sembilan belas.

5K 456 34
                                    

Woy lah kemarin we nulis busa jadi bisa, haduh sungguh typo yang sangat meresahkan.

⚠typo bertebaran ⚠

Saat ini keadaan berlin masih belum sadarkan diri, setelah kemarin terjadi acara keracunan tersebut yang membuat semua orang geger.

Tapi sayang nya tidak dengan keluarga berlin yang sama sekali tidak peduli dengan keadaan berlin saat ini.

Du ruang inap berlin hanya ada berlin dan keyva yang senantiasa menemani berlin.

Hingga suara lenguh berlin terdengar.

Eughhh....

"Akhirnya kamu bangun juga " Ucap berlin senang walau pun masih dalam wajah nya yang datar.

"Minum keyva"

"Nih, awas hati-hati minum nya" Balas keyva seraya memberikan segelas air pada berlin.

"Ahhh.... Makasih keyva"

Dibalas dengan anggukan oleh keyva.

"Gimana masih ada yang sakit gak? Perlu dipanggil in dokter? "

"Enggak usah,udah gak papa kok"

"Oke, sekarang kamu istirahat biar cepet sembuh"

"Oke"

***

Sedangkan di sisi lain, tepat nya di sebuah rumah ah lebih tepatnya mansion entah milik siapa itu, terdapat dua orang yang tengah berkumpul.

"Gimana? " Tanya seorang lelaki yang tampak sudah berumur tersebut.

"Gimana apa nya sih pa? " Bukan nya jawaban yang diterima lelaki berumur sekitar 50an itu melainkan pertanyaan dari sanga anak.

"Huft.. Gimana anak itu? Apa ada halangan saat kau menjalan kan rencana nya? "

"Huft.. Dia malah melindungi nya pa, aku tak tau kenapa dia ingin mempertaruhkan nyawa nya hanya untuk orang munafik seperti nya"

"Apa!! Jadi dia melindungi nya, ARGHHH orang itu pasti telah memanipulasi otak dia, gak bisa di biarkan jika begini"

"Maka dari itu pa, gimana ini" Ucap anak dari pria berumur dengan frustasi.

"Kita tunggu saja"

"Oke pa"

***

Kita kembali ke berlin!!

Sudah sekitar dua hari berlin di rawat, dan sekarang waktu nya berlin pulang.

Dengan siapa lagi kalau bukan keyva yang selalu ada untuk berlin.

"Udah belum? "

"Udah kok, ayo pulang udah gak sabar ini" Semangat berlin.

"Hahah, ayo kita go" Balas keyva disertai kekehan.

Di perjalanan menuju kediaman pradipati hanya terjadi keheningan.

Keyva yang sibuk dengan menyetir dan berlin yang sibuk dengan alam mimpi nya.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi oleh keyva dan berlin pun sampai di mansion keluarga berlin.

"Hey, bangun yuk udah sampai nih" Ucap keyva sembari menepuk pelan pipi berlin.

"Emmm... Masih ngantuk tau ih" Berlin menggeliat.

"Udah sampai lho ini, katanya tadi mau pulang"

"Ehh, iya pulang "nyawa berlin langsung kembali mengumpul setelah mendengar kata pulang.

" Iya ini udah sampe lho, gak mau turun? "

"Ya turun lah,kalau gak turun mau tidur di mana nanti, kolong jembatan? "

"Hahaha, bisa aja kamu udah sana masuk langsung istirahat ya" Yang dibalas anggukan oleh berlin.

"Dadaaah, keyva ketemu lagi besok" Berlin sembari melambaikan tangan nya ke arah keyva.

"Heh, bocah" Gumam keyva.

Memasuki mansion dengan langkah antusias berlin segera membuka pintu.

Saat berlin masuk di suguhkan dengan pemandangan keluarga nya yang sedang menerima tamu? entah lah.

"Selamat siang semua,berlin pulang"

Kaiden yang mendengar suara berlin pun langsung mengalihkan pandangan nya yang tadi dari layar HP.

"Sayang kamu udah pulang, gimana masih ada yang sakit? Atau mau biar abang beliin? Atau mau sesuatu gitu? Periksa ke dokter ya? Abang hubungi dokter keluarga dulu Oke" Cerocos kaiden, bahkan kaiden lupa bahwa di sana masih banyak orang, semua orang heran dengan kelakuan kaiden.

"Aku gak papa kok bang, nih udah sehat" Balas berlin sembari memutar² tubuh nya

"Uhhh, adik abang udah sembuh, ayo abang anter kamu ke kamar.

" Ayok"dengan mengangguk semangat.
"Semua berlin ke atas dulu ya " Pamit berlin.

Saat berlin dan kaiden sudah menghilang semua orang yang ada di ruang tamu hanya terdiam.

"Apakah dia anak itu? " Tanya seorang wanita paruh baya yang mungkin sudah berumur 60 tahun.

"Iya ma, dia anak sialan tak tau diri itu" Balas Fauzan ayah berlin.

"Heh, masih aja sama, pengganggu" Sinis wanita itu yang tak lain adalah ibu dari fauzan.

"Sudah lah, biarkan saja dia"

"Hmm"

***

Sedangkan di kamar berlin, sedari tadi kaiden masih belum enggan meninggalkan berlin.

Kaiden berkata jika 'nanti kalau abang keluar kamu nya kenapa² gimana? Kan abang yang repot. Udah abang temenin kamu aja malam ini tidurnya, and gak ada bantahan' itu lah yang di ucapkan kaiden.

Dan ya sekarang kaiden tidur dengan berlin.

Mereka berpelukan seolah meraka adalah sepasang kekasih.

Vote and komen nya kaka!!

Maapin typo nya juga!!

Maapin ya gengsss lama up nya huhuhu.
Tugas aku banyak banget.oh ya minggu besok mau up hari rabu atau minggu?

See you next chapter 😗


My Love : Antagonis [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang