Bagian 32

77 21 34
                                    

"Saya dan Ibu kamu adalah mantan kekasih saat kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya dan Ibu kamu adalah mantan kekasih saat kuliah." Reely tidak bereaksi apa pun saat mendengarnya karena ia sudah mengetahui hal itu.

Freedy kembali menerawang peristiwa-peristiwa beberapa tahun yang lalu. "Kami berpisah karena saya belum bisa memastikan apakah hubungan kami saat itu bisa saya lanjutkan ke tahap serius atau tidak. Karena itulah Ibu kamu lebih memilih Rendi, Ayah kamu yang bisa memberinya kepastian."

"Setelah menikah dengan Ayah kamu, Mika berhasil meraih mimpinya menjadi model. Saat itu, ayahmu memang berperan besar atas pencapaian Ibu kamu. Namun, menjadi model tidaklah mudah seperti yang dilihat orang-orang."

Freedy menoleh. "Agensi yang menaungi karir Ibu kamu mempunyai aturan yang sangat ketat, yaitu para modelnya tidak boleh hamil selama masih memiliki kontrak kerja di agensi tersebut. Kontrak Ibu kamu memang hanya dua setengah tahun, tapi di enam bulan pertama kontrak tersebut Ibu kamu dinyatakan hamil."

"Saya yang salah, saya yang pertama kali menyebabkan ini semua terjadi," lirih Freedy.

Sebenarnya, entah sudah keberapa kali Reely terus-menerus menghela napasnya. Jika didengar-dengar, apa yang dikatakan pria di depannya ini seperti cerita fiktif saja. Namun, masuk akal juga sebenarnya, dilihat-lihat juga pria ini mengatakannya terlihat jujur tanpa menutupi apa pun. Jadi, apakah ini adalah jalan untuk mengobati hatinya?

***

Boleh tidak jika Reely berpikir saat ini ia merasa seperti manusia paling bodoh? Yang mana sepanjang Freedy bercerita, ia tidak mengatakan apa pun. Bahkan, untuk sekadar menanggapi pun lidahnya terasa kelu. Kenyataan yang baru saja ia ketahui cukup membuat hatinya terketuk keras.

Namun, di sisi lain ia masih bersikukuh bahwa semua ini tidak akan terjadi jika ibunya dahulu bisa terus terang kepada ayahnya. Bahwa semua ini tidak akan terjadi jika ibunya tidak meninggalkannya tanpa aba-aba. Selama ini, ia berpikir ibunya telah berselingkuh dengan Freedy, tetapi kenyataannya tidak demikian. Semua ini hanyalah permainan Freedy saja, dan ibunya telah terjebak dalam permainan itu.

Freedy yang saat itu masih mencintai Mika-ibunya, memanfaatkan situasi saat agensi Mika mengetahui bahwa ia telah melanggar kontrak, yaitu memiliki anak. Tentu saja pihak agensi merasa dibohongi oleh Mika, mereka langsung menuntut ganti rugi karena Mika telah melanggar perjanjian. Saat itu, ekonomi ayahnya sedang tidak baik, berkali-kali terkena tipu oleh rekan kerjanya sendiri yang membuat ayahnya terpaksa harus kehilangan uang yang sangat banyak.

Tentu saja Mika tidak ingin merepotkan Rendi. Ia tidak ingin menambah beban pikiran Rendi. Maka dari itu, ia berniat untuk menyelesaikan masalahnya sendiri walaupun saat itu Mika juga tidak tahu harus bagaimana. Pada saat itulah, Freedy muncul dengan membawa tawaran yang membuat Mika berpikir lagi-jika ia menerima tawarannya utangnya akan bebas hanya dengan mengikuti kemauan Freedy, tetapi jika ia menolaknya akan sulit baginya menemukan jalan keluar yang lainnya.

Melukis Resah Setelah PisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang