Bab 2. BHS

14.1K 1.3K 233
                                    

Steve menggendong Canara ala koala, pemuda itu merasa seperti menggendong anak berumur 8-10 tahun saking ringan nya adik kecil nya ini, sebab berat badan Canara mencapai 26 kg bayangkan saja kawan kawan:)

Canara tidak kurus, tubuhnya itu langsing hanya saja tinggi badannya sangatlah mengerikan, tinggi 157 cm cuy.( Sangat pendek sekali padahal dirinya sudah berumur 17 tahun.

Mereka berdua sudah berada di ruang makan, Steve hendak mendudukkan Canara di samping mommy nya namun sayang nya Canara tidak mau, gadis itu merengek ingin makan di pangkuan Kakak nya yang satu tahun lebih tua dari nya.

Steve hanya bisa pasrah namun tak bisa di pungkiri dirinya sangat bahagia dengan sifat adiknya yang seperti ini. Jujur saja Steve dari dulu ingin mempunyai adik yang suka di manja oleh nya.

Mereka makan dengan tenang, Canara yang tidak mau makan sendiri dirinya terus saja merengek minta di suap sama Abang nya. Vicky dan Claudia sangat senang dengan perubahan putri nya itu walau mereka sebenarnya heran dan bingung dengan itu semua namun tak dapat di pungkiri mereka sangat berharap perubahan itu akan terus berlanjut.

Selesai makan Canara masih saja berada di pangkuan Abang nya dengan kedua tangan nya mengalungi leher Steve dengan begitu erat kepala nya saja ia sembunyikan di ceruk leher Abang nya.

Membuat Steve bingung sendiri. Dirinya bertanya-tanya kenapa adiknya hari ini begitu manja?

"Abang Cana berangkat bareng Abang yah?" Pinta Canara yang wajahnya masih ia sembunyikan.

"Hem" Steve berdehem pelan sebagai jawaban membuat Canara tersenyum cerah

"Makasih Abang, sayang Abang banyak banyak" seru nya senang yang sukses saja membuat Steve menegang.

"Mommy, Daddy Cana ke sekolah dulu yah, muach! Cana cium jauh aja yah soalnya Cana gak mau jauh - jauh sama Abang" ujar gadis itu sembari memberikan cium jauh pada kedua orang tua nya.

Dan dibalas dengan wajah melongo dan tak percaya dari kedua paruh baya itu. Steve yang sudah sadar dari keterkejutan nya tersenyum tipis mendengar ujaran adik nya

"Steve pergi!" Singkat pemuda itu yang langsung saja pergi sambil menggendong Canara menghiraukan kedua orang tua nya yang masih berperang dengan pikiran masing - masing

"Abang Cana minta maaf, jangan marah sama Cana yah. Cana janji tidak akan nakal" cicit Canara takut - takut

"Hem!" Jawab Steve. Jujur saja Steve sama sekali tidak pernah marah sama adik nya ini pemuda itu hanya marah saja dengan kelakuan adik nya yang kayak nenek lampir

"Jangan singkat - singkat jawabnya" sedih Canara takut jika Abang nya masih marah pada nya

"Iya tidak singkat - singkat!" Seru nya sedikit bingung. Canara tersenyum manis ah... Senangnya punya Abang.

Steve berdoa semoga saja ini tidak bersifat sementara, semoga Canara tidak akan kembali lagi ke Canara yang dingin. Walaupun dirinya sebenarnya agak sedikit aneh dan bingung.

Steve yakin Canara ingin berubah menjadi yang lebih baik lagi, ah... Akhirnya dirinya bisa memanjakan adiknya ini.

***

Mobil Lamborghini Gallardo berwarna merah masuk kedalam gerbang sekolah dan memarkir diparkiran khusus mobil.

Pintu sisi kanan dan kiri mobil itu terbuka lalu keluarlah gadis cantik terkesan mungil memakai blazer hitam dengan logo mahkota di dada kiri nya, dan seorang pemuda tampan dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Semua orang yang melihat mereka melongo, oh ayolah seorang gadis turun dari mobil salah satu most wanted yang mendapatkan julukan cold prince itu? Mimpi apa mereka semalam bisa melihat sesuatu yang sangat mustahil ini.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang