana tujuan dia untuk menghabiskan hari.

Saat seperti itu tiba-tiba dia mendapatkan telpon dari nomor tak dikenal, yang tentu langsung di angkat oleh Joko.

I Old Man With System[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang