Inupi memandangi Kazutora yang terlihat memancarkan aura tidak mengenakkan didepan Toko, karena sedang free dia pun mendekatinya. "Chifuyu kok lama ya" tanyanya karena Chifuyu pergi dan belum kembali sampai saat ini.
"Dia kan beli aksesoris hewan kesayangannya ya pasti lama lah, belum lagi dia perginya sama Yamagishi" balasnya tak santai sebab tadi dia ingin ikut tapi Chifuyu melarangnya. "...nih urus, pemiliknya bakal datang" lanjutnya menyerahkan kucing ditangannya kepada Inupi.
Kazutora memandangnya heran karena kucing itu terlihat damai setelah berada ditangan Inupi. "Hei kenapa kucing sialan ini tidak melawan, aku bahkan dicakarnya beberapa kali" dia memperlihatkan lengannya yang terdapat luka goresan akibat cakaran kucing.
"Dia tau mana yang manusia atau tidaknya" ledek Inupi membuat Kazutora ingin membunuhnya.
Tak lama seorang yang tadi pagi ditabraknya terlihat mendekatinya, dia bilang ingin membawa kucing itu untuk adik dari temannya yang akan berulang tahun. "Tidak seperti sebuah kejutan" kata Inupi membuat orang itu juga tertawa.
"Benar, tapi responnya akan sama saja seperti orang yang tidak tau apapun" jelasnya kepada Inupi.
"Kau mau ikut?" ajak orang itu padanya.
"Hah? aku kan orang luar" jawab Inupi keheranan.
"Orang luar?" tanyanya dan mendapat anggukan kecil dari Inupi sebagai jawaban, dia melanjutkan bicaranya lagi.
"Menikahlah dengan ku!"Pyarrrrrr...
Betapa terkejutnya Inupi setelah mendengar apa yang dikatakan orang itu padanya, jantungnya berdegup kencang seakan-akan ia baru saja berlari maraton sepanjang 1000KM.
"A-Apa yang k-kau bicarakan?" kata Inupi mencoba mencerna segalanya, "...bi...bisa-bisanya kau mengatakan itu dengan mudah! lagipula kita juga baru bertemu hari ini" sambungnya dengan jiwa yang jedag-jedug.Kenyataan itu ada benarnya juga, tapi Inupi tetap kalah karena orang itu lebih pandai dalam berbicara daripada dirinya. Setelah pulang bekerja, dia menuju tempat yang sudah dijanjikan keduanya dan tentu saja sudah ada yang menunggunya disana. Mereka pergi ke sebuah tempat yang menjual berbagai jenis perhiasan dan membeli sebuah cincin berlian untuk dipakaikan dijari manis Inupi sebagai cincin tunangan. "Bukan kah ini terlalu mahal" ucap Inupi ragu dan orang itu hanya tersenyum.
-
Just Me and You
Koko x Inupi
Malam...
Inupi memandangi sebuah pesta yang ada didepan matanya, dia terkagum-kagum karena pesta ini begitu meriah dan sangat mewah. Jangankan untuk mengadakan atau diundang untuk datang, hanya sekedar melihat sekilas saja dia merasa dirinya tidak pantas. "Ayo kita kesana" kata orang yang bersamanya.Dua orang yang terlihat kharismatik mendekati mereka berdua, yang bertubuh pendek begitu mengamati Inupi dari atas ke bawah membuat Inupi sedikit tak percaya diri. "Yo! Mikey, Kakucho perkenalkan namanya... emm namanya... aaaa dia adalah tunangan ku" katanya dengan jeda.
"Tunangan? padahal aku baru melihatnya. Hei ikutlah dengan ku" orang dengan panggilan 'mikey' itu menarik tangan Inupi dan membawanya menjauh.
Satu orang lainnya hanya melihat tanpa mengatakan apapun, saat dikiranya Inupi dan Mikey sudah cukup jauh barulah dia memulai percakapannya. "Koko, siapa namanya?" tanyanya menyenggol bahu Koko.
*Hajime Kokonoi sering disapa 'Koko' adalah orang yang sendari tadi bersama Inupi sekaligus tunangannya.
"Entahlah aku juga tidak tau" jawab Koko santai membuat Kakucho tak habis pikir dan menggoyangkan tubuh Koko sambil terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan. Keributan mereka membuat orang yang ada disana menautkan pandangannya pada mereka.
"Kakucho, ada apa ini" tanya salah satu temannya karena sebelumnya Kakucho adalah orang yang tidak banyak bicara seperti saat ini. Dia menetralkan emosinya kembali. "Rindou!! lihatlah si bodoh ini, dia tidak tau nama tunangannya sendiri" kesalnya.
Disisi lain...
"Hei" sapa Mikey membuyarkan lamunan Inupi.
"Ah maaf aku melamun" sahut Inupi yang canggung, Mikey tersenyum tipis kearahnya.
"Apa yang kau sukai darinya?" tanya Mikey sedikit menggoda Inupi."A-Aku ti-tidak tau" balas Inupi yang mulai tak percaya diri namun terlihat menggemaskan dimata Mikey, membuatnya ingin terus menggodanya saja.
"Eeehhh... kau akan menikah dengannya kan? hayo~ apa jantung mu sekarang berdebar" godanya lagi diiringi kekehan kecil.
"E-Eumm d-di-dia... tampan" kata Inupi yang memanas dengan pipi yang merah sempurna.
Mikey menyesali perbuatannya sendiri, niatnya ingin menggoda Inupi malah dia sendiri yang malu karena pengakuan Inupi, dia seakan-akan ingin maraton sampai kakinya terlepas dengan sendirinya kemudian merayap menaiki sebuah tebing dan berteriak diatasnya lalu terjun bebas dan roh-nya sendiri yang akan membuang kepingan tubuhnya.
Setelah pesta selesai, Koko mengantarkan Inupi pulang karena sudah terlalu larut, takutnya ada seorang lolicon atau bahkan pedo yang nyasar dan menculik Inupi. Setelah mobil Koko menjauh, Inupi pun memasuki rumahnya dan membaringkan tubuhnya disingel bed nya.
"Ah souka, aku bahkan tidak tahu namanya" monolognya melihat cincin tunangan dijari manisnya.-
Inupi menceritakan kisah ganjil pertunangannya kepada Chifuyu dan Kazutora, dia merasa harus membagikan ini karena selama ini mereka berdua selalu bersamanya, bahkan dia sudah dianggap seperti Kakak kandung oleh Chifuyu. "Apa kau sudah gila? lalu sejak kapan kau bertemu dengannya?" gertak Kazutora.
"Kemarin" jawaban Inupi membuat bola mata Chifuyu ingin keluar dari tempatnya, untung saja ada Kazutora yang mendorongnya kembali.
"Apa dia tau gendermu?" tanya Kazutora mambuat Chifuyu tertawa. "Kenapa ketawa? Inupi kan keliatan kayak gadis jalang" lanjutnya mendapat pukulan dari Chifuyu.
Inupi hanya bisa menggeleng melihat pasangan yang tak bisa akur itu, baru kemudian dia menyadari hal penting yang sepertinya dia abaikan, dia menatap Kazutora datar.
"Hei kau tadi menyebutku jalang" protesnya yang sangat terlambat itu membuat Chifuyu menepuk jidatnya.- flashback end -
to be continued...- dah dulu, mau nemenin rindou buat nenangin kakucho dan jangan lupakan mikey yang mau bundir. kesian mereka masih jomblo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me and You
FanfictionDilamar setelah bertemu selama kurang dari 2 menit, itupun mereka belum saling kenal dan seminggu setelahnya sudah resmi menikah. Mampukah keduanya menerjang setiap malam untuk tidur di bed yang sama tanpa kecanggungan? Mereka menikah bukan karena s...