8

331 66 22
                                    

    Koko  sedang dilanda dilema besar saat ini, bagaimana bisa Yuzuha datang padanya dengan hasil tes positif hamil dan mengatakan kalau itu adalah anaknya. Dilihat dari satu sisi mungkin itu hanya kebohongan Yuzuha saja yang ingin mendapatkannya kembali, namun selama dia dan Yuzuha bersama (dulu) tidak ada hal yang memperlihatkan kalau Yuzuha adalah orang yang suka berbohong. Gawat, ini bisa menjadi pemicu munculnya masalah untuknya dan Inupi.

    Didalam ruangan khusus untuk para petinggi sedang ada pesta besar saat ini, karena Koko juga termasuk atasan dia juga harus ikut meramaikan pestanya. Body mulus para kupu-kupu malam sangat nampak berjejeran disana, beberapa yang mentul-mentul juga menambah sensasinya. Koko hanya memandangi teman-temannya yang saat ini sedang pesta seks, biasanya dia juga ikut tapi karena dia sudah menikah jadi dia tidak akan menyetubuhi siapapun selain pasangannya (sebelum dia lengah dengan yuzuha malam itu).

     Merasa cukup dengan apa yang ada saat ini Koko segera pergi keluar dari ruangan berisik itu karena teman-temannya pun sudah terkapar. Dia segera menuju ruangan pribadinya kemudian membereskan meja kerjanya dan memasang jasnya lalu pulang kerumahnya, menemui Inupi yang sudah pasti sedang menunggunya.

    Koko sampai dirumahnya pukul 02:00pagi, dia memandang pintu kamar Inupi dilantai atas, berkali-kali dia menenangkan dirinya agar tidak gugup nantinya dan agar dia lebih sanggup pula.

"Ku pikir dia tidak menceritakan ini kepada Chifuyu, Ken atau Kazutora karena ketiga orang itu tidak melabrak ku. Tapi, bukankah Ken kesini" batinnya.

Setelah bergulat dengan pemikirannya, dia mengambil keputusan untuk tidak menjadi seorang pecundang di kedua kalinya, dia melangkahkan kakinya satu persatu untuk menaiki tangga. Tangannya memegang kenop pintu kamar Inupi, sebelum membukanya dia membaca do'a terlebih dahulu agar semuanya berjalan lancar.

"Inupi---" dia menutup pintunya kembali setelah melihat apa yang dilakukan Inupi didalam kamar itu.

Inupi yang mendengar suara pintu tertutup dengan cepat itu menoleh. "Ada orang?"

"I-Inupi, ini aku..." sahut Koko dari luar.

"Se-Sebentar aku masih pake baju" ucap Inupi dari dalam.

Ahh~ bukankah dangat memalukan jika pasanganmu melihat tubuh telanjangmu tanpa aba-aba. Inupi merasa malu sekali, kenapa dia tidak memakai pakaiannya didalam kamar mandi saja. Koko seperti tidak mau menatap Inupi, bukannya apa, dia malu karena dia telah melihat itu. Ambil sisi baiknya saja Koko, anggap saja asupan gratis untuk mu setelah letih bekerja seharian penuh.

"Ngomong aja Koko" Inupi memulai pembicaraan.

Koko menggenggam tangan Inupi dan sesekali menciumnya. "Aku telah menyakitimu, aku---" belum sepenuhnya memberi penjelasan, Inupi malah membungkamnya. Jangan tanyakan ‘kenapa’ karena beberapa orang tidak menyukai penjelasan yang mendetail sampai ke akhir karena pasti akan semakin menyakitkan jika mendengar lebih banyak.

"Gak perlu jelasin begitu rinci, ini salah Inupi kok"

"Kok salahmu? Lagian kamu gak marah? Ku pikir kamu bakal bakar aku hidup-hidup karena hal ini, belum lagi tadi aku lihat anu hahaha" kata Koko meragu dan canggung.

"Mandi sana terus tidur, ini sudah mau pagi lagi" titah Inupi, Koko pun menurut.

Koko sudah selesai mandi tapi apa yang dia lakukan sekarang? Dia hanya memandangi Inupi yang sedang membaca buku komik/manga kegemarannya. "Dari awal Inupi selalu menghindar dari kewajiban sebagai pasangan Koko, jadi ini sepenuhnya salah Inupi" kata Inupi setelah selesai dengan bacaannya, dia menyimpan bukunya diatas lemari dekat kasurnya.

"Iya, gak kerasa sudah satu bulan lebih kita bersatu dalam ikatan pernikahan" Koko menyatukan cincin kawin keduanya kemudian dia memandang wajah Inupi yang samar-samar hanya diterangi oleh cahaya bulan.

Just Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang