12 - [ mission ]

268 41 8
                                    

"Seishu" tahan Yuzuha saat mengetahui Inupi ingin memasuki kamar Koko, "ada apa dengan tanganmu? Udah biar aku aja" dia mengambil alih nampan ditangan Inupi dimana ada beberapa cemilan dan minuman hangat diatasnya.

"Shiba-san kau mabu--"

"Ya, aku menonton video esek-esek AHAHAHAHAHAHA. Aku masuk ya? Biarkan aku dan Koko malam ini, Seishu" ucap Yuzuha yang nampak seperti wanita gila dimata siapapun. Entah berapa botol alkohol yang sudah diminumnya.

"Shiba-san, kau akan di--"

Yuuzha membungkamnya. "Benar Seishu, Koko gak bisa menceraikanku lagi. Seishu, aku pinjem ini ya? Koko sialan itu sangat peka sama aromamu" terang Yuzuha yang ternyata memakai pengharum Inupi pada tubuhnya.

"Tapi didalam itu--"

"Shutt~ kau harus tau, lubang sempitmu itu menyiksa Koko, jadi biarkan lubang lebarku yang mengambil alih" saran Yuzuha dan langsung masuk kedalam kamar Koko.

Apanya yang lebar?
Kenapa Yuzuha bersikap biasa saja padahal anaknya baru saja meninggal.

"Tapi didalam sana bukan Koko, melainkan..." lirih Inupi. Sudahlah, lagipula Yuzuha tak mau mendengarkannya.

Sebelum dia memutuskan untuk pergi, dia sempat mendengar suara pecahan kaca dari dalam bilik Koko dan karena sudah lewat tengah malam, Inupi pun kembali ke kamarnya. "Koko, bangunlah" dia membangunkan Koko yang ketiduran di bathtub, bukannya mandi malah tidur.

"Sayang, tanganmu... kenapa?" tanya Koko setelah siuman dari kondisinya yang sebelumnya. Dia berbaring dipangkuan Inupi.

Inupi menggeleng datar, suaminya tiba-tiba amnesia begitu. "Koko apa kau lupa? Sanzu-san mengantarmu pulang dalam kondisi mabuk berat, lalu aku yang terkejut tak sengaja mencelupkan tanganku di air mendidih" jelas Inupi. Dia tadi ingin memasak mie namun tangannya ikut tercelup juga ke air mendidihnya karena dia hanya fokus pada Koko.

Koko menutup wajahnya karena malu, entah bagaimana wajahnya saat mabuk berat. Menurutnya itu adalah aib. "Maaf karena membuatmu khawatir, sebagai permintaan maaf bagaimana jika kau memanjakan ku malam ini? Ayo lakukan lagi" bujuknya.

"Inupi memanjakan Koko? Itu terlihat seperti aku yang meminta maaf. Tidak! Hari ini aku banyak buang angin, akan canggung jika itu terjadi saat momen berlangsung" tolak Inupi. Akibat makan biji nangka rebus, Inupi jadi ngentutan.

"Aku akan memijat tanganmu. Suamiku ini telah berkerja seharian dan kembali dengan uang satu box mobil penuh, semua orang akan iri padaku" kata Inupi seraya memijat tangan Koko.

"Apa-apaan ucapanmu itu? Setelah menikah hampir dua tahun baru kali ini kau memanggilku begitu, menyebalkan. Ngomong-ngomong apa ada yang mengusik pikiranmu?" tanya Koko, wajah Inupi seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Shiba-san... Ehh? ma-maksudku Yuzuha menghalangi aku masuk kedalam kamar mu dan lalu dia menggantikan ku" jelas Inupi. Koko hanya tertawa karenanya, dia jadi penasaran apa yang dilakukan Yuzuha dan orang didalam kamarnya itu.

"Aku jadi kasihan dengan orang didalam sana, Yuzuha pasti merepotkan nya" ujar Koko.


    Paginya. Yuzuha terbangun dengan badan yang sangat sakit-sakitan, dia melihat sekelilingnya. "Koko sudah bangun?" pikirnya, dia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi lalu dia berjalan kesana.

"Kau sudah bangun? Gimana tadi ma…lam" Yuzuha membeku.

"Apanya?" datar Chifuyu.

"Ka-kauu… Hei Biseks! Kenapa kau ada disini?"

"Biseks? Kasar sekali, aku punya nama hei… tapi kau benar juga" sahut Chifuyu seraya terus memakai pakaiannya kembali setelah mandi.

Chifuyu berjalan mendekati Yuzuha, sedikit tersenyum. "Bagaimana rasa diperkosa olehku? Enak bukan?" dia mengangkat baju Yuzuha untuk menutupi tali tambang— tali branya yang tadi sengaja terekspos.

Just Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang