11

2.7K 296 40
                                    

[Ding! Misi selesai, selamat host karena telah menyelesaikan misi!]

"Dengan ini aku sudah menjadi pemegang saham terbesar kedua di hotel Sea dan pemilik perusahaan Phelix ... tentu yang paling besar adalah kepercayaan Geisha kepadaku!" Kata Joko dalam hati.

"Tuan Simon ... A-anda, security cepat usir orang itu!" Kata pelayan tersebut dengan sangat marah.

"Berhenti!" Kata seorang pria yang tidak di kenal.

"Apa kamu buta, kakek tua ini membela cucu nya dan lihat lah, kalau memang tidak ada apapun di minuman itu lalu kenapa pemuda tersebut malah seperti ini!?" Kata pria tersebut mencoba menjelaskan, dia mencoba membantu Joko dan Geisha karena merasa kasihan.

"Kamu ..." Joko merasa familiar dan akhirnya dia ingat kalau orang yang membantunya saat ini adalah korban kelinci percobaan yang dia lakukan.

Siapa sangka sang korban malah membantu pelaku yang sudah membuatnya jatuh miskin? Apalagi Joko dan dia tidak saling kenal secara pribadi.

"Cukup!" Sebuah suara kencang terdengar, disana keluar pria kekar dengan beberapa orang lainnya, wajah mereka seperti seorang preman pasar.

"Siapa kamu? Kenapa kamu berani mengacau di hotel Sea ini!?" Tanya pria tersebut dengan wajah serius.

"Tuan Tomsan, akhirnya anda keluar! Cepat bantu aku mengeluarkan orang ini karena dia berani melukai tuan Simon!" kata pelayan tersebut sambil mengandeng tangan pria tersebut.

"Kakek ..." Geisha meringkuk di belakang Joko sambil memegangi ujung pakaian di pinggang Joko, jujur dia cukup takut melihat situasi seperti ini.

"Tidak apa, selama aku disini tidak akan ada yang berani melukaimu!" kata Joko dengan ringan sambil mengelus kepala Geisha untuk menenangkannya.

"Um" saat kepalanya di elus oleh Joko membuat Geisha merasa nyaman dan aman, dia tiba-tiba merasa kalau Joko menjadi lebih baik dari sebelumnya bahkan dia menjadi lebih mudah mempercayai perkataan Joko.

"Aku melukainya karena dia berani menaruh obat dalam minuman cucuku, kenapa apa kamu ingin membela penjahat ini?" tanya Joko dengan wajah datar dan dingin.

"Ck, apa yang kamu bicarakan hanyalah omong kosong, kamu jelas-jelas memfitnah tuan Simon dan memukulnya hingga dia pingsan!" Kata pelayan tersebut berbohong.

"Penjaga, patahkan kaki dan tangannya lalu usir mereka dari hotel Sea!" Kata Tomson dengan dingin.

"Kita lihat siapa yang akan patah sekarang!" Kata Joko dengan sangat dingin saat melihat dia di kepung oleh beberapa pria kekar.

"Kakek ... le-lebih baik kita meminta maaf dan pergi dari sini ..." Bisik Geisha pelan yang cukup takut.

"Ya tuan, meski mereka menuduh anda, aku tetap mempercayai anda jadi lebih baik kita mundur sekarang dan memikirkan cara lain untuk menegakkan keadilan ini!" Kata pria tersebut.

"Tidak perlu, mereka berniat bermain  denganku maka aku tidak akan segan ikut dalam permainan ini!" Kata Joko dengan ringan dan percaya diri.

"Geisha, aku pernah berjanji kepadamu untuk mengajarkanmu beladiri bukan? Kalau begitu perhatikan lah sedikit ...." Kata Joko yang maju sendirian didepan.

"Sebuah beladiri mematikan dari kampung halamanku ... Silat Harimau Putih!" Kata Joko sambil memasang kuda-kuda.

Joko melebarkan kakinya sedikit, membungkukan badannya agar menjadi sedikit rendah dan meregangkan tangannya sedikit ke depan sambil membentuk lima cakar milik harimau.

Tatapan Joko berubah dan orang-orang disana melihat kuda-kuda beladiri Joko sangat aneh namun mereka yang menjadi lawan Joko tidak berpikir seperti itu melainkan mereka seperti melihat seekor harimau lapar didepan mereka.

"Glup ... persetan, serang saja orang tua ini!" Kata semua penjaga tersebut.

Mereka maju untah untyk memukul atau menendang namun dengan mudah di tangkis oleh Joko, saat Joko menyerang terlibat bekas cakaran di tubuh para penjaga seperti terkena cakar harimau, gerakan Joko juga lihai namun ganas dalam mencabik lawannya.

"Hebat!" Seru semua orang dalam hati mereka.

"Beladiri ini ... Aku sepertinya pernah mendengarnya, ada sebuah seni bela diri unik di timur sana dimana gerakannya mencontoh para binatang ... kalau tidak salah namanya pecak silat! Aku tidak menyangka akan melihatnya disini!" Kata Tomson dalam hati.

"Kakek Joko sangat hebat dan keren ...." Kata Geisha dalam hati merasa takjub lalu sebuah ingatan nyasar masuk ke kepalanya membuat wajahnya memerah.

"A-apa yang aku pikirkan ... Di-dia sudah menganggapku sebagai cucunya dan dia juga sudah tua ... ta-tapi aku merasa sedikit tidak nyaman saat dia menganggapku sebagai cucunya ...." Kata Geisha dalam hati merasa serba salah.

Satu sisi dia sepertinya sudah ada rasa ketertarikan kepada Joko tapi disisi lain dia juga tidak bisa mengatakannya karena faktor perbedaan usia, namun ada sedikit kesenangan dan ketidak senangan saat Joko memanggilnya cucu.

Dia juga senang saat Joko membantunya dan perasaan itu jadi semakin sulit dia ekspresikan secara jelas apalagi pas ada dia mengingat adegan tadi pagi dimana Joko telanjang dada yang sangat mengiurkan.

"Semua orangmu sudah aku kalahkan, apakah masih ada lagi?" kata Joko yang berdiri kokoh di tengah-tengah tumpukan manusia dan dapat di lihat banyak bekas cakaran di tubuh korbannya.

"Hm, pak tua, kamu memiliki keahlian di tubuhmu, aku yang akan menjadi lawanmu selanjutnya!" kata Tomson sambil melepas jasnya.

"Apa!? Tuan Tomson berniat turun tangan!?"

"Habis riwayat pria tua itu, tuan Tomson adalah master karate bahkan ada rumor yang bilang kalau tuan Tomson melukai gurunya sendiri saat hari ke-3 latihan!"

Para pengunjung dan penonton mulai bersuara karena menurut mereka Tomson adalah master beladiri karate terkuat di daerah sekitar, sebagai pria tua tidak ada yang mempercayai Joko akan menang melawan Tomson.

"Kamu juga? Anak muda, aku akan menasehatimu satu hal, jangan merasa sombong karena sedikit keahlian seperti itu!" Kata Joko dengan ringan karena dia juga mendengar dari pengunjung tentang kekuatan Tomson.

"Ck, jangan sombong hanya karena mengalahkan kroco itu!" Kata Tomson sedikit kesal.

"System, buat misi [menghindari satu serangannya] dan [mengalahkan Tomson dalam satu serangan]!" Kata Joko kepada System.

[Ding! Misi di aktifkan!]

[Misi 1 : Menghindari satu serangan dari Tomson(rank D)]

[Hadiah : Automatic Reflect!]

[Hukuman : luka parah!]

[Misi 2 : mengalahkan Tomson dalam sekali serang(rank A)]

[Hadiah : gelar One Hit One K.O!]

[Hukuman : Mati!]

"Uhm, aku sudah memperingatkanmu jadi jangan salahkan aku bila kamu kalah disini!" Kata Joko sambil tersenyum mengejek.

"Kakek ..."

"Jangan cemas dan kamu perhatikan cara melumpuhkan seseorang yang lebih kuat darimu!" Kata Joko sambil memberikan pengarahan.

"Banyak bacot!" Kata Tomson maju dan memukul namun sayang Joko dapat menghindarinya dengan mudah.

"Lambat ... Geisha, kamu harus tau setiap orang punya titik kelemahan jadi serang titik lemah mereka maka mereka akan kalah dalam sekejap!" Kata Joko sembari menghindar.

"Baiklah sekarang giliranku! Tendangan si Madun! Hyaat!!" kata Joko lalu menendang ke atas tepat di pangkal kedua paha Tomson.

"!!!" semua orang terkejut dan hanya Tomson yang wajahnya membiru, kemudian Tomson tumbang dengan wajah kesakitan.

"Lihat?" kata Joko lagi dengan ringan.

"Lihat gundulmu pak tua!!" teriak semua orang termasuk kaum pria sambil menjaga kemaluan mereka yang ngilu ngelihat hal tersebut.

I Old Man With System[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang