3

661 90 17
                                    


-
Just Me and You

Ini bukan hari yang sama seperti sebelumnya karena kemarin dia dan pasangannya itu telah meresmikan hubungan mereka dalam lingkup pernikahan dan mengikat janji kebersamaan selamanya.    "Kau yang memasak ini semua" kata Koko melihat semua hidangan yang tersaji di meja makan.

Ekspresi kemenangan terukir diwajahnya saat melihat Koko begitu menikmati makanan buatannya, Inupi seperti seseorang yang baru saja menaklukkan dunia.    "Oh iya, ngomong-ngomong Inupi tetap tinggal disini saja" perkataannya membuat Koko tersedak.

"Kenapa? Rumahku lebih mewah, nantinya kau tidak perlu bekerja atau membersihkan apapun karena sudah ada pelayan" protes Koko.

Mereka hanya saling menatap satu sama lain dalam waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Koko lah yang mengalah.    "Baiklah, terserah kau saja" katanya melanjutkan makannya. Inupi mengingat sesuatu yang ingin dibicarakannya sejak tadi malam, namun tertunda karena tadi malam endingnya sangat-sangat membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Apa pekerjaan Koko? dari kerabat Koko yang datang keacara kita kemarin semuanya seperti orang terpandang" katanya dan Koko sepertinya tidak suka akan pertanyaan Inupi ini.    "Oh ya, aku harus pergi beberapa hari, jadi aku tidak bisa pulang untuk menemuimu" dia mengalihkan arah pembicaraan mereka, Inupi hanya tersenyum dan melanjutkan tanpa mempermasalahkannya.
"Hmm sepertinya Inupi menikah dengan seorang yang jarang pulang kerumah ya" katanya dan Koko tak meresponnya lagi.

Beberapa waktu setelahnya mereka tidak berbicara satu sama lain.   "Nani-nani? dia mengacuhkanku?" batin Inupi yang saat ini berjalan disamping Koko untuk keluar rumah, saat dia membuka pintu rumahnya ada sebuah mobil yang sudah menunggunya dan seseorang yang berdiri didepan pintu.

"Wahh Ohayou Istri" orang itu ingin memeluk Inupi tapi tangan Koko sudah lebih dulu menghalanginya.    "Hentikan kebiasaan bodohmu itu" kata Koko lalu dia berjalan lebih dulu memasuki mobil.

"Dasar si Koko cemburuan" katanya sementara Inupi memandangnya horor, kenapa Koko berteman dengan orang seperti ini? pikirnya.

"Ooh, maafkan aku karena kemarin tidak datang ke acara kalian, ingin datang setelahnya tapi tidak jadi karena aku tau kau dan Koko pasti sibuk mencoblos. Panggil aku Sanzu, atasannya ditempat kerja" dia memperkenalkan dirinya pada Inupi dan Inupi tersenyum.

"Ngomong-ngomong pekerjaan apa yang kau maksud?" tanya Inupi yang masih penasaran karena tadi Koko tidak menjawabnya.

Sekilas Sanzu menatapnya sinis seperti tidak suka lalu melepas tawanya begitu saja.   "Koko cukup sialan kan" dia seakan-akan menyuruh Inupi untuk mengangguk setuju dengan perkataannya,   "...yahh jangan bertanya padaku tentang hal itu jika kau masih sayang nyawamu, Istri" lanjutnya mengedipkan sebelah matanya dengan tenang.

"WOI CEPETAN!" bentak satu orang lainnya didalam mobil. Sanzu pun segera berjalan untuk memasuki mobilnya.   "Kalem Rindou, cemburu bilang!!" kata Sanzu.

"Orang itu memiliki dua aura sekaligus" batin Inupi memandang Sanzu yang berjalan menuju mobilnya.   "Dadah Istri" Sanzu melambaikan tangannya dari dalam mobil dan Inupi melakukan hal yang sama sambil tersenyum.

"Dia istriku atau istrimu, kora" batin Koko yang tak terima, bagaimana bisa Sanzu memanggil Inupi dengan kata 'istri' dan Inupi terlihat mengikuti permainan Sanzu begitu saja, padahal dibalik wajah tak bersalah Sanzu dia tengah berusaha memanas-manasi Koko.

Baru saja ingin menutup pintu, sebuah kendaraan berhenti dihalaman rumahnya membuatnya keluar kembali. Dia adalah Draken, sepupunya Inupi yang tinggal tak jauh dari sini.   "Hmm telat seperti biasa" Inupi memanyunkan bibirnya.

"Hahaha Ohayou~ telat dikit gak papa kali, nih obatnya jangan lupa diminum, jangan telat makan" katanya yang cemas karena Inupi cukup lalai akan kesehatannya, bahkan saat ini pun Inupi sedang sakit dan dia membawakan obatnya.

"Dih overprotektifnya udah kambuh aja pagi-pagi gini" sahut Inupi yang agak kesal karena Draken tidak pernah berhenti mengingatkannya tentang makan dll, dia selalu memperlakukan Inupi seperti bocah.

"Bandel sih, mana bisa ku biarin kamu pura-pura udah padahal belum" sindirnya.  "Ini dah mandi belum? ngomongnya udah padahal belum" lanjutnya, Inupi serasa ingin menelannya bulat-bulat.   "Sini ku mandi'in" dia menyeret Inupi layaknya sebuah koper.

"Draken, aku udah mandiiii~"

-
Just Me and You
Koko x Inupi


"Pstt... Psstttt..." bisik Draken pada Kazutora yang sedang mengamati Inupi, karena Kazutora terlihat sengaja mengabaikannya, kesabarannya pun habis lalu dia menendangnya. "Apaan sih" bentak Kazutora yang tak terima. Draken mengajaknya keluar sebentar untuk membicarakan satu hal.

Ternyata Draken ingin meminta kontaknya Chifuyu.

"Apaan? ini cuma buat nanyain kondisi Inupi karena sebentar lagi aku bakal sibuk sama pekerjaan dan gak bisa selalu nemuin Inupi" jelas Draken karena Kazutora menatapnya dengan tajam.

"Hillih kenapa gak minta ke Chifuyu langsung" balas Kazutora yang masih meragukannya.

Draken membuang nafasnya begitu saja.  "Ribet dah sama anak satu itu, dia pasti bawa-bawa 'kazutora-san' kebanggaannya, mending langsung ke kamu nya aja kan" kata Draken meniru gaya bicara Chifuyu saat memanggil Kazutora.

"Kontak ku gak mau nih?" tawar Kazutora namun Draken menggeleng cepat.  "Dih giliran bentukan yang kawai-kawai didemenin" lanjutnya dan Draken mendatarkan wajahnya.

-
"Lihatlah dua makhluk itu, entah lagi ngeributin masalah apa" kata Chifuyu kepada Inupi yang berada di dalam Toko, Inupi hanya tertawa.   "Inupi, ceritakan padaku apa yang terjadi pada kalian berdua tadi malam" lanjutnya menggoda Inupi, dia terlihat seperti orang bodoh karena pertanyaan tidak masuk akalnya.

"A-Apa yang t-t-terjadi? a-a-aku t-ti-tidak tau maksudmu" kata Inupi salah tingkah sementara Chifuyu menertawakannya.  "Chifuyu, sepertinya kau tertular virus jahil Kazutora" sambungnya menutup wajahnya yang memerah.

to be continued...

ehh? main udah pagi aja tuh wkwkwkckk🌚

mari bersorak untuk first night🤤💦

Just Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang