Cana sudah bangun dari tidurnya, gadis mungil itu saat ini sedang menatap wajah damai abangnya yang sudah terlelap di sampingnya. Cana melirik jam yang ada di dinding kamarnya.
Pukul 01.34
"Huft..., Abang tau tadi Canara asli ingin mengambil alih tubuhnya kembali tapi aku gak mau berikan tubuhnya karena kalau aku kembalikan nanti Canara jahatin Abang sama Mommy Claudia lagi seperti yang di jelaskan dalam novel Hello Protagonis." Ucap Quenby sambil mengusap lembut rahang tegas milik Steve
Quenby tersenyum manis "Tadi juga aku di suruh pilih kembali ke dunia nyata dan hidup seperti biasanya atau tetap berada di novel ini dan menjadi Canara selama-lamanya, sebenarnya aku ingin kembali ke dunia aku yang sebenarnya tapi aku tetap memilih untuk tetap disini." Quenby mulai bercerita "Abang mau tau kenapa aku memilih tetap disini?" Tanya Quenby yang tangannya tidak henti-hentinya mengelus lembut rahang tegas abangnya.
"Aku memilih tetap di sini karena keluarga ini. Aku udah terlanjur senang disini dan aku juga udah sayang banget sama Abang, Mommy, dan Daddy, aku itu udah sayang banget sayangnya udah sebesar ini, ugh bukan ini terlalu kecil." Ucap Quenby menjawab pertanyaannya sendiri sambil membuat lingkaran besar menggunakan tangannya "Lagian di sana aku gak punya siapa-siapa, hanya sendiri kalau disini kan aku punya Abang, Mommy, Daddy, Anna, Larisa, Almeera, Kak Keizaro, Kak Bara, Kak Kenzo, Kak Azhar, Keven, dan masih banyak lagi." Lanjut Quenby lagi sambil menatap sendu abangnya tak sadar air matanya sudah mengalir bak sungai
Lama terus menangis sambil menatap wajah abangnya mata Quenby mulai memberat hingga iris hazel itu tertutup membawa sang empu pada mimpi entah buruk atau tidak.
***
Seorang gadis cantik nan mungil perlahan-lahan menggerakkan tangannya kesan kemari mencari sesuatu, setelah tidak menemukan apa yang dicarinya gadis itu mulai membuka matanya ternyata sesuatu yang di carinya tidak ada di sampingnya. Sesuatu yang di carinya tentu saja abangnya:)
Cana gadis mungil dan cantik itu segera turun dari kasur queen size nya menuju pintu kamarnya dengan begitu loyonya membuka pintu kamarnya sambil menguap lebar-lebar bersamaan dengan itu seorang pemuda tampan lewat di depannya namun pemuda itu berhenti sejenak di hadapannya lalu melihatnya yang sedang menguap lebar-lebar.
Cana tidak menyadarinya setelah selesai menguap Cana baru menyadarinya, mata bulat itu terbelalak kaget
Brakkk!?!
Cklek!
Cklek!
Cana dengan kecepatan kilat masuk kedalam kamarnya dan langsung membanting pintu kamarnya lalu mengunci mati pintu kamarnya. Sedangkan pemuda tampan yang masih berada di depan pintu kamarnya tersenyum miring dengan wajah datar plus dinginnya sedetik kemudian pemuda itu pergi.
Kembali lagi pada Cana yang mengacak rambutnya frustasi
"Ahkk... Sialan-sialan mau taruh di mana muka ku anjirrr." Pekik Cana frustasi untung saja kamarnya kedap suara kalau tidak orang yang berada di kediaman Winaya ini langsung ngacir ke kamarnya.
"Cermin! Iya cermin semoga saja gak terlalu buruk." Cana langsung berlari ke arah cermin full body.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
"Astaghfirullah, gue kek pantat babi anjirrr." Kaget Cana ketika melihat dirinya di cermin full body.
Rambut yang seperti singa, mata yang bengkak, bekas air liur ada di mana-mana sangat menjijikan, Cana saja sampai ilfeel liatnya.
Cana semakin frustasi gadis itu ingat kalau tadi dirinya menguap lebar-lebar dengan segera dirinya mencium bau mulutnya dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Protagonis S1 (End)
FantasyTransmigrasi Quenby aku ubah judulnya jadi Hello Protagonis Season 1 ____ Quenby Elvina, gadis yang entah bagaimana bisa masuk kedalam dunia novel 'Hello Protagonis'. Alih-alih panik gadis itu justru sangat bahagia namun kebahagiaan nya itu langsung...