delapan belas.

5.9K 571 41
                                    

Hari ini adalah hari senin, hari dimana sang pemeran utama wanita akan datang dan bersekolah di sekolah lupa nama.

Ya pada hari ini semua akan mulai berubah sesuai berjalan nya waktu.

Entah itu sifat, hati atau pun yang lain nya.

Berlin telah pulang dari rumah sakit hari sabtu kemarin dan dirinya berniat untuk ke sekolah hari ini. Penasaran!!

Ya berlin sangat penasaran dengan bagaimana rupa sang pemeran utama itu.

Huft...

Semua akan berubah di mulai pada hari ini.

Di kelas berlin kini sangat ramai dengan orang-orang yang sedang membicarakan akan kedatangan murid baru

Mereka menebak dari keluarga mana murid baru tersebut, kaya atau tidak dan cantik atau tidak. Pemilih memang!!

Sedangkan di sisi lain seorang gadis baru saja memasuki gerbang sekolah lupa nama dengan tatapan polos nya.

Berjalan dengan riang gembira menuju ruang kepala sekolah untuk menanyakan dimana kah kelas nya.

Tok.. Tok..

"Masuk" Suara instruksi terdengar dari dalam ruangan mewah tersebut.

"Maaf Pak saya murid baru" Ucap gadis tersebut dengan tatapan polos nya yang selalu terpatri di wajah cantik nya.

"Oh apakah kamu anak dari keluarga Wicaksono? " Tanya sang kepala sekolah.

"Iya Pak"

"Baik kelas mu ada di kelas X IPA 2"

"Makasih pak"

Ya gadis itu adalah Ketrina Adela Wicaksono. Ya keluarga Wicaksono juga termasuk dalam jajaran keluarga kaya, namun masih tetapi berada di bawah keluarga pradipati.

Berita kedatangan nya murid baru tersebut telah menyabar luas ke seluruh antero sekolah dengan begitu cepat.

Sedangkan berlin, ah lebih tepat nya joy sekarang tengah berfikir cara menghindar sang pemeran utama yang akan menghancurkan hidup nya.

Berjalan dengan keyva di sebelah nya dengan tatapan polos yang selalu terpatri di wajah nya, untuk pergi kekantin.

Menghela nafas untuk tidak memikirkan itu nanti, sebaiknya anak nya di beri makan dahulu.

Suara ricuh kantin menyambut berlin dan keyva saat sudah berada di depan pintu kantin.

Mencari tempat duduk untuk mendudukan bokong nya.

Berlin dan keyva memakan makanan nya dengan tenang seakan tidak terganggu oleh suara ricuh kantin.

"Sorry... boleh duduk gak? " Tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah David.

"Boleh duduk aja" Balas berlin.

"Pesan apa kalian? Biar gw pesenin" Tanya Krisna.

"Samain aja" Sahut kaiden.dan dibalas anggukan oleh yang lain.

"Sayang" Panggilan kaiden membuat atensi berlin teralihkan.

"Kenapa kak? " Tanya berlin.

"Gak papa, ayo dilanjut makan nya yang banyak biar gak kurus "

"Aku gak kurus ya, tapi ideal tau" Cemberut berlin.

"Hahaha, iya iya gak kurus"

"Ah gak seru, berlin gak like"

"Jangan ngambek dong sayang" Bujuk kaiden.

'Aduh dah kek gini susuh' - batin kaiden

My Love : Antagonis [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang