"Hufhhh..." Inupi mengumpulkan keberanian untuk memasuki rumah Koko yang juga adalah rumahnya sekarang, dia kesini untuk mengambil handphonenya yang tertinggal disini karena setelah acara pernikahannya kemarin dia terburu-buru meminta Koko untuk mengantarnya pulang karena dia tak mau menghabiskan malam pertamanya dirumah Koko, terlalu banyak orang katanya.
"Mari Tuan" kata penjaga laki-laki yang berjaga didepan pintu masuk lalu membukakan pintunya, Inupi pun segera masuk kedalam.
"Seishu-chan" seru seorang pelayan padanya, "...ehh ini aku loh Tachibana Hinata, apa kau tidak ingat?" lanjutnya saat Inupi menatapnya seperti tidak kenal.
"Ahh Hinata-kun, gomen aku tidak mengenalimu karena kau memakai pakaian maid seperti ini" balas Inupi sedikit terkekeh. Mereka saling mengenal walaupun tidak terlalu akrab, Hinata adalah tunangan dari salah satu teman Chifuyu dan karena hubungan Inupi dan Chifuyu sudah seperti saudara jadi tak heran jika dia juga mengenal seluruh teman Chifuyu.
*Mereka punya alasan dibalik penyebutan 'kun' dan 'chan' ya, ini akan membantu kedepannya
"Aku baru tau kalau Hinata-kun bekerja disini, kemarin aku tidak melihatmu" kata Inupi.
"Aku melakukan kecerobohan pada Tuan Besar dirumah ini dan aku bekerja disini untuk membayarnya, kemarin aku bertugas dibagian pelayanan jadi aku sibuk mengantarkan makanan dan minuman para tamu" balas Hinata.
"Jadi ada perlu apa Seishu-chan datang kemari setelah semalam merengek seperti bayi meminta diantarkan kembali?" pertanyaannya membuat Inupi malu, padahal Inupi sudah melupakan kejadian itu.
"Jangan diingatkan lagi. Handphone ku tertinggal di sini" ucap Inupi kemudian Hinata mengantarnya ke kamarnya dan mengambil handphonenya.
"Ingin sekalian makan siang disini? Tuan Besar akan menyukai kabar ini" tanya Hinata saat mereka menuruni tangga. Inupi hanya menurut kemudian duduk dimeja makan disana.
Benar jika Koko sangat suka kalau Inupi betah berlama-lama di rumah ini tapi Koko tetap membiarkan Inupi tinggal dirumahnya sendiri karena tak mau memaksa dan membuat Inupi tak nyaman pasalnya Inupi tak ingin pindah.
"Tolong dong" kata wanita yang ikut duduk dimeja makan dengan Inupi untuk makan siang. Inupi lalu mengangguk dan menuangkan air kedalam gelas yang dipegang wanita itu. Sesat setelah gelas itu terisi penuh, wanita itu pergi membawa makanannya kelantai atas untuk memasuki salah satu kamar disana.
"Sano Emma, adik dari atasan Tuan Besar. Emma selalu kemari saat pagi dan siang, lalu kembali saat sore hari" jelas Hina kepada Inupi yang memasang kecurigaan, walaupun Inupi tidak bertanya tapi Hina tetap faham jika Inupi butuh penjelasan.
Setelah selesai dengan makanannya Inupi pergi ke Pet Shop Kazufuyu. "Pantesan bau duit, ada Kokonoi Seishuu" goda Kazutora sebelum tangan Chifuyu membekapnya.
"Berhenti menggodaku, Chifuyu akan menusuk mu nanti malam" sahut Inupi membuat Kazutora kena mental.
"Ya, 100 ronde untuk nanti malam" kata Chifuyu menyetujui perkataan Inupi, seketika Kazutora memegang pantatnya. "Kau datang lagi? Kufikir kau akan pulang setelah mengambil handphone mu yang tertinggal disana dan atau kau menikmati ke mewahnya"
"Selama ini aku membebani kalian yang bukan siapa-siapa ku dan aku tidak bisa sengaja melupakan kalian yang sudah menjagaku selama ini, tak peduli dengan apa dan bagaimana status ku sekarang. Ikatan antara kita tidak bisa dibandingkan dengan harta atau kemewahan semata" jelas Inupi.
"Berhenti merendah Inupi, kau orang yang luar biasa menurutku" kata Kazutora begitu mendalam membuat Chifuyu melirik aneh kearahnya, tak biasanya Kazutora mengatakan hal yang masuk akal seperti ini.
-🌧️-
09:00 malam
Hujan mengguyur seluruh Kota malam ini, Inupi Chifuyu dan Kazutora tengah menikmati minuman hangat sambil sedikit berbincang tentang ini dan itu. Suara ponsel Inupi memberhentikan pembicaraan ketiganya, nama seseorang yang spesial tertera dilayar ponselnya."Moshi-moshi"
"Hujan nih, kamu udah pulang belum?"
"Belum, ini masih di Toko sama Chifuyu"
"Kayaknya aku belum bisa ke sana deh, masih ada pekerjaan di sini, kamu bisa pulang ke rumah ku aja biar gak sendirian dirumah"
"Wakatta, tapi Koko jangan tidur terlalu malam ya"
"Aaa diperhatiin bangeet, di kasih jatah enggak"
"Apa?"
"Gak papa, ini loh lagi ngomong sama Sanzu"
"OoOohh ya udah, Koko duluan yang matiin"
"Oke daahhhh Inupi~"
Sudah sekitar dua jam mereka menunggu namun hujannya tak kunjung reda, Chifuyu dan Kazutora pun mengantar Inupi pulang ke rumah sebelum hari semakin malam. Mereka mampir sebentar untuk menghangatkan tubuh dirumah Inupi.
"Kenapa gak pindah ke rumah Koko aja sih, kan gede tuh" tanya Kazutora yang saat ini membaringkan kepalanya dipangkuan Chifuyu.
"Dame! Nanti Inupi gak ketemu kita lagi loh" sosor Chifuyu.
"Aku masih mau disini, lagipun Koko itu... Gimana bilangnya ya, kita berdua baru kenal tepat satu minggu lalu dan siapa sangka kita sudah menika-"
"Aku tau kamu khawatir" potong Chifuyu, "...lagipun kalau Koko macem-macem sama kamu, kita bakal kebiri anu nya" lanjutnya membuat Kazutora tertawa.
"Kenapa ketawa" kata Chifuyu keheranan melihat Kazutora yang seperti orang kerasukan, bukannya memberi alasan, dia malah mencium Chifuyu kemudian bangkit dari posisinya dan duduk mandiri.
Mereka berdua saling menatap sambil tersenyum dan lama kelamaan mereka berciuman, Inupi yang merasa tak dianggap ada itu memilih untuk pergi kedalam dan mandi. "Dingin~" Inupi kembali keruang tengah setelah mandi untuk menemui Chifuyu dan Kazutora yang tadi ditinggalkannya.
"Ehh..." Dia mematung melihat pemandangan didepan matanya itu, apa yang dua orang itu lakukan dirumah orang lain sebagai tamu?. Dia membalikkan badannya agar tidak melihat terlalu jauh lalu kembali ke kamarnya dengan kecepatan kilat.
"Apa yang- ahh mereka gila" dia mendelusupkan kepalanya di bawah bantalnya
to be continued...
inui jadi korban meresahkannya chifuyu+kazutora🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Me and You
FanfictionDilamar setelah bertemu selama kurang dari 2 menit, itupun mereka belum saling kenal dan seminggu setelahnya sudah resmi menikah. Mampukah keduanya menerjang setiap malam untuk tidur di bed yang sama tanpa kecanggungan? Mereka menikah bukan karena s...