Joko kembali ke dapur bersiap untuk memasak namun tiba-tiba ponselnya bergetar karena ada yang menelpon.
"Halo? Kenapa kamu menelpon, Ellena?" Tanya Joko ringan.
"Hiks ... Kek ... Peter kek .... Hiks!" Suara isak tangis dari Ellena di ujung telpon membuat Joko menjadi serius.
"Peter kenapa!? Apakah ada sesuatu yang terjadi!?" Tanya Joko cemas dan khawatir namun dia juga berkata pelan agar tidak mengganggu Geisha dkk yang sedang belajar.
"Peter ... Dia kecelakaan dan kritis ... Hiks ..." Ellena mencoba menjelaskan namun dia tidak mampu menahan rasa sedih dan sakitnya saat melihat kondisi Peter yang begitu mengkhawatirkan.
"Kalian ada dimana?" Tanya Joko dengan cepat.
"Rumah sakit Willson ..." Kata Ellena pelan.
"Baiklah, aku akan segera kesana, kamu tunggu aku!" Kata Joko serius dan segera menutup telpon.
Dia pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket dan kemudian ke kamar Geisha.
Didepan pintu kamar Joko tidak mengetuk namun hanya berkata, "Geisha, kakek pergi dulu karena ada urusan penting, ibu dan ayahmu juga akan terlambat pulang jadi bila kamu lapar pesan aja makanan, duitnya sudah kutaruh di atas meja, aku pergi dulu!" Setelahnya dia langsung pergi tanpa menunggu Geisha buka pintu.
Geisha membuka pintunya namun terkejut melihat Joko sudah tidak ada disana lalu dia berkata dengan bingung, "Kenapa kakek terlihat terburu-buru?"
"Mungkin dia punya janji dengan seseorang yang penting kali, jadi perginya terburu-buru begitu." Kata Olivia menebak.
"Ya, mending lanjut ngerjain tugas kita!" Kata Riana dengan bosan.
"Um, aku akan pesan pizza dulu buat makan siang!" Kata Geisha setuju tapi dia merasa lapar jadi dia pun keluar kamar untuk mengambil sejumlah uang dan akhirnya memesan pizza secara online.
Sementara itu Joko pergi ke rumah sakit dengan menggunakan motornya, 15 menit kemudian dia pun sampai ke rumah sakit dan pergi menuju ke ruangan Peter.
Didepan ruangan itu terlihat Ellena yang masih menangis sedih karena kondisi peter kian memburuk, melihat hal ini membuat hati Joko sakit dan akhirnya dia pun memeluk Ellena.
"Aku disini, jangan menangis lagi!" Kata Joko dengan pelan sambil memeluk Ellena.
Semua pengunjung pria merasa iri dengan Joko karena memeluk seorang wanita cantik dan muda meski dia terlihat tua.
"Apa kamu lebih tenang?" Tanya Joko dengan lembut sembari melepas pelukannya dari Ellena.
"Um, terima kasih, kakek!" Kata Ellena yang merasa baikan dan merasa kehilangan disaat yang sama setelah tidak di peluk oleh Joko..
"Coba jelaskan bagaimana hal ini terjadi?" Kata Joko dengan tenang.
"Jadi begini kakek ..." Kata Ellena mulai menceritakan.
~~~~~~~~~~~~Flashback~~~~~~~~~~~~
Saat itu di sebuah restoran terdapat dua sejoli yang sedang menikmati makan siang bersama disana, dua sejoli itu adalah Ellena dan Peter.
"Maaf, aku memintamu datang hanya untuk menemaniku makan siang doang." Kata Ellena merasa tidak enak dengan Peter.
"Tidak masalah, kita juga sudah lama kan tidak makan berdua begini?" Kata Peter lembut sembari memengang tangan Ellena dan mengelusnya.
Ellena merasa senang Peter menjadi suaminya karena tidak hanya Peter adalah pria yang lembut tapi juga perhatian dan baik kepadanya.
Peter juga merasa senang karena menikahi wanita seperti Ellena yang jarang menuntut dan juga sangat mengerti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Old Man With System[Hiatus]
Fantasiketika seorang pria tua berusia 75 tahun ke atas sudah menjadi sangat rentah dan tak berdaya namun dia tidak memiliki seorang pun yang membantu dan merawatnya tapi suatu hari dia menerima sebuah mukjizat yang luar biasa